Mohon tunggu...
Mawalu Si Pembully
Mawalu Si Pembully Mohon Tunggu... -

Banyak orang menulis bagaikan thriller psikologis dengan pola berpikir seperti orang epilepsi. Orang bebal ketika ditegur justru mengagulkan bebalnya itu dengan jumawa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kesalahan Terbesar Gereja Tiberias. Benarkah Pendeta Joshua Tumakaka Itu Pengikut Nyi Roro Kidul?

30 Desember 2012   00:14 Diperbarui: 4 April 2017   18:16 324815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai seorang Nasrani, aku mengenal cukup baik sosok seorang Pdt. Josua Tumakaka. Sebelumnya Josua Tumakaka ini adalah Pendeta di Gereja Tiberias Indonesia pimpinan Gembala Sidang Pdt. Yesaya Pariadji. Pdt. Josua Tumakaka ini adalah salah satu Pendeta terbaik andalan Gereja Tiberias Indonesia, kerena selain jemaatnya banyak sekali berdesak-desakan pada setiap jadwal khotbahnya, Pdt. Joshua Tumakaka juga lulusan Doktor Theologi lulusan terbaik Harvest International Theologi Seminary.

Beberapa kali secara kebetulan aku mengikuti ibadah yang dipimpin Pdt. Josua Tumakaka. Pendeta ini termasuk seorang pembicara hebat dan motivator handal yang menguasai cukup dalam dan paham betul tentang perikop ajaran-ajaran dalam Alkitab. Sosok Pendeta ini mengingatkan aku kepada sosok Aa Gym.

Setelah bertahun-tahun lamanya Pdt. Josua Tumakaka ikut pelayanan bersama-sama dengan Pdt. Yesaya Pariadji, posisi terakhir menjabat sebagai Ketua Sekolah Tinggi Teologia Tiberias, Pdt. Josua Tumakaka akhirnya dipecat Pdt. Yesaya Pariadji dari Gereja Tiberias Indonesia pada tanggal 6 Juli 2012 yang lalu.

Alasan pemecatan itu karena Pdt. Josua Tumakaka dituduh sebagai pengikut Nyi Roro Kidul. Pdt. Josua Tumakaka dituding seorang dukun jahat yang sedang mencari tumbal kepada iblis dengan menyamar sebagai Pendeta.

Saksi-saksi Gereja Tiberias Indonesia mengabarkan bahwa Pdt. Josua Tumakaka ini seringkali melakukan ritual khusus berendam telanjang setiap malam jumat kliwon di Pantai Selatan bersama-sama dengan anak istrinya dan Pembantunya.

Pantai selatan di pulau Jawa itu terbentang mulai dari Ujung Kulon sampai Banyuwangi, namun tak jelas disebutkan oleh para pekerja Gereja Tiberias dimana tepatnya si Pendeta yang dicap klenik itu melakukan ritual khusus berendam telanjang setiap malam Jumat Kliwon.

Menurut pekerja Gereja Tiberias, jemaat yang akan dijadikan tumbal oleh Pdt. Josua Tumakaka yaitu dengan cara memberikan anggur perjamuan dan minyak urapan yang sudah di isi oleh racun kutuk Nyi Roro Kidul, mendoakan jemaat dengan tumpangan tangan untuk transfer racun kutuk dari Nyi Roro Kidul kepada jemaat yang didoakan.

Pdt. Josua Tumakaka juga dituding melakukan ritual doa kepada jemaat wanita yang hamil dengan cara tangan kanannya ditumpangkan di atas kepala korban, dan tangan kirinya memegang bagian perut korban dengan tujuan sedot janin secara roh.

Menurut pekerja Gereja Tiberias, jemaat yang sudah terkena racun kutuk dari Pdt. Josua Tumakaka akan mengalami berbagai hal buruk dalam kehidupan, yaitu rumah tangga hancur, kehilangan pekerjaan, usaha bangkrut, roh pertengkaran dalam rumah tangga, cerai, hidup zinah dan cabul, serta sakit penyakit tak akan bisa sembuh sehingga akhirnya meninggal dunia.

Pdt. Josua Tumakaka juga dituding seringkali melakukan Perjamuan Kudus dengan air putih, bukan roti dan anggur seperti dalam ajaran Alkitab. Menurut Pdt. Yesaya Pariadji itu, prilaku menyimpang tersebut biasanya dilakukan oleh roh jahat karena roh jahat takut akan Anggur Perjamuan Kudus sehingga pakai air putih.

Lalu ada rumor yang beredar bahwa ada seorang jemaat di cabang Bekasi yang mengalami kerasukan roh jahat. Dalam pelepasan kerasukannya oleh Pendeta Gereja Tiberias, jemaat itu mengaku pernah dilayani Perjamuan Kudus oleh Pdt. Joshua Tumakaka dengan menggunakan air putih.

Selain tudingan memakai air putih dalam Perjamuan Kudus, Pdt. Josua Tumakaka ini juga dituding telah dua kali membayar orang Ambon untuk membunuh anaknya Pdt. Yesaya Pariadji, Aristo Pariadji. Namun rencana pembunuhan itu gagal total karena menurut rumor yang beredar di kalangan jemaat Gereja Tiberias Indonesia orang Ambon yang disuruh membunuh itu akhirnya bertobat dan mengaku ke Pdt. Yesaya Pariadji.

Selain tuduhan-tuduhan diatas, Pdt. Joshua Tumakaka juga dituduh seringkali minta uang ke jemaat, korupsi uang Gereja, menyogok Jadwal Pelayanan, dan yang paling menyedihkan yaitu tuduhan memelihara 7.000 Tuyul.

Menurut Humas Gereja Tiberias, ada banyak laporan yang masuk dari jemaat-jemaat yang pernah didoakan Pdt. Josua Tumakaka itu bahwa banyak dari mereka yang mengalami keguguran, bayi mati, keluarga hancur, bisnis bangkrut, terlilit hutang piutang, dan menjadi murtad karena si Pendeta yang dicap pengikut Nyi Roro Kidul itu setiap hari melempar Alkitab sebelum berdoa.

Entah kabar-kabar ini benar atau tak benar, namun Pdt. Josua Tumakaka akhirnya benar-benar dipecat dengan tak hormat dari Gereja Tiberias Indonesia. Di penghujung tahun 2012, muncul lagi satu peristiwa yang menggegerkan yaitu pada saat kegiatan Baptisan Selam ulang yang diselenggarakan Gereja Tiberias di Hotel Gading Indah, Kelapa Gading, pada tanggal 9 November 2012 lalu.

Dalam kegiatan Baptisan selam ulang untuk melepaskan jemaat dari racun kutuk Pdt. Joshua Tumakaka, ada seorang jemaat wanita yang tiba-tiba kerasukan roh Nyi Roro Kidul dan mengungkapkan kebusukan sosok seorang Pdt. Josua Tumakaka yang sebenarnya. Aksi kerasukan roh Nyi Roro Kidul itu lalu divideokan oleh pekerja Gereja Tiberias untuk mengabadikan momen langka tersebut.

Dalam aksi kerasukannya, jemaat wanita yang kerasukan Nyi Roro Kidul itu mengaku bahwa dia sudah ada perjanjian darah dengan Pdt. Josua Tumakaka selama 30 tahun. Pdt. Josua Tumakaka akan diberikan kekayaan dan pengikut yang banyak, namun tumbalnya adalah bayi-bayi dan janin bayi dalam kandungan jemaat-jemaat wanita yang telah didoakan oleh Pdt. Josua Tumakaka.

Tak tanggung-tanggung, dalam cuplikan video itu, si Nyi Roro Kidul minta sepuluh ribu bayi selama 30 tahun perjanjiannya dengan Pdt. Josua Tumakaka. Pengakuan dalam aksi kerasukan tersebut sontak membuat resah jemaat Gereja Tiberias dan memicu kemarahan jemaat-jemaat wanita yang pernah mengalami keguguran karena kandungan lemah, pendarahan, sakit penyakit dan lain sebagainya, termasuk Jemaat-Jemaat wanita yang pernah bayi mereka meninggal karena mengidap sakit penyakit juga marah besar dan mengutuk Pdt. Josua Tumakaka itu.

Beberapa minggu terakhir ini, aku seringkali mengikuti ibadah di Gereja Tiberias karena istri aku suka ibadah disana, dan aku menonton secara langsung suguhan video kesaksian jemaat wanita yang kerasukan itu ditayangkan berulangkali setiap minggu sebagai peringatan kepada seluruh jemaat Gereja Tiberias Indonesia agar berhati-hati dengan Pendeta Dukun isi setan si Pdt. Josua Tumakaka itu.

Aku ini orang yang tak begitu paham Rohani, begitu pulak aku ini bukan pakar Teologia, namun secara logika aku berpikir begini, mungkinkah seorang Pendeta yang seringkali mengucapkan dan mengajarkan tentang ajaran Tuhan Yesus Kristus itu adalah pengikut setan? Masuk akalkah ini?

Bukankah di Alkitab disebutkan bahwa roh jahat takut akan kuasa Yesus? Bagaimana mungkin seorang Pendeta seperti si Joshua Tumakaka yang pengikut Nyi Roro Kidul itu mengajarkan tentang ajaran kasih dan keselamatan dari Tuhan Yesus Kristus selama bertahun-tahun lamanya di Gereja Tiberias itu? Bagaimana mungkin mulutnya berani memuji dan memuliakan Tuhan Yesus Kristus bilamana dia adalah Pendeta dukun isi setan?

Bilamana Pdt. Joshua Tumakaka ini benar-benar pengikut Nyi Roro Kidul, bagaimana mungkin setiap ibadah minggu Pendeta ini selalu mengajarkan tentang Tuhan Yesus Kristus, apakah Pdt. Josua Tumakaka itu tak terkaing-kaing kepanasan ketika mulutnya menyebut nama Tuhan Yesus Kristus memuji dan memuliakan-Nya selama bertahun-tahun pelayanannya di Gereja Tiberias itu?

Ketika aku mengamati dengan teliti dan seksama video yang berdurasi sekitar 30 menit itu, ada sesuatu yang mengganjal dalam hati aku. Bukan karena aku ini dibesarkan dalam lingkungan akademis yang lebih mengandalkan logika berpikir, namun karena aku melihat banyak hal yang ganjil dalam video itu.

Dalam tayangan video tersebut, si wanita itu mengaku dia melihat ada pasukan malaikat yang mengelilingi para hamba Tuhan di Hotel Gading Indah itu. Pertanyaan aku, bagaimana mungkin si Nyi Roro Kidul itu bisa nyasar masuk kesana? Apakah si Nyi Roro Kidul itu minta permisi kulonuwun dulu kepada para Malaikat yang membentengi kolam Baptisan itu karena dia mau masuk ke Hotel itu untuk membongkar kebusukan Pdt. Josua tumakaka itu?

Bagaimana mungkin si Nyi Roro Kidul yang daerah kekuasaannya di pantai selatan itu lalu jalan-jalan ke utara Jakarta sehingga nyasar ke Kelapa Gading? Apakah para Bala Tentara Malaikat Sorgawi itu hanya diam saja mengamati aksi Nyi Roro Kidul mengintervensi acara Baptisan Selam yang seharusnya kudus, sakral, dan bebas dari roh jahat?

Dalam salah satu cuplikan video itu, si wanita yang kerasukan roh Nyi Roro Kidul itu lalu memuji-muji Gereja Tiberias sebagai Gereja terbesar di Indonesia dan diberkati Tuhan dengan luar biasa. Baru kali ini ada roh jahat yang memuji Gereja, dan mirisnya lagi semua orang yang berada di seputaran kolam baptisan itu bertepuk tangan bersorak sorai dan berteriak Haleluya.

Fantastis dan luar biasa. Artinya mereka ini mengamini apa yang diucapkan oleh roh jahat. Bukankah Yesus sendiri mengajarkan agar berhati-hati dengan roh jahat karena roh jahat adalah bapa segala dusta? Sandiwara apa pulak ini?

Lalu di dalam salah satu cuplikan di video itu, si Nyi Roro Kidul itu bilang bahwa Pdt. Josua Tumakaka membuatnya kesal karena tuntutannya banyak, yaitu selain minta kekayaan sebesar Rp. 15 Milliar, Pdt. Josua Tumakaka juga minta ke Nyi Roro Kidul ingin merebut Roh Martir, Roh the Bestnya Pdt. Yesaya Pariadji.

Pertanyaan aku yang berdosa ini, apakah benar Roh Martir, Roh the Best itu hanya dimiliki oleh Pdt. Yesaya Pariadji? Roh seperti apakah yang dimaksud? Setahu aku Tuhan tak pandang-pandang bulu, semua umat-Nya diberikan roh yang terbaik termasuk aku yang hina dina ini.

Lalu dalam cupilkan tayangan video itu, si jemaat wanita yang kerasukan roh Nyi Roro Kidul itu melap matanya dengan tangannya, sepertinya kelilipan kena air kolam. Setahu aku orang yang kerasukan roh jahat itu tak mampu mengontrol tubuhnya, apalagi ini dirasuki roh sekaliber Nyi Roro Kidul, bagaimana mungkin matanya kelilipan kena air?

Dari beberapa peristiwa kerasukan yang pernah aku saksikan dengan mata kepala aku sendiri, orang yang kerasukan setan seringkali menggelepar, bergetar, terjengkang, terjatuh, tak mampu menguasai diri, sorot mata liar dan kosong, intonasi suara berubah menyesuaikan dengan roh apa yang merasukinya.

Namun dalam video itu, si wanita yang kerasukan Nyi Roro Kidul ini lebih sering menyelam lalu muncul dan tangannya mengibas-ngibaskan air, dan suaranyapun bukan suaranya si Nyi Roro Kidul, melainkan suara asli si wanita yang kerasukan itu. Selain itu, dialog dan narasi aksi kerasukan roh Nyi Roro Kidul itu terkesan seperti orang yang baru belajar main drama kolosal untuk mengisi acara perpisahan lulusan SMA. Janggal dan mentah.

Kejanggalan lainnya yang aku temukan dalam adegan di video itu, si Nyi Roro Kidul itu mengaku bahwa dia jatuh cinta kepada Pdt. Rommy Matulessy, salah satu Pendeta Yunior di Gereja Tiberias. Bagaimana caranya si Nyi Roro Kidul itu bisa mengenal Pdt. Rommy Matulessy? Jangan-jangan si Rommy Matulessy ini juga pengikut Nyi Roro Kidul? Baru kali ini dalam sejarah hidup aku ada roh jahat yang jatuh cinta sama Pendeta. Ini jadi tanda tanya besar, jangan-jangan ada persaingan karir di situ sehingga adegan ini sengaja diciptakan untuk menaikkan rating karir Pdt. Rommy Matulessy di Gereja Tiberias?

Keanehan berikutnya, setiap kali wanita itu menyebut nama Pdt. Josua Tumakaka, wanita itu selalu menoleh ke kiri seolah-olah dia menghindari sorotan kamera dari sebelah kanan. Aku tak menuduh video itu adalah rekayasa yang dibuat-buat dalam kendali oknum yang merasukinya, namun aku percaya di jaman yang serba sulit ini, setiap orang nekat berbuat apa saja demi uang.

Setelah dipecat dari Gereja Tiberias, Pdt. Josua Tumakaka mendapat Pesangon sebesar Rp. 17 Juta yang digunakannya untuk merintis pelayanan sendiri. Gereja besutannya Pdt. Joshua Tumakaka, Grace of Christ Community Church, terbilang cukup maju karena Jemaat-jemaat yang setia kepadanya dari Gereja Tiberias dulu semuanya exodus ikut Pdt. Josua Tumakaka.

Bahkan ada dua orang Pendeta Tiberias yang langsung mengundurkan diri dari Gereja Tiberias dan mengikut Pdt. Josua Tumakaka setelah Gereja Tiberias merilis video jemaat wanita yang kerasukan Nyi Roro Kidul itu, karena kedua Pendeta itu mencium gelagat yang mulai tak beres terjadi di Gereja Tiberias.

Selain membuka cabang di kota-kota besar di Indonesia, Gereja besutannya Pdt. Joshua Tumakaka ini bahkan sudah punya cabang di Jepang. Hanya beberapa bulan setelah dipecat dari Gereja Tiberias Indonesia, justru sekarang Gerejanya bertambah maju yang dikhawatirkan akan menyaingi kesuksesan Gereja Tiberias Indonesia.

Jika mau jujur, video jemaat kerasukan roh Nyi Roro Kidul itu ibarat peluru kosong yang lebih berwujud sebagai propaganda kosong semata. Kasus ini seharusnya justru menjadi tamparan keras bagi Gereja Tiberias Indonesia karena ketika sudah berkecimpung dalam praktik kekuasaan dan monopoli, perilaku Gereja seringkali melenceng menjauhi butir-butir kemuliaan yang menjadi hakekat keilahian.

Menilik dari case ini, secara hukum manakala tak ada bukti-bukti yang cukup dan sahih, Pdt. Yesaya Pariadji bisa kena tuntut pasal berlapis, yaitu dalil pencemaran nama baik sesuai Pasal 310 dalam KUHP dengan sanksi sembilan bulan penjara, dan pasal fitnah yang dirumuskan dalam Pasal 311 KUHP dengan sanksi empat tahun penjara.

Negara ini adalah negara hukum dan setiap warga negara dilindungi oleh Undang-Undang yang berlaku. Tanpa penegakan hukum, bangsa ini penuh fitnah dan kezaliman. Bilamana tak dapat dibuktikan dengan bukti-bukti nyata/menangkap basah ritual Pdt. Josua Tumakaka itu di pantai selatan, maka tindakan merilis Video tersebut untuk konsumsi umum adalah tindakan kejahatan fitnah dan pencemaran nama baik, termasuk pula bisa kena jerat UU ITE dengan sanksi pidana penjara maksimum enam tahun dan/atau denda maksimum satu milyar rupiah.

Kita lihat saja nanti, apakah benar si Pdt. Joshua Tumakaka itu pengikut Nyi Roro Kidul, ataukah ada unsur fitnah disini untuk menjegal pelayanannya yang semakin maju hari lepas hari, karena semua orang juga tahu semakin banyak jemaat akan semakin banyak perputaran uang dalam Gereja.

Semoga tabir misteri ini segera terungkap, roh perpecahan dan tipu muslihat iblis dipatahkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus, sehingga terungkap siapa yang fitnah dan siapa yang difitnah, karena karya keselamatan dari Tuhan Yesus di dunia ini bisa melalui siapa saja dan tak akan mampu dibatasi dengan karya fitnah manusia dalam bentuk apapun.

Semoga tingkap-tingkap langit dibukakan, segala macam kuk dipatahkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus, sehingga kebenaran segera terungkap.

Sudahlah, jangan ada dusta di antara kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun