Mohon tunggu...
Maulani Al Amin
Maulani Al Amin Mohon Tunggu... Jurnalis - Status: Menikah

Rajin mandi, paling enggak suka makan ceker ayam.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Aku Kira, Ini Cara Menulis Judul

29 April 2019   21:52 Diperbarui: 29 April 2019   21:57 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memang, menulis di media daring memiliki "ketidakterbatasan" yang tak perlu diperdebatkan, tapi tetap saja pengerjaan judul berita daring harus lebih memperhatikan kaidah-kaidah jurnalistik. Iya, kan?

Guna menambah pengetahuan, aku mencari di internet dan berburu buku-buku perihal penulisan judul ini. Kemudian, aku berdiskusi dengan seorang kawan yang lebih dulu menjadi editor di sebuah surat kabar terbesar di Provinsi Kalimantan Timur. Bahkan, tidak menutup kemungkinan aku membuka ruang diskusi pada kolom komentar.

Mendasar, dalam proses membuat judul hendaknya senantiasa memperhatikan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia atau PUEBI. Ingat baik-baik, bukan PUBG.

Huruf Kapital

KEDATANGAN JOKOWI KE KALTIM BELUM PASTI. Enggak salah sih. Hanya saja, dinilai dari segi kerapian, banyak orang tetap bertahan dengan cara konvensional.

Caranya, menulis setiap awal kata dengan huruf kapital, terkhusus pada kata paling depan; Lawan PSS Sleman, Borneo FC Optimis Raih Kemenangan atau Pria Paruh Baya Perkosa Gadis Belia.

Pakai huruf kecil untuk Preposisi, Konjungsi, dan Interjeksi

Pelan-pelan. Kita coba cari tahu apa arti dari istilah di atas. Pertama, preposisi: kata depan yang diikuti oleh kata lainnya. Berfungsi untuk menjelaskan dan memberikan kesinambungan antara kata sebelum dan selanjutnya. Preposisi itu: di, ke, pada, dalam, yaitu, kepada, daripada, untuk, bagi, ala, bak, tentang, mengenai, sebab, secara, terhadap, dan masih banyak lagi. Biar lebih jelas; Kapal Pengangkut Batu Bara Nyaris Karam di Perairan Mahakam.

Kedua, konjungsi; kata sambung. Yang satu ini, berfungsi menghubungkan kata-kata, kalimat-kalimat, dan ungkapan-ungkapan serta tak memiliki makna khusus jika berdiri sendiri. Aneka konjungsi: dan, atau, tetapi, ketika, seandainya, supaya, pun, seperti, oleh, karena, sehingga, bahwa, kalau, untuk, kemudian. Contohnya: Dewan Minta Keringanan untuk Bahas Lanjutan Raperda.

Ketiga, interjeksi; istilah lain kata seru yang mengungkapkan isi hati dari si penulis. Jarang dipakai pada tulisan serius. Bukan berarti dipakai di tulisan bercanda, melainkan tulisan yang santai dan ekspresif. Interjeksi itu: Alhamdulillah, duh, cih, yuk, wah, wow, amboi, ah, lho, dll. Perhatikan secara seksama: Amboi! Artis Cantik Ini Punya Tatto di Bagian Tersembunyi.

Nah, kendati demikian, ketiga jenis elemen tersebut harus tetap ditulis dengan huruf kapital jika letaknya di kata pertama sebuah judul, sesuai dengan prinsip awal. Wah! Keenan Pearce Ajak Kaum Muda Gabung Industri Kreatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun