Mohon tunggu...
Mawali Auliya
Mawali Auliya Mohon Tunggu... profesional -

Dia yang berilmu dan jujur, maka akan menjadi pilihanku, Dia kupilih sebab memang dia pilihan. Tak ada pilihan yang lebih baik kecuali yang sudah terpilih. https://twitter.com/cMawali

Selanjutnya

Tutup

Politik

Khusus Nuansa Pilpres

25 Maret 2014   02:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:32 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ada sebuah riwayat dimana ketika saat-saat menjelang perpisahan, Nabi sempat berkata disela-sela khutbahnya beliau menyampaikan kepada para jamaah dan sahabat, tentang kriteria sosok Pemimpin. Khutbah ini merupakan yang terakhir kalinya sebab Nabi akan segera dipanggil oleh Allah.

Ketahuilah, aku hampir dipanggil dan aku akan menjawabnya panggilanNya. Setelah sepeninggalanku akan datang pemimpin-pemimpin setelah kalian yang berkata dan beramal dengan ilmu. Mentaati mereka merupakan ketaatan kepada Allah(maksudya para sahabat Nabi). Lalu waktu berselang. Hingga sepeninggal mereka, datanglah kepada kalian pemimpin-pemimpin yang mereka berkata dan beramal tanpa ilmu. Maka siapa saja yang membantunya, menjadi pendampingnya dan kuat membelanya, mereka akan binasa dan membuat kebinasaan. Maka pergauilah pemimpin yang demikian dengan raga kalian, namun selisihilah dalam amal-amal kalian. Dan bersaksilah bahwa yang baik itu baik, serta bersaksilah bahwa yang buruk itu buruk”. (HR. Ath Thabrani dalam Al Ausath 6984, Al Baihaqi dalam Az Zuhd Al Kabir 1/22)

Sekedar mengingatkan untuk kita yang akan memilih calon pemimpin Bangsa dan Negara ini agar bisa lebih baik dan lebih bersih, sebab dengan menyandang gelar mayoritas umat Islam terbesar didunia Indonesia menjadi sorotan banyak pihak, malu rasanya bila sosok Pemimpin yang kita pilih tidak amanah. Oleh sebab itu bijak dan ariflah dalam memilih demi kita dan generasi akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun