Mohon tunggu...
Mauren Septia Dwi Serawati
Mauren Septia Dwi Serawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lambung Mangkurat

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bencana Alam yang Terjadi di Kabupaten Sintang Tahun 2014-2023

24 April 2024   14:46 Diperbarui: 24 April 2024   14:56 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bencana yang Terjadi di Kabupaten Sintang

Berdasarkan data yang di ambil dari BPS Dalam Angka Kabupaten Sintang dari tahun 2013-2023, bencana yang terjadi di kabupaten ini adalah, bencana banjir, gempa bumi, dan tanah longsor. Bencana yang setiap tahunnya sering terjadi adalah bencana banjir, hal ini membuat Kabupaten Sintang rawan dengan bencana banjir. Banjir yang terjadi di akibatkan oleh curah hujan yang tinggi pada musim hujan tiba yaitu pada bulan September -- Maret, sehingga mengakibatkan meluapnya Sungai Kapuas yang ada di Kabupaten Sintang. Hal ini berhubngan dengan Sungai Kapuas yang mengalami kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang telah mencapai 70%. Rusaknya DAS Sungai Kapuas di sebabkan oleh perilaku manusia yang merusak alam, seperti membuang sampah sembarangan ke sungai. Daerah yang sering menjadi rawan banjir adalah masyarakat yang tinggal di pinggir Sungai Kapuas. Karena apabila hujan terus terjadi, air hujan akan menenggelamkan rumah-rumah masyarakat di sekitar sungai tersebut

Berikut adalah tabel banyaknya jumlah banjir yang terjadi di Kabupaten Sintang dari tahun 2014-2023.

Sumber: BPS Kabupaten Sintang 2014-2023
Sumber: BPS Kabupaten Sintang 2014-2023
Berdasarkan data bencana banjir pada tabel di atas menunjukkan bahwa, jumlah banjir terbanyak berada pada tahun 2021 dengan total 142 kali, yang kedua pada tahun 2016 dengan total 127 kali, dan yang ketiga pada tahun 2017 yaitu dengan total 117 kali. Sedangkan jumlah banjir terendah berada di tahun 2023 dengan 2 kali banjir. Kecamatan dengan daerah rawan banjir adalah Kecamatan Kayan Hilir dengan jumlah 106 kali dari tahun 2014-2023, yang kedua adalah Kecamatan Dedai dengan jumlah 82 kali, dan ketiga di Kecamatan Kayan Hulu dengan jumlah 81 kali. Dan total bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Sintang dari tahun 2014-2023 adalah 599 kali. Grafik bencana banjir di Kabupaten Sintang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Sumber: BPS Kabupaten Sintang 2014-2023
Sumber: BPS Kabupaten Sintang 2014-2023
Pada peta di bawah ini menunjukan jumlah banjir yang terjadi di Kabupaten Sintang dari tahun 2014-2023 yang di ambil dari data BPS di Kabupaten sintang. Berdasarkan legenda, poligon berwarna hijau menunjukan wilayah dengan total banjir yang terjadi sebanyak 1-40 kali (Rendah), warna kuning menunjukkan wilayah dengan total banjir 41-80 kali (Sedang), dan yang berwarna merah menunjukkan wilayah dengan total banjir 81-120 kali (Tinggi).

banjir-jpg-6628b233de948f7fe43e86b2.jpg
banjir-jpg-6628b233de948f7fe43e86b2.jpg

Gempa bumi merujuk pada fenomena terjadinya pergeseran tiba-tiba pada patahan, yang mengakibatkan guncangan tanah dan pelepasan energi seismik. Pergeseran ini dapat disebabkan oleh aktivitas gunung berapi, aktivitas magmatik, atau perubahan tekanan yang mendadak di dalam bumi (Badwi et al., 2019). Gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Sintang terjadi pada tanggal 22 Februari 2020, sebanyak 2 kali di Kecamatan Dedai dan Kelam Permai. Gempa tektonik ini berkekuatan 3,5 Magnitudo, gempa ini terjadi akibat sesar aktif yang ada di Kabupaten Sintang. Gempa tektonik ini tidak menimbulkan korban jiwa, hanya terasa getarannya oleh warga setempat (skala intensitas II MMI).

Sumber: BPS Kabupaten Sintang Tahun 2014-2023
Sumber: BPS Kabupaten Sintang Tahun 2014-2023
Berikut adalah grafik dari bencana gempa bumi di Kabupaten Sintang dari tahun 2014-2023.

Sumber: BPS Kabupaten Sintang Tahun 2014-2023
Sumber: BPS Kabupaten Sintang Tahun 2014-2023

Peta Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Sintang Tahun 2014-2023

gempa-jpg-6628b42b1470932e5726a8c2.jpg
gempa-jpg-6628b42b1470932e5726a8c2.jpg

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa Pulau Kalimantan juga memiliki resiko terhadap bencana gempa bumi, karena Kalimantan memiliki beberapa sesar aktif yang menjadi penyebab terjadinya gempa bumi di wilayah tersebut. Pemerintah dan masyarakat juga harus memitigasi jenis bencana ini, agar dapat mengurangi kerugian dan korban jiwa.

 Tanah longsor adalah kejadian alam geologis yang disebabkan oleh pergerakan massa batuan atau tanah material dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah (Suwaryo & Yuwono, 2017). Material yang terlibat dalam tanah longsor meliputi batuan dan tanah. Kejadian tanah longsor biasanya terjadi pada malam hari setelah hujan lebat sepanjang hari. Tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Sintang terjadi pada tahun 2020,2021, dan tahun 2022. Longsor terjadi pada daerah perbukitan yang ada di Kabupaten Sintang. Warga yang terdampak adalah warga yang tinggal di kaki bukit. Longsor terjadi akibat hujan secara terus menerus dan mengakibatkan tanah longsor terjadi.

Jumlah Tanah Longsor di Kabupaten Sintang Tahun 2014-2023

Sumber: BPS Kabupaten Sintang Tahun 2014-2023
Sumber: BPS Kabupaten Sintang Tahun 2014-2023

Berdasarkan data di atas tanah longsor terjadi di Kecamatan Serawai sebanyak 4 kali pada tahun 2020. Pada tahun 2021 tanah longsor terjadi di Kecamatan Dedai dan Ketungau Hulu sebanyak 1 kali. Dan terakhir terjadi pada tahun 2022 di Kecamatan Sintang, Kelam Permai, dan Binjau Hulu sebanyak 1 kali.

Grafik Bencana Tanah Longsor di Kabupaten Sintang Tahun 2014-2023

Sumber: BPS Kabupaten Sintang Tahun 2014-2023
Sumber: BPS Kabupaten Sintang Tahun 2014-2023

 Peta Bencana Tanah Longsor di Kabupaten Sintang Tahun 2014-2023

tanah-longsor-jpg-6628b60914709354cf4cf152.jpg
tanah-longsor-jpg-6628b60914709354cf4cf152.jpg


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun