Mohon tunggu...
Mauludatul Hasanah
Mauludatul Hasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi ilmu politik di Universitas Islam negeri sunan ampel surabaya

Saya adalah orang yang mempunyai rasa sosialisasi dan simpati tinggi terhadap hal- hal sosial, baik berhubungan dengan pemerintah maupun masyarakat, hobi saya memasak dan memikirkan tentang masa depan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Oligarki Klebun Madura

26 November 2023   10:00 Diperbarui: 29 November 2023   18:29 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 Saya kira  dari sebagian pembaca mungkin  kebingungan  dan bertanya -- tanya apa maksud dari kata  KLEBUN dalam artikel ini. Kata  Klebun sendiri berasal dari bahasa Madura yang mempunyai arti Kepala desa, masyarakat Madura sangat familier menggunakan kata klebun untuk menyebut kepala desa mereka.  Jadi yang akan di bahas dalam artikel ini mengenai oligarki kepala desa di Madura seperti apa.

Membahas tentang oligarki sendiri di pikiran kita pasti sebuah kekuasaan yang semena- mena di  mana kekuasaan oligarki ini biasanya di lakukan oleh sekelompok orang dengan mementingkan kelompok mereka sendiri dan tidak peduli dengan yang 

lain. Kata oligarki berasal dari bahasa Yunani yaitu " oligio" yang artinya" beberapa"  atau " segelintir" dan " Arche " yang berati " memerintah ". Oligarki merupakam sebuah model kekuasaan klasik, oligarki merupakan sebuah  bentuk pemerintahan yang di pimpin oleh sekelompok orang namun untuk kepentingan beberapa orang tersebut ( negatif). Hal ini selaras dengan pendapat ARISTOTELES  terkait apa itu oligarki  dia berpendapat bahwa Oligarki merupakan sebuah bentuk pemerintah yang di pegang sekelompok cendekiawan yang mementingkan kelompok mereka sendiri.

Bentuk pelaksaan oligarki oleh klebun Madura banyak sekali, contohnya dalam sebuah pengambilan keputusan atau terkait musyawarah tentang pembangunan desa sedikit sekali masyarakat yang di ajak untuk 

berpartisipasi dalam forum  tersebut bahkan terkadang forum tersebut di lakukan tanpa pemberitahuan, dan yang ikut dalam forum tersebut adalah mereka yang memiliki hubungan baik dengan kepala desa dan juga mereka yang mempunyai kedudukan tinggi baik secara ekonomi maupun non material seperti tokoh agam. Dalam teori power cube hal seperti ini bisa masuk ke dalam  sebuah bentuk kekuassan tersembunyi ( Invisible Power ) dimana orang tertentu yang bisa mengakses kekuasaan ini. Selain itu jarang sekali anak muda di  berikan ruang untuk publik untuk turut berpartisipasi dalam demokrasi masyarakat, meskipun ada organisasi seperti karang taruna tapi isinya adalah anak dari orang - orang yang di anggap sebagai sesepuh atau mempunyai kedudukan di masyarakat. Dan juga kurangnya keterbukaan dari karang taruna dengan anak muda yang lain membuat seakan- akan organisasi tersebut adalah orang- orang yang menjadi kaki tangan Klebun.

Hal ini mungkin akan mudah terlihat tetapi  banyak juga masyarakat yang tidak sadar akan perilaku tersebut karena minimnya pengetahuan akan seperti apa sistem pemerintahan yang sebenarnya dan seharusnya di laksanakan.  Dan mungkin hanya sebagian masyarakat saja yang akan 

menyadari hal tersebut dan meskipun mereka menyadari hal tersebut merak tidak akan pernah menolak atau memprotes apa terkait oligarki klebun tersebut.  Kenapa seperti itu? kita  tahu bahwa masyarakat  Madura sangat kental akan Budaya dan juga tali persaudaraannya yang kuat seperti dalam salah satu slogan mereka " Reng Madureh Settong Derre"   yang artinya orang Madura merupakan satu darah. Yang mengakibatkan masyarakat menjunjung tinggi saling menghargai satu sama lain, tapi dalam hal sepeti ini akan lebih masuk akal karena barang siapa yang mengkritik kepal desa maka akan di anggap sebagai musuh atau pembenci kepala desa  tersebut, di anggap tidak menghargai persaudaraan dan juga faktor kurang pendidikan dan pengetahuan tentang sistem pemerintahan yang mengakibatkan ketidak pahaman   serta sifat acuh tak acuh terhadap perilaku tersebut karena mereka tidak mengerti seperti apa yang seharusnya terjadi.

Dalam pemikiran masyarakat Madura urusan seperti itu biarlah orang -- orang yang mempunyai kekuasaan baik secara material ataupun non material yang berkuasa bagi mereka yang berstatus buruh atau pun petani tidak pasta ikut campur dalam hal seperti itu. misalnya mereka hanya berpikir asalkan urusan seperti pupuk lancar kepada masyarakat  tidak peduli tentang apa yang di lakukan oleh kepala desa di ajak berpartisipasi atau tidak itu bukan urusan mereka.

Hal ini seperti dalam teori kekuasaan Jawa oleh Moertono (1998) dan Anderson (2000) melihat kekuasaan dalam  budaya jawa sebagai energi sakti atau kesakten dimana sumber kekuasaan berasal dari material maupun non material.

Selain itu Surbakti (2010, 72)  menjelaskan seseorang dipandang mempunyai kekuasaan potensial apabila dia memiliki sumber-sumber kekuasaan, seperti kekayaan, tanah, senjata, pengetahuan dan informasi, popularitas, status sosial yang tinggi, massa yang terorganisasi, dan jabatan. Sebaliknya, seseorang dipandang memiliki kekuasaan aktual apabila dia telah menggunakan sumber-sumber yang dimilikinya ke dalam kegiatan politik secara efektif. Sehingga perbedaan kekuasaan potensial dengan kekuasaan aktual terletak pada penggunaan sumber-sumber secara efektif untuk mempengaruhi proses politik

Hal-hal seperti pasifnya masyarakat Madura terhadap hal tentang demokrasi ini juga di sebabkan oleh faktor -- faktor  baik dari eksternal maupun dari internal misalnya : 

  • kurangnya  ranah pendidikan di desa- desa yang berada di pelosok- pelosok Madura
  • Tradisi yang masih sangat kuat di kalangan orang Madura
  • Pemikiran yang masih belum terbuka tentang seperti apa itu demokrasi
  • Sikap acuh tak acuh karena meraka merasa tidak pantas untuk mencampuri perihal seperti itu.
  • Selain dalam kasus di atas tadi klebun acap kali tidak terlihat sosoknya di masyarakat,  karena kurangnya adaptasi dengan masyarakat- masyarakatnya sosok klebun yang seolah -- olah adalah seorang raja membuat masyarakat merasa segan dengan klebun.

Lalu jika klebun nya tidak dapat berbaur dengan baik dengan masyarakatnya bagaimana bisa seorang  klebun mendengarkan aspirasi masyarakatnya. Menjadi seorang Klebun bukanlah berati menjadi seorang petinggi yang sombong dan merasa bahwa menjadi klebun adalah sumber kekuasaan, seharusnya menjadi klebun adalah sikap pengabdian kepada masyarakat, bagaimana memajukan desa dengan terus mempertimbangkan dan mendengarkan aspirasi rakyat. Karena bukankah tanpa rakyat klebun tidak akan pernah menjadi seorang klebun.

    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun