Mohon tunggu...
Mausul Yasef
Mausul Yasef Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah seorang pengajar di SMKN 7 Kota Tangerang, menulis merupakan satu kesenangan untuk saya.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar

26 Januari 2023   10:23 Diperbarui: 26 Januari 2023   10:39 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Apa itu Berbahasa Indonesia yang baik dan benar?

Baik dan benar tentunya memiliki arti berbeda. Merujuk pada KBBI kata baik dan benar memang memiliki arti hampir sama. Baik diartikan selayaknya; sepatutnya; teratur, sedangkan kata benar diartikan sesuai sebagaimana adanya (seharusnya); betul; tidak salah.

Dalam berbahasa Indonesia tentulah baik itu belum tentu benar, dan benar belum tentu baik. Menurut Alwi (2010, hlm. 21), bahasa yang baik adalah bahasa yang memanfaatkan ragam yang tepat dan serasi menurut golongan penutur dan jenis pemakaian bahasa. Berbahasa yang baik adalah tepat sasaran, artinya kita hanya memastikan komunikasi berjalan efektif.

Jika kita berada di pasar dengan latar belakang penutur yang beragam dan tentunya pasar adalah sebuah situasi yang tidak formal. Maka bahasa yang harus kita gunakan adalah bahasa yang baik sesuai dengan situasi dan golongan penuturnya.

Contoh dalam proses komunikasi di pasar. Apakah tepat jika kita menggunakan bahasa seperti berikut:

Bapak berapakah harga bawang tersebut?

Pasti terdengar aneh, dan mungkin kita ditertawakan oleh orang-orang yang mendengar. Contoh tersebut merupakan bahasa yang baku dan benar tetapi tidak baik. Dalam situasi itu baiknya kita menggunakan ragam bahasa konsultatif yang tidak formal atau ragam bahasa santai seperti berikut:

Berapaan nih pak, bawangnya?

Berbahasa Indonesia yang baik berarti kita harus menyesuaikan situasi, tempat, dan dengan siapa kita berbahasa.

Bagaimana dengan bahasa yang benar?

Jika kita bicara kata benar, itu artinya akan dihadapkan pada suatu yang salah. Menurut Alwi (2010, hlm. 20), bahasa yang benar adalah bahasa yang pemakaiannya mengikuti kaidah yang dibakukan atau yang dianggap baku oleh penuturnya. Bahasa sesorang dikatakan benar jika sesuai dengan kaidah-kaidah Bahasa Indonesia. Untuk menentukan bahasa kita benar atau salah kita bisa berpedoman pada acuan-acuan seperti KBBI, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), dll.

Contoh dalam situasi rapat yang formal. Tepat atau tidak jika kita menggunakan bahasa sebagai berikut?

Engga bisa begitu dong, saya enggak setuju kalau rapat harus dilanjutkan.

Dalam situasi seperti itu, alangkah baiknya jika kita menggunakan ragam bahasa formal seperti berikut:

Menurut saya tidak seperti itu, saya tidak setuju jika rapat harus dilanjutkan.

Dengan demikian, kita harus berbahasa yang efektif dan sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia agar bahasa yang kita gunakan dapat dikatakan baik dan benar.

Sumber:
Alwi, dkk. (2010). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa dan Balai pustaka.
KBBI Edisi V

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun