Selain itu, kecenderungan tidak menyukai anak-anak dan melihat langsung dampak negatif anak pada sebuah pernikahan juga dapat membuat seseorang tidak ingin menjadi orang tua.
Pasangan childfree dengan alasan kategori inilah yang dianggap egois oleh orang sekitarnya karena menganggap adanya anak akan mengganggu privasi, keintiman, dan ruang pribadi dengan pasangan.
Keputusan childfree juga bisa berdasar dari karir yang sudah stabil dan tidak ingin karirnya terhambat. Childfree juga dianggap membebaskan pasangan dari beban finansial membesarkan anak.
Kategori ini menjelaskan kekhawatiran akan risiko kondisi medis yang diderita oleh suami atau istri dapat mempengaruhi perawatan anak dan masa depannya. Kekhawatiran bahwa anak akan mewarisi penyakit keturunan juga menjadi alasan untuk childfree, meskipun tidak banyak yang memilih alasan ini.
Pemikiran ini berdasar pada populasi bumi yang saat ini sudah mencapai 7,8 miliar orang. Juga, sudah banyak sekali masalah di bumi yang disebabkan manusia, seperti emanasan global, perubahan iklim, pencemaran lingkungan, dan konsumsi hasil bumi berlebih.
Dari berbagai alasan yang telah dipaparkan, pilihan childfree tidak didasarkan pada keegoisan semata. Faktor psikologis, fisik, dan ideologis turut andil dalam keputusan pasangan tidak memiliki momongan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H