Mohon tunggu...
Mawalu Si Pembully
Mawalu Si Pembully Mohon Tunggu... -

Banyak orang menulis bagaikan thriller psikologis dengan pola berpikir seperti orang epilepsi. Orang bebal ketika ditegur justru mengagulkan bebalnya itu dengan jumawa.

Selanjutnya

Tutup

Money

Bawang Mahal, Kedelai Mahal, Mobil Murah? Fenomena Konyol Apa Pulak Ini?

21 September 2013   17:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:35 1976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini keturunan kuli kontrak dari Jawa yang dibawa Belanda ke Suriname termasuk kelompok etnik Jawa yang paling tinggi taraf hidupnya disana. Mereka sudah masuk kelompok kelas menengah keatas. Sedangkan saudara-saudara mereka yang di Jawa justru masih hidup dibawah taraf kemiskinan.

Orang Jawa di Suriname bisa berhasil masuk kelas menengah ketas karena didikan orang luar negeri yang lebih fokus pada tingkat kebutuhan yang lebih dibutuhkan daripada kebutuhan lain yang masih belum perlu dibutuhkan.

Selain itu, orang-orang Jawa Suriname sudah fasih bahasa Londo, sedangkan saudara-saudaranya yang di Jawa masih takut dekat-dekat dengan hal-hal yang berbau Londo, takut haram dan bisa masuk neraka. Itulah sebabnya bangsa tercinta ini susah sekali majunya karena masih banyak orang dengan pemikiran kerdil dan primitif saat ini.

Jujur saja orang luar negeri sudah lebih maju pemikiran mereka daripada kita-kita ini yang masih hidup miskin melarat, tapi sok gaya. Contohnya itu si Walikota Bogota itu. Ia justru bilang bahwa negara yang sudah maju dan beradab bukanlah negara yang golongan menengah ke bawah memiliki mobil, akan tetapi ketika golongan menengah ke atas memakai transportasi publik.

Contohnya Jepang dan Singapura. Rakyat kelas menegah keatas disana justru tak bernafsu punya mobil pribadi, karena mereka lebih menikmati transportasi umum yang cepat, nyaman, dan murah.

Sifat dasar manusia Indonesia memang memiliki kecenderungan ingin selalu tampil lebih daripada yang lain, bergaya wah, dan konsumtif. Itulah sebabnya jangan heran kalau pola berpikir para pemikir bangsa ini lebih mementingkan mobil daripada kebutuhan pangan untuk isi perut rakyatnya yang kelaparan dan sengsara yang butuh makanan untuk tetap bertahan hidup.


Terserah anda mau bilang apa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun