Mohon tunggu...
Maurel Anggi Pramesti
Maurel Anggi Pramesti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang yang gemar membaca buku dan menonton film, saya juga tertarik belajar mengenai sejarah

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

BBK 5 UNAIR Dorong Digitalisasi UMKM di Desa Yungyang

1 Februari 2025   17:30 Diperbarui: 1 Februari 2025   17:58 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembuatan Akun Shopee dan Tiktok (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Lamongan, 15 Januari 2025 -- Mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) yang tergabung dalam program Belajar Bersama Keberlanjutan (BBK) 5 memberikan kontribusi nyata dalam mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Desa Yungyang, Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan. Salah satu program unggulan dalam kegiatan ini adalah Digitalisasi UMKM Desa atau yang dikenal dengan sebutan DIGIMAS, sebuah inisiatif untuk memperkenalkan dan menerapkan teknologi digital pada pelaku UMKM lokal agar mampu bersaing di era modern.

Mengenal DIGIMAS : Solusi untuk UMKM di Era Digital

DIGIMAS merupakan program pelatihan yang dirancang untuk memberikan edukasi kepada pelaku UMKM tentang pentingnya memanfaatkan teknologi digital dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis. Dalam pelatihan ini, para pelaku usaha diperkenalkan pada berbagai alat digital, seperti WhatsApp, Shopee, dan media sosial, yang dapat digunakan sebagai sarana promosi, penjualan, dan interaksi dengan pelanggan.  

Pelatihan DIGIMAS mencakup beberapa aspek utama, antara lain : 

1. Pemanfaatan WhatsApp untuk Personal Selling

 WhatsApp, yang sudah akrab digunakan oleh banyak pelaku UMKM, diajarkan secara optimal untuk kebutuhan pemasaran. Para peserta dilatih menggunakan fitur WhatsApp Status untuk membuat konten promosi yang menarik. Mereka juga diberikan tips untuk menyusun pesan profesional, memanfaatkan promosi eksklusif, dan membangun hubungan personal dengan pelanggan.  

2. Pengelolaan Toko Online di Shopee

 DIGIMAS juga mengajarkan langkah-langkah membuka dan mengelola toko online di Shopee. Mulai dari proses pendaftaran, pengaturan produk, hingga strategi menggunakan fitur promosi seperti diskon, voucher, dan gratis ongkir. Pelatihan ini diharapkan dapat membantu pelaku UMKM memperluas pasar mereka ke tingkat regional dan nasional.  

3. Strategi Pemasaran Digital yang Efektif

 Dalam sesi ini, peserta diperkenalkan pada pentingnya branding, visualisasi produk yang menarik, dan cara membuat konten promosi yang relevan di media sosial. Selain itu, peserta juga diajarkan bagaimana membaca kebutuhan pasar melalui interaksi di platform digital.  

Pembuatan Akun Shopee dan Tiktok (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Pembuatan Akun Shopee dan Tiktok (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Farah, salah satu mahasiswa yang menjadi penggerak program DIGIMAS, menjelaskan bahwa inisiatif ini dirancang untuk menjawab tantangan yang dihadapi UMKM di desa. "Kami melihat bahwa banyak pelaku UMKM di Desa Yungyang memiliki produk unggulan, tetapi mereka belum memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan pasar. Dengan DIGIMAS, kami ingin membantu mereka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam dunia digital," ungkapnya.  

Bu Nurul, seorang pengusaha emping jagung, adalah salah satu peserta yang merasakan manfaat dari pelatihan ini. Selama bertahun-tahun, ia menjual produknya secara konvensional di sekitar desa. Namun, melalui DIGIMAS, Bu Nurul kini memahami cara memasarkan empingnya melalui WhatsApp dan Shopee. 

"Saya biasanya hanya menjual kepada tetangga atau pelanggan di pasar lokal. Tapi sekarang saya sudah bisa membuat toko online di Shopee. Saya juga tahu cara membuat promosi yang menarik di WhatsApp. Harapannya, emping saya bisa lebih dikenal di luar desa," ujar Bu Nurul dengan penuh semangat.  

Program BBK 5 di Desa Yungyang diikuti oleh sepuluh mahasiswa Universitas Airlangga, yaitu Fahmi, Maurel, Tasya, Jay, Sasya, Eggy, Shareen, Binsar, Ari, dan Farah. Mereka bekerja sama dalam merancang dan melaksanakan berbagai program pemberdayaan masyarakat, salah satunya adalah DIGIMAS.  

Menurut Fahmi, koordinator tim, DIGIMAS tidak hanya memberikan ilmu praktis kepada masyarakat, tetapi juga mendorong pelaku UMKM untuk berpikir lebih strategis dalam mengelola usaha mereka. "Kami ingin masyarakat Desa Yungyang tidak hanya menguasai teknologinya, tetapi juga memiliki pola pikir yang inovatif untuk mengembangkan usaha mereka ke level yang lebih tinggi," jelas Fahmi.  

Dukungan UNAIR untuk Pemberdayaan Masyarakat Desa

Pemaparan Materi Digitalisasi UMKM (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Pemaparan Materi Digitalisasi UMKM (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

BBK 5 merupakan wujud nyata dari komitmen Universitas Airlangga dalam mendukung pemberdayaan masyarakat, khususnya di wilayah pedesaan. Dengan semangat "Excellence with Morality," UNAIR terus berupaya memberikan dampak positif melalui berbagai program berbasis keberlanjutan.  

Kepala Desa Yungyang menyampaikan apresiasinya atas kehadiran BBK 5 di wilayahnya. "Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami, khususnya para pelaku UMKM. Saya berharap ilmu yang diajarkan oleh mahasiswa UNAIR dapat diterapkan secara terus-menerus oleh masyarakat kami," katanya.  

Dengan berakhirnya program BBK 5, para mahasiswa berharap program seperti DIGIMAS dapat menjadi awal transformasi bagi pelaku UMKM di Desa Yungyang. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh, mereka diharapkan mampu menghadapi persaingan di era digital dan membawa produk lokal mereka lebih dikenal di pasar yang lebih luas. 

Program BBK tidak hanya berfokus pada pemberian materi, tetapi juga menciptakan ruang kolaborasi yang saling menguntungkan antara mahasiswa dan masyarakat desa. Mahasiswa Universitas Airlangga yang terlibat dalam BBK 5 ini tidak hanya bertugas sebagai fasilitator, tetapi juga menjadi pendengar yang aktif, memahami kebutuhan dan kendala yang dihadapi masyarakat. Pendekatan ini memungkinkan setiap program yang dijalankan, termasuk DIGIMAS, benar-benar relevan dengan kondisi lapangan.  

Tasya, salah satu anggota tim BBK, mengungkapkan bahwa keterlibatan aktif masyarakat sangat penting untuk keberhasilan program. "Kami mengajak warga untuk tidak hanya mendengarkan, tetapi juga berdiskusi dan berbagi pengalaman mereka. Banyak pelaku UMKM yang punya cerita unik tentang bagaimana mereka bertahan di tengah persaingan, dan itu menjadi pelajaran berharga bagi kami juga," ujar Tasya.  

Selain memberikan pelatihan, tim BBK juga membantu pelaku UMKM dalam praktik langsung. Misalnya, mahasiswa mendampingi pelaku usaha saat mereka membuat akun di Shopee, mengunggah produk, hingga mengatur strategi promosi. Pendampingan ini dilakukan agar masyarakat merasa lebih percaya diri saat mengoperasikan teknologi yang sebelumnya mungkin terasa rumit.  

Selain pelatihan yang telah disebutkan sebelumnya, mahasiswa memberikan pelatihan khusus untuk membantu pelaku UMKM memanfaatkan platform TikTok sebagai alat pemasaran yang inovatif. Pelatihan ini mencakup pembuatan konten menarik di TikTok yang sesuai dengan tren pasar, seperti penggunaan musik yang sedang populer, penyusunan cerita yang menarik (storytelling), dan pengeditan video yang efektif. Para peserta diajarkan bagaimana membuat video pendek yang mampu menarik perhatian audiens sekaligus memperkuat branding produk mereka.

Tidak hanya itu, kelompok kami juga memberikan pendampingan dalam proses pendaftaran akun di TikTok Seller Center. Para pelaku UMKM dibimbing langkah demi langkah, mulai dari registrasi, verifikasi akun, hingga pengunggahan produk mereka di platform tersebut. Dengan memanfaatkan TikTok Seller Center, para pelaku usaha diharapkan dapat memperluas jangkauan pasar mereka dan meningkatkan interaksi dengan calon pelanggan secara lebih efektif.

Pendekatan ini bertujuan untuk membantu UMKM di Desa Yungyang memahami pentingnya kehadiran di platform digital yang sedang berkembang pesat, sehingga mereka mampu bersaing di tengah perubahan pola konsumsi masyarakat yang semakin bergeser ke media sosial berbasis video.

Program BBK juga menekankan pentingnya memanfaatkan potensi lokal yang ada di Desa Yungyang. Produk seperti emping melinjo, kerajinan tangan, dan makanan tradisional dianggap memiliki daya tarik yang besar jika dipasarkan dengan pendekatan yang tepat. Tim BBK memberikan ide-ide kreatif untuk pengemasan produk yang lebih modern tanpa menghilangkan identitas lokalnya, sehingga mampu menarik minat pembeli dari luar desa.  

Binsar, salah satu anggota tim, menyebut bahwa potensi lokal seperti emping milik Bu Nurul adalah aset berharga yang dapat dikembangkan lebih jauh. "Kami ingin masyarakat melihat bahwa produk tradisional mereka memiliki nilai jual yang tinggi, terutama jika dikombinasikan dengan strategi pemasaran modern. Ini bukan hanya tentang menjual produk, tetapi juga membawa cerita budaya mereka ke pasar yang lebih luas," kata Binsar.  

BBK 5 Universitas Airlangga tidak hanya meninggalkan program, tetapi juga membangun fondasi keberlanjutan bagi masyarakat. Mahasiswa yang terlibat berharap agar apa yang mereka tanamkan selama program dapat terus dijalankan oleh masyarakat, bahkan setelah program ini berakhir.  

Sasya, salah satu anggota tim, menekankan pentingnya keberlanjutan program ini. "Kami tidak ingin program ini berhenti sampai di sini. Kami berharap masyarakat terus mengembangkan apa yang sudah mereka pelajari dan bahkan membagikannya kepada warga lain. Dengan begitu, dampaknya akan semakin luas dan bertahan lama," ungkapnya.  

Melalui pendekatan yang holistik dan penuh semangat, BBK 5 Universitas Airlangga di Desa Yungyang telah membuktikan bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat mampu menciptakan perubahan yang nyata. Keberhasilan program ini menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkontribusi dalam pembangunan masyarakat, tidak hanya dengan ide-ide besar, tetapi juga melalui langkah-langkah kecil yang konsisten dan bermakna. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun