Prinsip selanjutnya, atau prinsip keempat, adalah bahwa pesan bervariasi dalam bentuk abstraksi (DeVito, 2016). Dalam prinsip kelima, DeVito (2016) menyatakan bahwa pesan bervariasi dalam persoalan kesopanan. Kesopanan amat bervariasi dalam berbagai budaya. Dalam suatu kultur, mungkin makan sembari mengeluarkan suara dan kemudian diakhiri dengan bersendawa, dikatakan sama sekali tidak sopan. Namun, dalam kondisi dan konteks tertentu, suara dan sendawa tersebut justru menunjukkan kepuasan Anda terhadap makanan yang sedang Anda santap. Atau contoh lain dapat Anda temui dalam suatu organisasi. Seorang atasan yang memarahi bawahan di depan rapat, mungkin menjadi kultur yang dianggap “biasa saja” dalam suatu organisasi. Namun, ada jenis organisasi lain yang tidak sepakat dengan cara tersebut sebab cara si atasan dianggap tidak sopan.
Kekuatan pesan verbal saat berkomunikasi interpersonal mencakup kemampuan untuk menyampaikan pesan dengan jelas dan efektif, serta kemampuan untuk mempengaruhi dan memotivasi orang lain. Pesan verbal adalah pesan yang disampaikan melalui kata-kata, baik secara lisan maupun tertulis. Jenis-jenis pesan verbal yang biasa digunakan saat komunikasi interpersonal antara lain:
Pernyataan: Pernyataan adalah pesan verbal yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau fakta. Contoh: "Hari ini adalah hari yang cerah."
Pertanyaan: Pertanyaan adalah pesan verbal yang digunakan untuk meminta informasi atau pendapat dari orang lain. Contoh: "Apa pendapatmu tentang rencana ini?"
Perintah: Perintah adalah pesan verbal yang digunakan untuk meminta seseorang melakukan sesuatu. Contoh: "Tolong ambilkan saya air minum."
Janji: Janji adalah pesan verbal yang digunakan untuk menjanjikan sesuatu pada orang lain. Contoh: "Saya akan membantumu menyelesaikan tugas ini."
Pesan verbal dianggap penting karena dapat mempengaruhi cara orang lain memahami dan merespons pesan yang disampaikan. Pesan verbal yang jelas dan efektif dapat membantu membangun hubungan yang baik dan memperkuat keterampilan komunikasi interpersonal. Selain itu, pesan verbal yang tepat dapat membantu memotivasi orang lain untuk bertindak atau merespons sesuai dengan yang diharapkan.
Selanjutnya, pesan non-verbal adalah bentuk komunikasi yang tidak melibatkan kata-kata atau bahasa verbal, tetapi mengandung makna yang bisa dipahami oleh orang lain. Ini mencakup ekspresi wajah, gerakan tubuh, suara, kontak mata, dan jarak fisik. Pesan non-verbal digunakan untuk menyampaikan emosi, intensi, dan informasi tambahan dalam komunikasi interpersonal.
Kekuatan pesan non-verbal saat berkomunikasi interpersonal sangatlah signifikan. Pesan non-verbal mencakup bahasa tubuh, ekspresi wajah, suara, kontak mata, jarak fisik, sentuhan, dan penampilan. Aspek ini memainkan peran krusial dalam mengungkapkan emosi, intensi, dan informasi tambahan yang tidak terucapkan dalam kata-kata. Misalnya, ekspresi wajah atau senyuman dapat menguatkan rasa kepercayaan dan kedekatan dalam percakapan.
Pesan nonverbal dianggap penting dalam komunikasi karena ia memainkan peran sentral dalam menyampaikan makna, emosi, dan informasi tambahan yang tidak diungkapkan melalui kata-kata. Ketika kita berkomunikasi dengan orang lain, hanya sebagian kecil pesan yang disampaikan melalui bahasa verbal, sementara sebagian besar komunikasi terjadi melalui ekspresi wajah, bahasa tubuh, suara, dan elemen-elemen non-verbal lainnya.
Pesan non-verbal dapat memperkuat atau membantah pesan verbal, menghasilkan nuansa yang lebih dalam dalam percakapan. Misalnya, bahasa tubuh yang positif atau kontak mata yang kuat dapat menciptakan kesan kepercayaan dan keterlibatan yang lebih dalam dalam komunikasi interpersonal. Contoh pesan non-verbal antara lain: