Mohon tunggu...
Mauren Princess Wukalen
Mauren Princess Wukalen Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

Vet to be

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Apakah Teknologi AI Bisa Menggantikan Profesi Dokter Hewan?

29 Desember 2024   20:19 Diperbarui: 29 Desember 2024   20:19 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Pinterest/Co w Siersci Piszczy

Keputusan Medis yang Kompleks
Banyak keputusan medis yang diambil oleh dokter hewan bersifat kompleks dan melibatkan pertimbangan etis. Misalnya, ketika memutuskan antara pengobatan yang mahal atau pilihan perawatan lain yang lebih invasif, dokter hewan harus mempertimbangkan tidak hanya kondisi fisik hewan, tetapi juga kesejahteraan emosionalnya dan preferensi pemilik. Keputusan ini tidak bisa sepenuhnya diserahkan pada algoritma AI, karena banyak aspek yang bersifat subjektif dan memerlukan kebijaksanaan manusia.

  • Keterbatasan Teknologi Saat Ini
    Walaupun AI memiliki kemampuan luar biasa dalam menganalisis data dan melakukan tugas-tugas tertentu dengan sangat cepat dan akurat, teknologi saat ini masih memiliki keterbatasan. AI belum mampu melakukan tindakan medis seperti pembedahan atau terapi fisik secara langsung. Selain itu, AI juga membutuhkan data yang sangat besar untuk berfungsi dengan baik, dan data tersebut harus relevan serta lengkap. Dalam beberapa kasus, kekurangan data atau ketidaklengkapan informasi bisa membuat sistem AI gagal memberikan rekomendasi yang tepat.

  • Kesimpulan: AI sebagai Alat Pendukung, Bukan Pengganti

    Secara keseluruhan, meskipun AI dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam beberapa aspek kedokteran hewan, seperti dalam diagnostik, analisis data medis, dan pengelolaan perawatan, teknologi ini tidak dapat sepenuhnya menggantikan profesi dokter hewan. Dokter hewan tidak hanya merawat kesehatan fisik hewan, tetapi juga memberikan perhatian emosional kepada pemilik hewan, serta membuat keputusan medis yang melibatkan faktor etis dan sosial yang tidak bisa diselesaikan oleh algoritma.

    Teknologi AI harus dilihat sebagai alat yang dapat mendukung dan memperkuat praktik kedokteran hewan, bukan sebagai pengganti dokter hewan itu sendiri. Dengan kolaborasi antara profesional medis hewan dan teknologi canggih, kita dapat menciptakan sistem perawatan kesehatan hewan yang lebih efisien, akurat, dan holistik, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan hewan dan pemiliknya.

    SUMBER : Karyadi, B. (2023). Pemanfaatan Kecerdasan Buatan Dalam Mendukung Pembelajaran Mandiri. Educate: Jurnal Teknologi Pendidikan, 8(02), 253-258.

    Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun