Mohon tunggu...
Mawalu Si Pembully
Mawalu Si Pembully Mohon Tunggu... -

Banyak orang menulis bagaikan thriller psikologis dengan pola berpikir seperti orang epilepsi. Orang bebal ketika ditegur justru mengagulkan bebalnya itu dengan jumawa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Seks Chatting di Facebook dengan Istri Orang

13 Juli 2013   18:00 Diperbarui: 4 April 2017   18:05 153445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Yang kena jebakanku akan balik bertanya dengan genit, ah yang bener nih cium sayangnya. Yang begini ini yang aku suka. Kestabilan emosi yang rapuh dan tak labil itu membuat aku bergairah karena kesempatan itu sudah dalam genggamanku. Cepat atau lambat kesadaran alam bawah sadar mereka akan berubah drastis dari yang tiada menjadi ada. Sudah pasti itu!

Lalu mulailah ku gempur dengan foreplay ringan yang halus dan lembut, pelan tapi pasti, sampai mereka terangsang. Selanjutnya gempuran adegan melakukan hubungan seks yang vulgar dan panas membara. Mereka pun meresponse aku dengan begitu menggelora dan penuh nafsu seperti adegan-adegan di cerita-cerita erotis yang bertebaran di Internet.

Pengalaman yang indah, percikan imaginasi yang begitu liar, menari-nari dalam balutan kabut kenikmatan dibalik layar. Aku merasakan sensasi lain yang luar biasa karena wanita-wanita itu aku kenal baik di dunia nyata.

Setelah sudah cukup basah dan puas menuju puncak asmara, di akhir chat aku selalu tanya apakah sama suaminya seksnya juga begitu? Rata-rata mereka mengaku seks dengan suami mereka itu rasanya hambar, tak pernah menikmati, bosan, dan hanya formalitas saja sebagai kewajiban istri melayani suami.

Menurut pengakuan mereka, suami mereka tak pernah perhatian di ranjang, cuek, dan menganggap mereka seperti bantal guling saja di tempat tidur. Hal ini bertolak belakang dengan kehidupan nyata mereka, karena aku tahu persis dan kenal baik dengan mereka-mereka itu di dunia nyata.

Mereka-mereka itu terkenal sebagai istri-istri yang harmonis, selalu tampak mesra dengan suami-suami mereka manakala ada acara kumpul-kumpul bersama. Ternyata oh ternyata, hap..hap..hap..kecoak kutangkap!

Seringkali mereka mengajak aku ketemuan kencan di dunia nyata, aku selalu menolaknya dengan berbagai alasan karena ku tak mau kedok aku terbongkar. Bisa bahaya itu kalau mereka tahu ternyata itu aku.

Pesan aku kepada sidang pembaca yang terhormat, sekali-kali periksalah inbox istri. Prilaku seks menyimpang ini bisa saja terjadi manakala sang istri memendam rasa yang bisa meledak kapan saja. Sebagian rasa itu mereka luapkan ke langit agar Tuhan memberi keadilan. Jika istri anda sudah begitu merana, maka ya begini ini akibatnya!

Manusia adalah pengelana dalam perjalanan hidup di dunia yang fana ini. Walaupun pengalaman ini adalah pengalaman paling gila dalam hidupku, namun aku memetik pelajaran bahwa privacy yang seharusnya berada dalam ruang lingkup pribadi antar suami dan istri, bisa saja secara vulgar ditumpahkan kepada orang lain melalui Media Sosial, akibat pelampiasan hasrat yang terpendam.

Pesan aku kepada para wanita pengguna Facebook, don't judge the book by its cover. Jangan cepat percaya dengan akun Facebook seseorang, sekalipun itu kelihatannya so real dan nyata. Bagaimana kalau profil itu ternyata adalah teman karib anda di dunia nyata?

Karena seringkali aku senyum-senyum geli sendiri manakala bertemu mereka-mereka itu pada acara kumpul-kumpul bersama, apalagi kalau menyaksikan sandiwara mereka yang sok mesra dan romantis dengan suami-suami mereka, lalu ku bandingkan dengan gairah seksual mereka yang menggebu-gebu penuh nafsu birahi di Facebook itu.

Don't try this at home.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun