Mohon tunggu...
Maulydia Hasanah
Maulydia Hasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Jakarta

Mahasisawa Universitas Muhammadiyah Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik jurusan Ilmu Komunikasi. Aktif dalam organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HIMAKOM), selain itu saya bagian dari Radio FISIP UMJ yaitu MRadio sebagai Announcer. Hobi saya mendengarkan musik, menonton film atau drama, dan memasak.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Generasi Z Menjadi Generasi Strawberry di Era Globalisasi Atau Generasi Emas untuk Masa Depan?

10 Januari 2024   14:13 Diperbarui: 10 Januari 2024   14:45 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan harus mendorong kreativitas dan bukan hanya mengajarkan konsep- konsep akademis tanpa relevansi praktis, pendidikan harus beradaptasi dan berinovasi sesuai dengan kebutuhan dan tantangan GenerasiZ. Sistem pendidikan di Indonesia memerlukan pendekatan holistik dan lingkungan pendidikan yang inklusif, kreatif, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat global saat ini. 

Pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga merupakan tanggung jawab bersama antara sekolah dan keluarga. Diperlukannya sebuah komunikasi yang baik antara sekolah dan orang tua agar dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang optimal. Dalam menghadapi Generasi Z, peran pendidikan sangat penting dan strategis. Pendidikan harus mampu beradaptasi dan berinovasi sesuai dengan kebutuhan dan tantangan Generasi Z, serta membantu mereka mengembangkan potensi dan kualitas pendidikan.

Agama

Generasi Z, yang tumbuh di period globalisasi, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap identitas keagamaan dan pandangan keagamaan. Beberapa penelitian menyoroti bahwa generasi ini cenderung memiliki pandangan yang lebih inklusif terhadap agama lain. Mereka juga cenderung memiliki karakter yang lebih beragam dan bersifat global. 

Dalam konteks pendidikan, hal ini menekankan pentingnya memberikan pemahaman yang komprehensif tentang beragam agama dan budaya, serta mendorong toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan. 

Selain itu, peran generasi Z dalam moderasi beragama di period digital juga menjadi perhatian, di mana pendidikan agama perlu mengakomodasi realitas digital dan tantangan globalisasi dalam upaya memahami dan mengajarkan ajaran agama secara moderat. Maka dari itu, pendekatan pendidikan agama perlu disesuaikan dengan dinamika dan kompleksitas identitas keagamaan generasi Z di period globalisasi.

Peran Generasi Z Dalam Pembangunan Bangsa

*Kemajuan ekonomi

Generasi Z mengusulkan untuk menciptakan solusi-solusi baru dan mengoptimalkan penggunaan teknologi untuk mengatasi tantangan ekonomi.

*Pemikiran kritis dan kemauan

Generasi Z mampu mendengarkan, bernegosiasi, dan berkompromi, serta memiliki semangat masyarakat yang kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun