Mohon tunggu...
Maurel Sheren Valenza
Maurel Sheren Valenza Mohon Tunggu... Mahasiswa - maurelshh

Hallo, perkenalkan nama saya Maurel Sheren Valenza. Saat ini saya berkuliah pada jurusan Marketing Communication pada semester tiga.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Detox Media Sosial terhadap Kesehatan Mental

13 Januari 2022   18:25 Diperbarui: 13 Januari 2022   18:32 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hampir seluruh masyarakat dunia menggunakan media sosial menjadi alat utama untuk berkomunikasi dan saling bertukar informasi. Media sosial menjadi sangat populer di era sekarang ini terutama setelah pandemic Covid-19 yang dimana, membuat masyarakat harus tetap berkomunikasi satu sama lain selama era pandemic ini. 

Tentu hal ini mempunyai dampak bagi beberapa orang dalam penggunaan media sosial, dampak yang diberikan adalah dampak baik dan dampak yang kurang baik. Dalam penggunaan media sosial, masyarakat lebih sering menatap ke ponsel yang membuat mata lelah. Dalam hal ini, menjadi salah satu dampak dari penggunaan media sosial.

Penggunaan media sosial yang sangat tinggi membuat masyarakat harus lebih memperhatikan dampak dari penggunaannya tersebut. Penggunaan media sosial yang berlebihan membuat penggunanya merasakan gangguan kesehatan mental dan fisik. 

Dalam hal ini, terdapat metode untuk mengurangi penggunaan media sosial yang berlebih yaitu Detox Media Sosial. Dalam detox media sosial, pengguna harus meminimalisir dalam menggunakan media sosial. Tujuan dari detox media sosial untuk menjaga kesehatan mental dan fisik.

Cara melakukan Detox Media Sosial yang Efektif

1. Batasi diri dari ponsel

Membatasi diri dari ponsel bukanlah hal yang mudah terutama bagi pengguna sosial media. Namun, saat mendapatkan waktu untuk membatasi diri dari ponsel akan memudahkan kalian untuk lebih fokus kepada lingkungan dan tugas yang belum selesai. Hal ini sangat bekerja untuk kalian ingin mengenal diri sendiri dalam mencari dan memperdalam hobi yang kalian minati.

2.Membuat Alarm

Membuat alarm juga menjadi hal yang efektif dalam melakukan metode detox media sosial. Saat sedang menggunakan ponsel, coba untuk mengaktifkan alarm untuk memberi tahu bahwa kalian sudah cukup menggunakan media sosial. Kalian bisa mulai setiap 2 jam sekali untuk mengaktifkan alarm, dan istirahat selama 30 menit.

3.Buat Jadwal Harian

Cara ini sangat mudah dilakukan untuk kalian mengatur kehidupan keseharian kalian dalam menjauhkan diri dari media sosial. Membuat jadwal harian yang teratur dapat menjauhkan diri kalian dari kata bosan saat tidak menggunakan ponsel. Seperti mencoba hobi baru, olahraga maupun mencoba resep masakan terbaru.

4.Percaya pada Diri Sendiri

Di langkah ini, kalian harus percaya pada diri sendiri dalam melakukan detox media sosial. Meyakinkan diri sendiri menjadi hal utama yang dilakukan bahwa kita bisa hidup tanpa ponsel dan lebih sadar terhadap lingkungan dan diri sendiri.

Dampak Penggunaan Media Sosial yang Berlebih

 1.Kesehatan mental terganggu

Kesehatan mental menjadi faktor paling penting dalam kehidupan, terutama dalam penggunaan media sosial. Dalam penggunaan media sosial, kesehatan mental menjadi salah satu hal yang paling berdampak. Seperti saat kita melihat kehidupan seseorang di media sosial yang terbilang mewah, kita akan membandingkan diri sendiri dan mempunyai pemikiran seperti "Kenapa hidup ku tidak seperti itu ya?" "Apa yang kurang dari diri ku?". Tentu hal seperti dalam memicu kesehatan mental diri pada seseorang.

2.Mata menjadi lelah

Kondisi fisik dalam penggunaan media sosial yang berlebih menjadi terasa lelah. Mata yang melihat ponsel seharian akan merasakan letih dan perih karena terpapar sinar dari ponsel. Tidak hanya mata yang merasa lelah, tetapi tangan dan jari kita akan merasa lelah karena harus memegang ponsel seharian.

3.Nafsu makan berkurang

Saat penggunaan media sosial, memang lebih seru apabila saat makan sambil menonton dan membaca sebuah berita. Tetapi, hal ini yang membuat diri kita lebih fokus kepada apa yang kita tonton daripada makanan dan yang akhirnya diri kita memutuskan untuk fokus terhadap ponsel.

4.Kurang bersosialisasi

Berkumpul dengan keluarga dan teman adalah hal yang menyenangkan untuk saling bertukar cerita, peristiwa dan memberikan saran kepada kerabat dekat. Tetapi bagaimana saat berkumpul keluarga kita justru lebih fokus pada ponsel yang membuat diri kita dan kerabat menjadi kurang dekat.

Kesimpulan yang dapat diambil, dalam penggunaan media sosial harus dilakukan secara bijaksana terhadap diri sendiri dan orang lain. Penggunaan media sosial membuat seseorang lebih fokus apa yang ada di dunia maya bukan dunia asli, hal ini menjadi faktor penting yang harus kita kuatkan pada diri kita bahwa kehidupan asli lebih menyenangkan daripada kehidupan di dunia maya. 

Lebih mendekatkan diri kepada lingkungan membuat kita terhindar dari dampak penggunaan media sosial yang berlebih. Untuk itu, bagi pengguna media sosial jangan lupa untuk lebih fokus kepada lingkungan dan diri kamu. Jangan menghabiskan waktu kamu di dalam media sosial, yuk kita sama-sama sadar bahwa kehidupan kita lebih menyenangkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun