Mohon tunggu...
Mavada Pramudyani
Mavada Pramudyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - IAIN PEKALONGAN Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Prodi Pendidikan Agama Islam

"Yen kepingin mulyo, kudu gelem rekoso".

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tokoh-tokoh Filsafat Islam

12 Mei 2021   22:47 Diperbarui: 12 Mei 2021   22:51 1134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengertian Filsafat Islam

            Filsafat islam merupakan gabungan dari dua kata, yaitu filsafat dan islam. Secara etimologi, filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu philein atau sophia. Yang berarti cinta(love), tetapi dalam makna luas berupa hasrat ingin tahu seseorang terhadap kebijaksanaan, ilmu pengetahuan, atau kebenaran. Sementara itu, kata islam secara semantik berasal dari kata salima yang berarti menyerah, tunduk, dan selamat. Islam artinya menyerahkan diri kepada Allah, maka akan memperoleh keselamatan dan kedamaian.

            Jadi, filsafat islam pada hakikatnya adalah filsafat yang bercorak islami. Filsafat islam bukan tentang islam, bukan the philosophy of islam. Filsafat islam artinya berpikir dengan bebas dan radikal, tetapi tetap berada pada taraf makna yang mempunyai sifat,corak, serta karakter yang menyelamatkan dan memberi kedamaihan hati.

1. Para Filsuf Islam di Wilayah Timur

a. Al- Kindi

Al- Kindi berasal dari suku Kindah di Yaman, tetapi ia lahir di Kuffah (Irak) pada tahin 796 M. Al- Kindi meninggal sekitar tahun 866 MAl-Kindi merupakan orang yang pertama yang memindahalihkan filsafat Yunani secara sistematis dari sumber-sumber literer asing dan menyalurkannya kedalam lingkungan islam.Melalui terjemahan Latin, Al- Kindi mempengaruhi para Filsuf Eropa Abad Pertengahan dan mereka menjadi akrab dengan seluruh spektrum hasil karya literer Al-Kindi, terutama yang membahas ilmu kealaman dan matematika. Keistimewaan lainnya adalah kepiawaiannya engatur permainan musik yang mempunyai pola masing-masing pada waktu pagi, siang, dan malam hari.  

b. Al- Frabi

Nama lengkapnya adalah Abu Nashr Muhammad bin Muhammad bin Tarkhan bin Uzalagh al-Farabi. Lahir di Wasji, sebuah dusun kecil dekat Frab Transoxiana pada tahun 870 M dari ayah seorang jendral keturunan Turki. Ia adalah pembangun filsafat dalam arti sebenarnya, ia telah meninggalkan suatu bangunann filsafat yang teratur rapi bagian-bagiannya, dan tidak berlebihan. Pengaruh filsafatnya bukan hanya menyentuh par filsuf muslim di kawasan Timur yang diakui Ibnu Sina dan di kawasan Barat Islam seperti Ibnnu Rusyd, tetapi juga merambah dunia Barat, terutama dalam tradisi filsafat Yahudi sebagaimana diakui oleh Moses Maimonides.

c. Ibnu Sina

Abu Ali Husein bin Abdillah bin Sina lahir di Afshanah suatu tempat yang terletak di dekat Bukhara pada tahun 980 M dan meninggal dunia di Hamadzan pada usia 58 tahun 1037 M. Di kota Bukhara, Ibnu Sina banyak belajar kepada sejumlah guru ia mempelajari ilmu agama, astronomi, dan sudah hafal al-Qur'an saat berusia sepuluh tahun. Pada saat usianya 16 tahun, ia sudah mampu belajar filsafat dan kedokteran secara autodidak, bahkan mencapai kedudukan istimewa sehingga banyak orang belajar padanya. Pemgaruh ibnu sina pada kalangan filsafat latin : pertama,penerjemahan karyanya kedalam bahasa latin dan cepatnya peredaran bnayak bagian terpenting dari Al- Syifa' pada awal abad ke-12 dan ke-13 Kristen dibanyak Universitas. Kedua,upaya ibnu Sina melakukan sintesis antara pemikiran Yunani dan Islam suatu upaya yang didalamnya Barat menemukan benih sintesis antara filsafat Yunani dan ajaran Kristen.

2. Para Filsuf Islam di Wilayah Barat Islam

a. Ibnu Bajjah

Sejarah filsafat Andalusia dipelopori oleh Abu Bakr bin al-Sayigh, yang lebih dikenal ibnu Bajjah dalam literatur Arab, lahir di Saragossa menjelang akhir abad ke-11, kemudian pindah ke Seville, lalu ke Granada dan akhirnya meninggal keracunan pada usia yang relatif muda di Fez, Maroko, pada 1138. Kontribusi yang ditinggalkan antara lain: beberapa risalah dalam ilmu logika ayang masih tersimpan di perpustakaan Escurial, Spanyol; risalah tentang jiwa, risalah Al- Wada' yang berisi uraian tentang penggerak pertama bagi manusia dan tujuan sebenarnya bagi wujud manusia dan alam, beberapa risalah ilmu falak dan ketabiban, dll.

b. Ibnu Thufail

Abu Bakar Muhammad bin Abdul Mlik bin Thufail atau lebih dikenal Ibnu Thufail. Lahir di Wadi Asy dekat Granada pada tahun 1110 M. Secara historis ia telah berusaha mempertemukan antara agama dan filsafat melalui fabel filosofinya. Ia menguraikan tangga- tangga pengetahuan yang ditempuh oleh akal, mulai dari objek indrawi sampai kepada pikiran-pikiran universal. Ia mendemonstrasikan bahwa tanpa pengajaran dan petunjuk, akal manusia bisa mengetahui wujud Tuhan, yaitu melalui tanda-tanda Nya dan menegakan dalil atas wujudNya tersebut.

c. Ibnu Rusyd

Tokoh terbesar dalam sejarah filsafat Andalusia adalah Abu al-Wahid Muhammad bin Ahmad bin Rusyd. Dalam literatur latin ia disebut Averroes, ia lahir di Cordoba pada 1126. Pemikiran filosofis Ibnu Rusyd merupakan keunikan tersendiri. Filsafatnya tidak mendapat penghargaan yang wajar didunia islam namun lingkungan Yahudi dan Latin justru memberikan penghargaan tinggi terhadap Ibnu Rusyd dan melanjutkan pemikiranya. Pada era abad ke-20 dan 21 M. Banyak dari kalangan non muslim dan muslim menyadari bahwa gagasan filosofis beliau tetap mempunyai relevansi bagi kehidupan. Alhasil, banyak ilmuan yang ingin menghidupkan kembali semangat Rusydian, yang diyakini  akan membawa pencerahan bagi siapapun yang mampu mengaplikasikanya secara tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun