Mohon tunggu...
Mauradryshella
Mauradryshella Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Hubungan Interasional, Universitas Sriwijaya 2019

It’s my time to step into the spotlight. I’ve earned it.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Australia dalam Menyikapi Diplomasi Koersif yang Diberlakukan China

1 Desember 2021   03:43 Diperbarui: 1 Desember 2021   03:45 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

•Boikot Perdagangan Lobster

China yang merupakan mitra dagang terbesar Australia dalam perdagangan lobster mengambil kebijakan boikot dengan tuduhan bahwa lobster yang berasal dari Australia mengandung secara berlebihan kadmium logam berat. Nilai ekspor sebesar USD 500 juta per tahunnya mengalami ketidakstabilan dikarenakan boikot yang dilakukan China sebagai negara tujuan ekspor terbesar lobster Australia dengan persentase hampir seluruhnya atau 95% (Saputro, 2020).

Respon Australia terhadap Perilaku China
Selain dengan natural mencari alternatif negara tujuan ekspor untuk menjual komoditi yang terlanjur dihambat oleh China, serta untuk menyelamatkan industri dan pasar, Australia melakukan beberapa hal sebagai berikut :
•Mengadukan Perbuatan China yang Dinilai Melanggar Perjanjian Dagang ke WTO

Pertama kali Australia mengajukan banding ke pihak organisasi perdagangan dunia (WTO) terkait pemberlakuan tarif pada jelai salah satu komoditi ekspor Australia, lalu selang enam bulan kemudian tepatnya pada Juni 2021 Australia mengajukan permohonan kepada WTO untuk meninjau kembali kebijakan perdaganagn yang diberlakukan China terhadap ekspor anggur yang mereka jual di pasar China yang dikenakan bea anti-dumping dan niat China menghapus ekspor anggur dari Australia di pasar mereka (Sidik, 2021).

•Membatalkan Kerjasama Dagang dengan China dalam BRI

Serangan balasan yang dilakukan Australia dalam rangka menyikapi kebijakan koersif yang dilakukan  China adalag dengan melakukan pembatalan pada perjanjian yang ditandatangani oleh China  dan Austalia yang diwakilkan oleh negara bagian Victoria. Perjanjian ini merupakan bentuk inisiatif yang dilakukan Tiongkok untuk infrastruktur global dengan ciri khas Presiden Xi , di dalamnya terdapat cita-cita untuk membuka koridor perdagangan beas di Eropa dan Asia dengan gambaran silk road di masa lampau.

Marise Payne selaku Menteri Luar Negeri Australia menyatakan bahwa pembatalan perjanjian dilakukan setelah mengevaluasi sebanyak lebih dari seribu perjanjia dengan pihak asing. BRI dinilai tidak relevan dengan kebijakan luar negeri atau menimbulkan kerugian atas perdagangan dan hubungan luar negeri di bawah PM Morisson tersebut. 

Dengan adanya keputusan yang diambil Australia ini menandai bahwa tidak lagi membersamai inisiatif yang diinisiasi oleh Presiden Xi tadi sehingga menimbulkan reaksi tidak baik dari pihak Tiongkok dan tudingan bahwa langkah yang diambil Australia tambah memperkeruh suasana diplomatik yang memang sedang tidak baik-baik saja (Sebayang, 2021)

Pada periode 2018-2019 China merupakan mitra dagang yang paling menjanjikan bagi Australia, menyumbang sebesar 26% perdagangan Australia. Namun apabila China membuat langkah koersif sehingga Australia melakukan refleksi atas kebijakan politik luar negeri yang telah dilakukan sebelumnya dengan suka hati Australia tidak akan memberikan dukungan publik atas kepatuhan untuk syarat berdagang.

Reference

Akbar, M. (2019). Belt and Road Initiative (BRI) and Its Implications on Maritime Security in Asia Pasific : Case Study on China-Australia Trade Cooperation. Jurnal Asia Pacific Studies, vol 3, no. 1., 9-10.
Collinson, J. L. (2019, April). Australian and the Belt and Road Initiative. Retrieved November 30, 2021, from https://www.australiachinarelations.org/: https://www.australiachinarelations.org/sites/default/files/20190425%20ACRI%20Opinion_James%20Laurenceson%20Elena%20Collinson_Australia%20and%20the%20Belt%20and%20Road%20Initiative_BRI%20Forum.pdf
Indonesia, C. (2020, Desember 16). Tarif Impor Naik 80%, Australia Bakal Bawa China ke WTO. Retrieved November 30, 2021, from cnnindonesia.com: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20201216114703-92-582817/tarif-impor-naik-80-persen-australia-bakal-bawa-china-ke-wto
Liliandana, Z. (2020). Analisis Kebijakan Tiongkok Menghentikan Impor Batu Bara Australia tahun 2018-2020. Skripsi, 5-6.
Liu, N. (2020, November 28). Social Media Strikes Back Against China's Anti-Dumping Measures on Australian Wine. Retrieved November 30, 2021, from voanews.com: https://www.voanews.com/a/east-asia-pacific_social-media-strikes-back-against-chinas-anti-dumping-measures-australian-wine/6198880.html
Nasution, M. (2020, Oktober 14). Seakan Tak Sudi Terima Produk Australia dan Indonesia, Pabrik Baja China Justru 'Buang' Impor Batu Bara dari Dua Negara, Canberra Geram Bukan Main. Retrieved November 30, 2021, from intisari.grid.id: https://intisari.grid.id/read/032381121/seakan-tak-sudi-terima-produk-australia-dan-indonesia-pabrik-baja-china-justru-buang-impor-batu-bara-dari-dua-negara-canberra-geram-bukan-main?page=2
Putri, A. S. (2021, Januari 3). Dilemma Hubungan Perdangangan Tiongkok-Australia. Retrieved November 30, 2021, from kumparan.com: https://kumparan.com/ariseptyan55/dilema-hubungan-perdagangan-tiongkok-australia-1uuHkgf4XUQ/full
Reuters. (2021, Agustus 6). Australia Tolak Penuhi Tuntutan China untuk Mulai Pembicaraan Tingkat Menlu. Retrieved November 30, 2021, from voaindonesia.com: https://www.voaindonesia.com/a/australia-tolak-penuhi-tuntutan-china-untuk-mulai-pembicaraan-tingkat-menlu/5993112.html
Saputro, W. (2020, Desember 27). Diboikot China, Lobster Australia Diobral Nelayan ke Pembeli Lokal. Retrieved November 30, 2021, from kumparan.com: https://kumparan.com/kumparanbisnis/diboikot-china-lobster-australia-diobral-nelayan-ke-pembeli-lokal-1urar7uCaGH/full
Sebayang, R. (2021, April 24). Australia Batalkan Perjanjian Belt and Road denan Tiongkok. Retrieved November 30, 2021, from idntimes.com: https://www.idntimes.com/business/economy/rehia-indrayanti-br-sebayang/australia-batalkan-perjanjian-belt-and-road-dengan-tiongkok/3
Sidik, S. (2021, Juni 20). 'Perang' Wine, Australia Gugat China ke WTO. Retrieved November 30, 2021, from cnbcindonesia.com: https://www.cnbcindonesia.com/market/20210620145822-17-254512/perang-wine-australia-gugat-china-ke-wto
Uli/sfr. (2020, Desember 16). Kian Memanas, China akan Batasi Impor Batu Bara Australia. Retrieved November 30, 2021, from CNN Indonesia: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20201215214932-85-582632/kian-memanas-china-bakal-batasi-impor-batu-bara-australia
VOA. (2020, Oktober 20). Sengketa Dagang China Australia Semakin Meningkat. Retrieved November 30, 2021, from voaindonesia.com: https://www.voaindonesia.com/a/sengketa-dagang-china-australia-semakin-meningkat/5627718.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun