[caption id="attachment_290154" align="aligncenter" width="475" caption="Ilustrasi/Admin (Kompas.com)"][/caption]
Sebuah sedan Camry dengan Plat Nomor B 1525 BAA melesat cepat melaju kencang di jalan Tol Cikampek. Kondisi jalan Tol dalam kondisi normal, tak ada kemacetan yang berarti. Lampu-lampu Tol baru saja dinyalakan, berpendaran sepanjang ruas Tol Cikampek-Cawang. Sedan Camry itu meliuk-liuk dan zig-zag dengan kecepatan tinggi dijalanan.
Tanpa disadari oleh pengemudi Camry itu, ada iring-iringan kendaraan mantan Presiden RI, BJ Habibie, yang mereka salip dengan kecepatan tinggi. kendaraan Habibie, pada saat itu, dikawal dua unit Toyota Innova. Satu di depan dan satu dibelakang sedan Mercedez Benz dengan Nopol B 1205 RA yang ditumpangi Habibie.
Habibie dalam perjalanan pulang dari Bandung setelah selesai menghadiri pernikahan putra koleganya. Ketika iring-iringan hampir mendekati gerbang Tol Bekasi Barat, mobil sedan Camry itu melaju lebih kencang dan menyalip rombongan Habibie dengan meliuk-liuk ke kiri dan ke kanan didepan rombongan iring-iringan kendaraan Habibie.
Melihat gelagat yang tak baik dan berpotensi membahayakan keselamatan mantan Presiden Habibie, tanpa menunggu waktu, para Pengawal pun dengan sigap mengejar sedan Camry itu. Aksi kejar-kejaran tersebut berhasil, dan Pengawal Habibie segera menghentikan sedan Camry itu. Sang pengawal turun dari mobilnya, mendorong keras pengemudi Camry itu dan membentak bahwa kendaraan yang mereka salip dan zig-zag didepan iring-iringan itu adalah iring-iringan mantan Presiden Habibie.
Ternyata didalam sedan Camry itu ada tiga orang pejabat tinggi Polri. Salah satunya dikenali sebagai Timur Pradopo yang saat itu berpakaian sipil. Pengemudi Camry dan penumpang yang duduk disampingnya bersikukuh adu mulut dengan Pengawal Habibie bahwa apa yang baru saja mereka lakukan itu benar.
Kejadian itu terjadi pada tanggal 18 Agustus 2013 lalu pada pukul 18.15 WIB di Tol Cikampek Km.12. Peristiwa itu lalu selesai, ditutup, dan disembunyikan agar lolos dari perhatian Media Massa. Namun entah bagaimana, kabar ini justru bocor ke Wartawan, apalagi setelah Habibie mengadu ke SBY terkait insiden yang tak lucu ini.
Arogansi Polri
Menurut Ajun Kombes Hindarsono, Kasub Direktorat Penegakan Hukum Dirlantas Polda Metro Jaya, mereka tak pernah mendapat laporan insiden tersebut. Dari hasil pengecekan Polisi, sedan Toyota Camry dengan Plat nomor B 1525 BAA pemiliknya adalah Paulo Pereira, bukan milik Petinggi Polri. Sedan Camry tersebut berwarna hitam keluaran tahun 2010.
Selain Hindarso, Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Ronny F. Sompie, juga mempertanyakan apa benar ada kejadian seperti itu. Jangan hanya berdasarkan pemberitaan saja, katanya ketus.
Lagi-lagi banyak alasan, ngeles, dan berbelit-belit. Seperti biasa manakala ada kejadian yang mencoreng citra Institusi Polri, jawaban yang diterima selalu tak memuaskan, terkesan menutupi, dibuat abu-abu, ngambang dan terkatung-katung, lalu seiring dengan berjalannya waktu, kasus itu hilang lenyap ditiup angin malam yang mencekam.