Mohon tunggu...
Ceile Mauludiyah
Ceile Mauludiyah Mohon Tunggu... -

pecinta eksperimen. hidup itu butuh banyak eksperimen, sekali tidak berhasil, cari cara yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Alaymania! How is it?

15 September 2010   10:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:14 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Budaya adalah suatu pola hidup yang berkembang dan dimilki oleh sekelompok manusia. Kebudayaan diciptakan sendiri oleh manusia, utuk diri mereka sendiri serta dikembangkan oleh manusia juga. Tidak ada istilah marginalisasi kebudayaan dalam kehidupan karena budaya akan tumbuh dan berkembang mengiringi berkembangnya dunia dan kehidupan kita. Tanpa budaya kehidupan tak akan berwarna.

Adanya multicultural disekeliling kita, menjadi lampu mainan kehidupan yang memberi corak yang berbeda. Begitu halnya dengan anak muda sekarang, mereka telah mewarnai kehidupan mereka dengan kebudayaan yang mereka ciptakan sendiri, budaya alay misalnya. Pengertian budaya alay sendiri berkembang dengan perbedaan paradigma masyarakat. Konon kata alay adalah singkatan dari anak layangan, anak desa yang suka bermain layang-layang dengan rambut merah dan bertubuh hitam mengkilap akibat sinar sang penyinar bumi. Setelah itu alay menjadi panggilan bagi anak muda yang suka lebay dalam segala hal, maka dari itu, alay ada yang menyebutnya “anak lebay”

Budaya alay memang banyak sekali diperbincangkan orang, ada yang mengggapinya dengan senyum, bahkan ada yang menanggapinya dengan olokan karena dianggap rendah. Sebenarnya budaya alay tidak patut dianggap rendah, karena itu merupakan suatu kebudayaan yang diciptakan oleh para remaja saat ini. Budaya alay merupakan alat komunikasi diantara para remaja dalam pergaulan mereka. Mereka mampu mengaplikasikan pikiran mereka dengan pakaian yang mereka kenakan, dengan gaya mereka berbicara dan lain sebagainya, yang sebagian orang menganggapnya itu sebagai hal yang norak bahkan kurang pantas.

Dalam Cultural-Determinis, dikatakan bahwasanya masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang ada dalam masyarakat tersebut. Maka dari itu kebudayaan sangat mempengaruhi ide dan gagasan dalam masyarakat. Budaya alay bisa dikatakan sebagai wujud dari popular culture, karena budaya alay ini merupakan suatu budaya yang instan, mudah datang dan kurang mempunyai arti positif serta menyimpang dari kebiasaan. Menjadi pertanyaan kita sekarang, apakah budaya alay ini memang patut dipertahankan atau tidak ?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun