Mohon tunggu...
MAVASYA CHANNEL
MAVASYA CHANNEL Mohon Tunggu... Guru - Mavasya

Seorang pendidik sekaligus ibu rumah tangga yang sedang belajar dan berlatih menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Orang Tua Sebagai Pendidik

15 September 2020   15:00 Diperbarui: 15 September 2020   15:26 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kasus yang menimpa Ananda Keysya (8) yang harus rela mati di tangan ibunya dengan alasan karena tidak bisa diajari ketika mengikuti belajar online di masa pandemi Covid-19 ini. Ibunya tak mampu menjadi pembimbing bagi dirinya, sehingga tanpa sadar melakukan penyiksaan yang berujung pada kematian. 

Kasus Keysya hanya salah satu kasus dari sekian banyak kasus lain terkait adanya kebijakan study from home sebagai imbas dari adanya wabah corona. Tentunya masih banyak kasus lain yang juga muncul di masa pandemi ini yang membuat hati kita miris. 

Orang tua seyogyanya adalah pendidik pertama bagi seorang anak karena orang tua,  terutama ibu, adalah sekolah pertama bagi mereka (al-umm madrasatul ula).

Orang tua memiliki hak dan kewajiban yang utama untuk memberikan pengajaran dan pendidikan kepada anak. Sebab tidak ada tempat belajar yang nyaman dan aman di dunia ini, kecuali keluarga. 

Menjadi pendidik memerlukan sertifikasi khusus untuk berpraktek menjadi praktisi pendidikan,  tapi untuk menjadi orang tua tidak ada pendidikan ataupun sertifikasinya sehingga sangat wajar jika terkadang mereka tidak sanggup untuk memberikan pelajaran yang layak kepada anaknya. 

Mereka banyak mengeluhkan kebijakan study from home yang menurut mereka justru lebih berat dibandingkan wabah itu sendiri. Alih-alih selamat menghindari virus justru mati sia-sia menghadapi efek dari wabah yang justru lebih bahaya.

Menjadi orang tua akan selalu belajar melalui proses (learning By doing) dan evaluasi pun berdasarkan seberapa banyak kesalahan yang dilakukan meskipun pada akhirnya evaluasi itu tidak merubah apapun. Hasil evaluasi itu nyata dan tak bisa diulang,  seperti yang terjadi pada kasus Keysya. 

Seharusnya sebagai orang tua lebih banyak belajar dan selalu mengupdate wawasannya tentang bagaimana mendidik dan mengajarkan anak. 

Searching di dunia maya menjadi alternatif untuk membantu kita mendapatkan wawasan. Pengalaman orang lain juga bisa menjadi pembelajaran berharga bagi kita. Kita berharap jangan ada lagi kasus Keysya yang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun