Mohon tunggu...
Mawalu Si Pembully
Mawalu Si Pembully Mohon Tunggu... -

Banyak orang menulis bagaikan thriller psikologis dengan pola berpikir seperti orang epilepsi. Orang bebal ketika ditegur justru mengagulkan bebalnya itu dengan jumawa.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Hati-hati Admin Kompasiana! Anda Harus Jeli. Banyak Pemalsuan KTP Demi Status Terverikasi Itu. Anda Tak Percaya? Ini Buktinya!

19 November 2013   18:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:56 4162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Bahkan aku pun tak bisa memaksa admin harus mengakui eksistensi dan kredibilitas aku disini. Inilah hidup. Di dunia maya maupun di dunia nyata, bukankah alur hidup kita juga begitu?

Jadi bagi anda-anda yang merasa diri sudah Terverifikasi, tolong jangan khotbah orang-orang disini harus memverifikasi diri, lalu bikin tulisan basi berterima kasih kepada admin karena sudah pasang itu label merah Belum Terverikasi.

Bagi aku, itu adalah prilaku tak terpuji cari muka penjilat admin, dengan harapan supaya tulisan cari muka itu bisa nangkring di kolom Highlights, Headlines, atau Tranding Articles. Jadi orang yang biasa-biasa saja, tak usah jadi pemain watak yang munafik disini. Karena dari tulisan anda, aku bisa mengukur siapa anda, karakter anda seperti apa, dan apa motivasi anda di Kompasiana ini.

Anda-anda tak perlu menggurui orang-orang disini harus semangat Sharing & Connecting, harus semangat menulis, harus semangat berbagi, dan tetek bengek basi yang tak mutu lainnya. Itu haknya tiap orang disini, mau betah di komunitas ini, atau mau cabut dari komunitas ini, tak seorangpun dapat memaksa. Anda harus tahu itu.

Hati-hati admin, anda harus jeli! Kompasiana ini memang masih muda belia. Ada banyak jagoan dunia maya berhati busuk yang belasan tahun malang melintang berkiprah di dunia maya, ikut nimbrung di komunitas ini. Ada banyak jenis manusia-manusia tukang cari muka tipikal penjilat pantat di komunitas ini yang tanpa malu-malu menjilat anda demi target mereka tercapai, tanpa anda sadari bahwa sesungguhnya mereka-mereka itu adalah ular beludak.

Bagi anda para penikmat Kompasiana, anda jangan terlena dengan topeng tulisan-tulisan sok bijak mereka. Anda jangan terbuai dengan tulisan-tulisan fiksi mereka yang mengharu biru perasaan. Anda jangan terkagum-kagum dengan seabrek kata-kata bijak yang mereka obral sana sini, tebar pesona di kolom-kolom komentar seolah-olah mau menunjukkan betapa dewasa dan bijaksananya para munafiqun itu di Kompasiana ini.

Hati-hati! Jangan sampai anda terlena dengan topeng mereka yang wkwkwk itu, jangan sampai anda terlena dengan topeng mereka yang sok gaya pertamax itu, jangan anda terlena dengan topeng mereka yang sok menyimak itu, yang titip menitip link itu, tanpa anda tahu siapa sesungguhnya mereka, tanpa anda tahu track record mereka seperti apa. Hati-hati, ini dunia maya. Di dunia nyata saja sebegitu mudahnya orang kena tipu, apalgi ini dunia maya, dunia yang sangat dalam, luas, dan tak terbatas.

Supaya anda tahu saja, sesungguhnya mereka-mereka itu adalah manusia-manusia buas, srigala berbulu domba, yang mengincar mangsa di Komunitas ini dengan berbagai kamuflase yang ditampilkan diatas pentas drama kolosal di kompasiana ini.

Aku juga paham kesibukan admin yang mengelola komunitas ini 24 jam dan 7 hari dalam seminggu. Aku juga paham betul sangat tak mungkin bagi admin untuk meneliti satu persatu ratusan bahkan ribuan scan KTP yang diunggah di halaman Verifikasi Akun itu.

Namun dengan naluri anda yang mengelola komunitas ini 8 jam sehari, sejatinya anda paham tipikal masing-masing akun di komunitas yang anda kelola ini, siapa mereka, bagaimana sepak terjang mereka. Jangan sampai anda kena tipu.

Lalu solusinya apa? Bagaimana caranya untuk menghindari modus busuk tipu-tipu macam begitu? Silahkan anda sebagai admin memikirkan cara yang terbaik bagaimana. Bukti nyata sudah ku tampilkan di tautan diatas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun