Mohon tunggu...
Maurin Dina
Maurin Dina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Tahun 2022 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Palangka Raya

Hello, Kompasiana friends! I am a student majoring in Accounting from the University of Palangka Raya. Everything that I upload on this media is for the fulfillment of assignments and I hope that this assignment can help all of you both in solving daily problems and learning materials. If there is an explanation in my article that you don't understand, you can submit it in the comments column. Hope this helps and happy reading.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Lebih Dalam: Apa Sih Pasar Persaingan Monopolistik dan Pasar Persaingan Oligopoli Itu?!

29 November 2022   09:37 Diperbarui: 1 Desember 2022   13:45 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Untuk memenuhi kebutuhan hidup, seseorang akan bekerja dan menggunakan upahnya untuk membeli barang dan/atau jasa yang diperlukan. Pasar menjadi pilihan sebagian besar orang untuk mendapatkan keperluan itu. Komoditas barang yang dijualkan beragam jenis. Tetapi tau kah kamu, jika tiap-tiap pasar itu berbeda berdasarkan penguasaan terhadap pasar? Sebelum membahas lebih lanjut, mari kita cari tau tentang pengertian pasar.

Pengertian pasar 

Menurut Yufi Cantika Sukma Ilahiah (2021), pasar merupakan salah satu tempat terjadinya transaksi jual beli barang maupun jasa yang meliputi barang/jasa, penjual, pembeli, dan harga barang. Kotler (1997) berpendapat bahwa pasar berdiri dari semua pelanggan yang memiliki kebutuhan atau keinginan yang sama. 

Ehrenberg et al (2003) mengutarakan bahwa pasar dalam artian yang luas yaitu tempat perjumpaan antara pembeli dan penjual, barang atau jasa sebagai produk yang dipertukarkan oleh pembeli dan penjual, dan dalam pertukaran itu muncul harga atas barang atau jasa yang dipertukarkan. Pasar bukan hanya sekedar tempat, tetapi juga sebagai mekanisme yang bisa menata kepentingan pembeli dan penjual (Kuntowijoyo: 1994).

Peran Pasar

Pasar memberikan akses kepada produsen dalam kelancaran penjualan dengan memperkenalkan hasil produksinya serta sebagai tempat mencari bahan baku produksi.

  • Peran pasar bagi konsumen

Pasar mempermudah konsumen dalam memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dan semakin luas pasar semakin mudah konsuemen mendapatkan barang atau jasa tersebut.

  • Peran pasar bagi pembagunan

Pasar menyediakan bahan dan jasa yang bermanfaat untuk pembangunan serta sebagai sumber pendapatan pemerintah melalui pajak dan retribusi.

  • Peran pasar bagi sumber daya manusia

Semakin luas pasar, maka tenaga kerja yang dibutuhkan semakin banyak. Maka dari itu pasar dapat mengurangi tingkat pengangguran yang tinggi.


Ciri-ciri dari Pasar 

  • Memiliki penjual dan calon pembeli

Pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli, tak jarang terkadang produsen turun langsung ke pasar untuk menjual barang atau jasa yang dimiliki dan bersaing dengan pedagang lain untuk memikat konsumen dengan ciri khas mereka masing-masing.

  • Terdapat banyak barang dan juga jasa

Tentu saja harus ada barang atau jasa yang diperjualbelikan baik dari produsen secara langsung ke konsumen ataupun melalui pedagang atau agen yang menjadi tempat berkumpulnya beberapa jenis kebutuhan.

  • Terdapat tawar menawar

Dibeberapa toko dalam pasar ada pedagang yang menetapkan sistem tawar menawar dan yang biasanya lebih menguasai "keahlian" tawar menawar di pasar adalah ibu-ibu. Dimana mereka akan memberikan penawaran hampir 50% dibawah harga yang ditetapkan penjual. Penjual pun berusaha menaikan angka hingga tak jarang kesepakatan harga bertemu pada 75% dibawah harga dari penjual sebelumnya. Namun, ada pedagang yang justru menetapkan harga "pas" pada barang atau jasa yang dijualkan karena mereka enggan untuk terlibat dengan hal tawar-menawar.


Jenis-jenis Pasar 

  • Pasar menurut bentuk kegiatan

Dibagi menjadi:

  • pasar nyata, yaitu pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli secara langsung
  • pasar abstrak, yaitu pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli melalui media aplikasi, seperti situs jual beli online Shopee, Lazada dan masih banyak lagi.
  • Pasar menurut transaksi

Dibagi menjadi:

  • Pasar tradisional, yaitu pasar yang sebagian besar pedagangnya masih menerapkan sistem tawar menawar dan produk yang dijual biasanya adalah hasil lokal.
  • Pasar modern, yaitu pasar yang berdiri ditempat yang terbilang bagus seperti mall dan plaza. Pasar ini menentukan harga pas pada produk yang dijual sehingga tidak akan terjadi sistem tawar menawar dan teknologi yang digunakan juga lebih modern seperti barcode untuk melihat harga barang. Selain itu, pasar ini mempekerjakan pramuniaga khusus untuk menghitung  barang atau jasa yang dibeli.
  • Pasar menurut jenis barang

Dibagi menjadi:

  • Pasar barang konsumsi, yaitu pasar yang menjual barang yang siap untuk dikonsumsi.
  • Pasar sumber daya produksi, yaitu pasar yang menyediakan barang-barang produksi dan biasanya berbentuk grosir.
  • Pasar menurut waktu

Pasar ini biasanya diadakan hanya dalam waktu tertentu saja, misalnya Pasar Ramadhan yang hanya ada selama Bulan Ramadhan.

  • Pasar menurut keleluasaan ditribusi

Pasar ini berdiri atas luas wilayah yang ingin dijangkau. Ada pasar daerah pasar Blauran, pasar lokal seperti Pusat Perbelanjaan Mentaya di kota Sampit, pasar nasional dan pasar internasional.

Pasar Monopolistik 

Menurut Laeli Nur Azizah (2021), pasar monopolistik merupakan sebuah pasar yang ada di antara dua jenis, yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli. Dapat ditarik kesimpulan, pasar persaingan monopolistik diartikan sebagai sebuah pasar yang memiliki lebih dari satu penjual atau produsen yang memproduksi produk yang beragam.

Ciri-ciri pasar monopolistik

  • Jumlah produsen atau penjual yang banyak.
  • Adanya diferensiasi Produk
  • Harga bukan dasar persaingan antar produsen
  • Keluar dan masuk pasar menjadi hak para produsen  
  • Perkembangan teknologi dan inovasi

Keuntungan dalam pasar persaingan monopolistik 

  • Persiapan untuk memaksimalkan keuntungan jangka pendek
  • Mempersiapkan semaksimal mungkin untuk keuntugan jangka Panjang

Kelebihan dan kekurangan persaingan monopolistik 

Kelebihan pasar persaingan monopolistik:

  • Perusahaan memberikan keuntungan tersendiri bagi konsumen dalam memilih yang terbaik.
  • Produsen bebas keluar masuk pasar sehingga memaksa produsen untuk terus melakukan inovasi.
  • Menimbulkan ketelitian bagi konsumen dalam memilih barang.
  • Pasar menjual sebagian besar kebutuhan sehari-hari.

Kekurangan pasar persaingan monopolistik yaitu:

  • Tingkat persaingan yang tinggi, apabila tidak dapat menguasai pasar maka akan cepat keluar dari persaingan.
  • Diperlukan modal yang besar karena berada dalam skala ekonomi yang tinggi.
  • Karena terus menuntut inovasi, tidak menutup kemungkinan biaya produksi dan harga produk akan meningkat.

 

Pasar Oligopoli

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) oligopoli adalah keadaan pasar dengan produsen pembekal barang hanya berjumlah sedikit, sehingga mereka atau seseorang dari mereka dapat memenuhi harga pasar atau keadaan pasar tidak seimbang karena dipengaruhi oleh sejumlah pembeli. Di dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 1999, oligopoli termasuk dalam suatu perjanjian yang dilarang oleh pemerintah yang tercantum dalam pasal 4, "pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain untuk secara bersama-sama melakukan penguasaan produksi dan pemasaran barang dan atau jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan persaingan usaha yang curang."

Ciri-ciri Pasar Oligopoli 

  • Terdiri dari dua perusahaan atau lebih

Oligopoli baru bisa terwujud apabila jumlah perusahaan atau produsen kurang dari 10% sehingga akan memunculkan persaingan tidak sempurna karena produk yang paling populerlah yang akan banyak diminati. Negara membuat undang-undang diatas agar dapat menghindari oligopoli, sehingga persaingan pasar menjadi lebih sehat.

  • Produk yang diperjualbelikan biasanya bersifat homogen

Hanya memproduksi dan menjual satu produk saja, sehingga konsumen tidak terlalu sulit untuk mendapatkan produk yang homogen tersebut.

  • Harga antar produk hampir sama

Harga yang ditetapkan oleh berbagai produsen tidak terlalu berbeda karena jumlah produsen yang juga tidak begitu banyak. Jika satu produsen menaikkan harga, maka produsen lain akan mengikuti.

  • Membutuhkan strategi pemasaran yang matang

Strategi yang matang dapat mempertahankan dan meningkatkan persaingan para produsen pada pasar oligopoli ini. Strategi yang kalah akan menghilangkan minat pelanggan dan membuat barang tidak laku.

  • Suatu aturan dari sebuah perusahaan atau produsen dapar mempengaruhi produsen

Produsen utama adalah penentu harga dan yang mempengaruhi perubahan fungsi produk.

  • Produsen baru akan kesulitan masuk ke pasar

Banyak produsen baru yang mengalami keuntungan kecil hingga mengalami kebangkrutan karena produk tidak dapat bersaing dengan produk lain yang lebih dahulu menguasai pasar.

Jenis-jenis Pasar Oligopoli. 

  • Pasar Oligopoli Murni

Pasar yang hanya menjual satu barang namun memiliki varian yang banyak dengan harga yang hampir sama dan kebijakan diatur oleh produsen utama.

  • Pasar Oligopoli Terdiferensiasi

Pasar yang menjual satu produk saja, namun dengan harga yang berbeda dari produsen lain. Sehingga konsumen lebih menyukai harga yang relatif murah tetapi harga barang cukup berkualitas.

  • Pasar Oligopoli Non Kolusi

Pasar yang apabila ingin memainkan harga barang atau jasa, perlu memperhatikan kondisi dari produsen lain.

  • Pasar Oligopoli Kolusi

Langkah kerja sama dijalankan saat ingin menaikkan harga suatu produk atau jasa, karena persaingan antar produsen tidak terlalu jauh.

Disini, kita akan memahami lebih lanjut mengenai perbedaan pasar monopolistik dengan pasar oligopoli menggunakan sebuah studi kasus.

studi kasus

Perusahaan rokok menjadi contoh penguasa pasar yang bisa dibilang dapat mempertahankan keketatan persaingannya dengan begitu baik. Lalu bagaimana sih cara menentukan perbedaan produsen rokok menurut pasar monopolistik dan pasar oligopoli?

Pada produsen rokok, menurut pasar monopolistik setiap produsen memiliki ciri khas produk masing-masing baik dari segi kemasan dan racikan rokok itu sendiri. Bahkan, tidak ada strandar penentuan harga produk harus sama. Namun menurut pasar oligopoli, perusahaan rokok hanya menjual 1 merek saja tetapi memiliki beragam varian. Lagipula harga ditetapkan oleh produsen utama karena harga jual dipengaruhi oleh harga bahan baku (tembakau) yang sama.

Demikian pembahasan mengenai pasar persaingan Monopolistik dan pasar persaingan Oligopoli. Jadi kesimpulannya, pasar monopolistik masih dipengaruhi oleh pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli dan terus melakukan inovasi terhadap produk agar dapat menguasai pasar. Sedangkan pasar oligopoli sudah menjadi pasar persaingan yang tidak sempurna karena persaingan yang sangat ketat membuat para produsen harus memiliki strategi dan pertahanan yang kuat untuk mengimbangi para produsen lain agar tetap bertahan di pasar tersebut.

Disusun Oleh: Maurin Dina

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Palangka Raya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun