3. Kolaborasi: Pendidikan khusus melibatkan kerja sama antara berbagai pihak, termasuk guru, orang tua, ahli terkait, dan tenaga pendidikan lainnya, untuk merancang dan memberikan layanan pendidikan yang efektif bagi individu dengan kebutuhan khusus.
4. Penerimaan dan Penghargaan: Prinsip ini menekankan pentingnya menerima dan menghargai keunikan setiap individu, termasuk individu dengan kebutuhan khusus, dalam lingkungan pendidikan dan masyarakat.
Pendidikan khusus di Indonesia diimplementasikan melalui berbagai jalur dan program, termasuk:
1. Sekolah Inklusi: Sekolah inklusi adalah sekolah yang menyediakan pendidikan bagi semua siswa, termasuk siswa dengan kebutuhan khusus, dalam lingkungan kelas reguler.
2. Pusat Layanan Pendidikan Khusus: Di beberapa daerah, terdapat pusat layanan pendidikan khusus yang menyediakan layanan dan dukungan tambahan bagi individu dengan kebutuhan khusus, seperti terapi fisik, terapi wicara, dan dukungan psikologis.
3. Program Pembelajaran Tambahan: Beberapa sekolah juga menawarkan program pembelajaran tambahan untuk siswa dengan kebutuhan khusus, seperti program remedial, program bimbingan belajar, atau program pengayaan akademik.
4. Pendidikan inklusif di Perguruan Tinggi: Di tingkat perguruan tinggi, terdapat juga upaya untuk mewujudkan pendidikan inklusif dengan menyediakan aksesibilitas dan dukungan tambahan bagi mahasiswa dengan kebutuhan khusus.
Meskipun pentingnya pendidikan khusus diakui, masih ada sejumlah tantangan yang dihadapi dalam implementasinya, contohnya keterbatasan sumber daya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H