4. Masalah psikologisÂ
Selain penyakit fisik, kecanduan bermain game juga bisa menyebabkan masalah psikologis. Pemain game berisiko mengalami penarikan diri dan kehilangan minat pada aktivitas lain.
Bermain game juga telah dikaitkan dengan insomnia, gangguan ritme sirkadian, depresi, agresi, dan kecemasanm Ada juga kekhawatiran bahwa paparan kekerasan ekstrim dalam video game dapat membuat remaja dan dewasa muda mengalami masalah emosional serta kemungkinan melakukan tindakan kekerasan.
HHP menyimpulkan cara tepat bermain game adalah dalam jumlah sedang atau moderasi. Sebagian besar bahaya yang timbul dari bermain game dapat diatasi dengan cara membatasi jumlah waktu yang dihabiskan di depan layar.
Alihkan waktu bermain game dengan melakukan aktivitas sehat seperti berolahraga atau bersosialisasi di dunia nyata, bukan di game virtual.
Untuk mencegah cedera, pemain game perlu diberi informasi tentang cara melindungi ibu jari, pergelangan tangan, dan siku. Selain itu, pemain game perlu mendapatkan pemahaman tentang menjaga berat badan ideal, mengatur emosi dan jam tidur, serta menjaga kesehatan mata.
Pendidikan sederhana tentang pentingnya istirahat, peregangan, konsumsi makanan sehat, serta mengompres ibu jari, pergelangan tangan, atau siku harus diketahui oleh gamer untuk mencegah cedera.
Selain itu, untuk kesehatan mata, pemain game dapat mencoba aturan 20-20-20. Artinya setiap 20 menit, cobalah untuk melihat sesuatu yang berjarak 20 kaki (6 meter) selama 20 detik.
Secara singkat, bermain video game dapat menjadi kegiatan yang menghibur dan bermanfaat secara sosial jika diintegrasikan dengan gaya hidup yang sehat.
Mulai dari waktu istirahat yang cukup, rutin berolahraga, hingga nutrisi yang baik. Jangan biarkan game mengatur kehidupan sehari-hari.