Mohon tunggu...
Achmad Maulana Sirojjudin
Achmad Maulana Sirojjudin Mohon Tunggu... -

Pekerja teks pada sebuah agensi di Jakarta dengan publikasi untuk website benefit.co.id dan slaras.id. Selalu ingin mengubah subjektivitas menjadi objektivitas, namun selalu gagal. Menerima kritik pedas pada setiap kalimat insan, karena saya pun pedas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sunan Gunung Djati yang Memperistri Putri Seorang Kaisar Cina

23 Mei 2016   11:05 Diperbarui: 23 Mei 2016   11:12 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: AM Sirojjudin

Sunan Gunung Djati atau Syarif Hidayatullah bukanlah nama yang asing bagi masyarakat Indonesia. Beliau adalah salah satu dari wali songo yang sangat dikagumi. Namun tahukah Anda jika istri dari Sunan Gunung Djati adalah seorang putri dari negeri Cina? Ya, istri Sunan Gunung Djati bernama Putri Lie Ong Tien atau Putri Tan Hong Tien Nio.

Hal ini berawal dari perjalanan yang ditempuh oleh Sunan Gunung Djati dari Mesir ke pulau Jawa. Dalam perjalanannya, beliau turut melakukan dakwah, menyebarkan agama Islam di wilayah yang disinggahinya, termasuk Cina. Di Cina Sunan Gunung Djati dikenal sebagai seorang yang kaya akan ilmu pengetahuan.

Putri Lie Ong Tien atau Putri Tan Hong Tien Nio merupakan anak dari Kaisar Hong Gie dari masa Dinasti Ming yang rela menempuh perjalanan ke Jawa demi menjadi istri Sunan Gunung Djati. Sebagai putri kaisar, Putri Ong Tien mengikuti semua aturan yang telah ditetapkan oleh kaisar sebagai Anak Langit. 

Pada saat itu, agama Islam sudah tersebar hingga ke Cina, bahkan salah satu daerah di Cina, yaitu kota Xian menjadi daerah dengan populasi muslim paling banyak.

Terdengar kabar oleh Kaisar ada seorang ulama yang mampu mengobati tanpa obat-obatan seperti yang dilakukan oleh tabib. Ulama itu hanya meminta orang yang sakit melakukan gerakan-gerakan solat, lalu orang itu sembuh.

Maka, penasaran lah sang Kaisar. Dipanggillah Sunan Gunung Djati ke istananya karena Kaisar merasa terganggu ada orang asing yang lebih pandai daripada rakyatnya. Setelah itu, Kaisar menguji kemampuannya dengan menyuruh Sunan Gunung Djati menebak isi perut Putri Ong Tien, namun sebelumnya Kaisar merekayasa perut sang Putri dengan memasang bokor di balik bajunya.

Kemudian Putri Ong Tien duduk berdampingan dengan saudarinya yang memang sedang hamil tiga bulan. Saat ditanya oleh sang Kaisar, yang mana di antara mereka yang benar-benar hamil. Sunan Gunung Djati justru menunjuk Putri Ong Tien. Maka tertawalah Kaisar, begitu juga dengan seluruh yang menyaksikannya karena hal itu membuktikan Sunan Gunung Djati tidak sepandai yang orang katakan. Setelah itu Sunan Gunung Djati pun kembali ke Jawa.

Setelah kembali ke kamar, dan Putri Ong Tien melepas bokor, alangkah kagetnya Sang Kaisar kalau Putri benar-benar hamil, tepat seperti perkataan Sunan Gunung Djati. Seluruh istana pun geger.

Keanehan yang terjadi itulah yang menyebabkan Putri jatuh cinta kepada Sunan Gunung Djati. Putri Ong Tien menyatakan keinginannya untuk menyusul Sunan Gunung Djati ke Jawa.

Putri berangkat dengan dikawal 100 awak kapal ke pulau Jawa, tepatnya Cirebon. Sesampainya, dia tidak langsung dinikahi, karena dalam Islam terdapat larangan menikahi wanita hamil. Sebelum dinikahi Sang Putri harus menjalani syariat Islam. Setelah menunggu sekian lama, lahirlah anak yang dinamakan Pangeran Kuningan. Setelah itu, Sunan Gunung Djati dan Putri Ong Tien menikah.

Hal ini memperlihatkan sejak dulu pembauran tradisi dengan Cina telah terjadi, bahkan tidak menutup kemungkinan meski adanya sebuah perbedaan dalam keyakinan. (Sumber: Slaras.id)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun