Merasa ngantuk setelah makan adalah hal yang cukup sering penulis rasakan bahkan mungkin bukan penulis saja yang merasakannya semua orang juga mungkin, bukan?Â
Kebiasaan ini adalah salah satu respon terhadap perubahan biokimia yang terjadi pada system pencernaan kita, jadi tak heran kebiasaan tidur setelah makan sering terjadi.Â
Sebenarnya ngantuk setelah makan merupakan hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun, kebiasaaan tidur setelah makan dapat meningkatkan resiko kesehatan.Â
Rata-rata makanan yang dikonsumsi sehari-hari ada kandungan glukosa contohnya dari nasi, kandungan glukosa dari nasi tersebutlah yang akan menghambat kerja sel neuron dan membuat kita ingin tidur tanpa memperdulikan bahaya tidur setelah makan. Semakin banyak kadar glukosa maka semakin mengantuk diri kita.
dr. Allert Benedicto leuan (2017:22) berpendapat bahwa, kebiasaan tidur setelah makan merupakan respon terhadap biokimia yang terjadi pada system pencernaan kita, hal itu merupakan normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun, kebiasaan tidur setelah makan dapat meningkatkan resiko kesehatan.
Penyebab munculnya keinginan untuk tidur setelah makan rupannya dipengharuhi oleh makanan yang dikonsumsi salah satunya adalah makanan yang tergolong kalori tinggi atau juga yang mengandung asam amino triptofan, makanan itu akan dipengharuhi reproduksi hormone serotonim, itu sebabnya kita merasakan ngantuk.Â
Makanan itu seperti bayam, keju, tahu dan ikan. Kebiasaan buruk ini dapat mengakibatkan efek yang cukup fatal yang terparah adalah penyakit stroke. Terkait bahaya tidur setelah makan ada rasa kantuk sesudah makan, kondisi ini memang akan muncul, ini merupakan sesuatu yang alamiah dan tidak ada yang salah dengan tubuh. Rasa kantuk itu datang karena nutrisi yang masuk dalam tubuh melalui makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Salah satu resiko penyakit yang di timbulkan dari kebiasan tidur setelah makan adalah penyakit stroke. Penelitian menunjukkan semakin panjang jeda waktu tidur setelah makan, resiko mengalami stroke akan berkurang. Hal ini diperkirakan karena saat makan, gula darah, kolesterol, aliran dan tekanan darah mengalami perubahan, dan berbagai perubahan ini mungkin saja mempengaruhi resiko stroke.Â
Pendapat lain mengatakan hal ini berkaitan dengan resiko asam lambung yang lebih sering terjadi jika makan terlalu dekat dengan waktu tidur. Kondisi ini juga dapat memicu terjadinnya sumbatan jalan nafas saat tidur atau sleep apnea, yang merupakan salah satu faktor resiko terhadap stroke.
Memang, belum ditemukan alasan yang jelas mengenai hasil penelitian ini, sehingga masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai keterkaitan tersebut. Namun dari data yang diperoleh, ditemukan bahwa orang yang memberi jeda waktu tidur setelah makan lebih dari 1 jam, memiliki resiko terkena stroke yang lebih dari 60%. Berdasarkan hal tersebut, ada baiknya bila mencoba memberi jeda waktu tidur setelah makan minimal 2-3 jam lebih.
Untuk menghindari resiko kesehatan di atas, pada umumnya kita dianjurkan untuk tidur setidaknya 2-3 jam setelah selesai makan terakhir. Jeda waktu yang cukup lama ini akan memberi kesempatan bagi makanan untuk benar-benar diproses hingga sampai di tempat tujuan terakhir yaitu usus kecil sehingga lambung tak perlu lagi bekerja keras semalaman. Meskipun kita tidak dianjurkan untuk makan terlalu dekat dengan waktu tidur, bukan berarti kita harus tidur dengan menahan rasa lapar. Jika kita merasa lapar malam hari, pastikan kita tahu apa saja makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi sebelum tidur.
Makanan yang baik sebelum tidur pada dasarnya adalah makanan yang tidak terlalu berat, seperti pisang dan membuat tidur lebih optimal. Kita juga bisa mengonsumsi buah-buahan segar untuk sekedar menganjal perut ketika merasa lapar di malam hari. Sedangkan makanan yang sebaiknya tidak di konsumsi saat sebelum tidur adalah makanan yang mengandung gula tinggi dan stimulan, seperti kafein. Pasalnya jenis makanan tersebut akan membuat kita jadi sulit tidur.
Selain itu hindari juga mengonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh dan pedas. Lemak jenuh adalah lemak yang berpotensi buruk bagi tubuh, lemak jenuh biasannya dihasilkan oleh makanan-makanan dari produk hewan. Lemak jenuh bisa juga kita jumpai diproduk makanan mie instan, seperti mie siap saji lainnya.Â
Makanan yang mengandung lemak jenuh erat hubungannya dengan hewan, misalnya daging merah, daging babi, dan minyak goreng. Lemak jenuh menawarkan cita rasa yang lezat, tetapi cukup membahayakan kesehatan.
Rasulullah memberikan kita panutan tentang bagaimana cara rasul makan pada malam hari dan contohnya adalah makan sahur. Rasulullah SAW tidak langsung tidur setelah makan. Beliau beraktivitas terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan baik sehingga mudah dicerna, caranya bisa juga dengan salat.
Rasulullah SAW bersabda, "Cairkan makanan kalian dengan berdzikir kepada Allah SWT dan salat, serta janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat membuat hati kalian menjadi keras. (HR Abu Nu'aim dari Aisyah r.a.)". Ternyata dari sisi ilmu gizi dan kesehatan, tidur setelah makan sangat tidak dianjurkan bahkan dalam kategori dilarang karena dampak buruknya sangat banyak.
Agar bahaya tidur setelah makan dapat diatasi, sebaiknya beri jeda 2-3 jam makan sebelum tidur. Namun jika kita merasakan lapar di tengah malam, sebaiknya, mengonsumsi susu, makanan ini merupakan sumber karbohidrat dan protein yang sehat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI