Geostrategi didasarkan pada kondisi geografis suatu negara yang mempengaruhi kehidupan masyarakat dan bagaimana strategi negara dalam menghadapi tantangan.Â
Geostrategi juga merupakan kebijaksanaan dalam pelaksanaan menentukan menggunakan sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional dengan memanfaatkan konstelasi geografis negara.Â
Negara Indonesia terletak pada posisi silang, diantara dua benua Asia dan Australia dan dua Samudera, Hindia dan Pasifik, sehingga negara Indonesia berada pada posisi yang sangat strategis karena letaknya merupakan jalur perdagangan antar negara.Â
Sudah saatnya bangsa Indonesia dapat menarik keuntungan yang optimal termasuk ikut dalam mengatur tata kelola maritime di dunia.Â
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia tengah berupaya untuk dapat memanfaatkan posisi geostrateginya sebagai poros maritime dunia.Â
Letak geografis negara adalah salah satu unsur yang penting dari kekuatan suatu negara di dunia internasional.Â
Namun, posisi geostrategis bangsa Indonesia dalam jalur perdagangan dunia saat ini masih belum bisa menjadikan bangsa Indonesia sebagai negara maritime.
Salah satu penunjang yang sangat penting dalam kebijaksanaan bangsa Indonesia menjadi poros martim dunia adalah dengan kemampuan bangsa Indonesia berdiplomasi.
Oleh karena itu untuk membawa kepentingan nasional ke berbagai forum internasional agar dapat di pahami dan di patuhi oleh negara dan pihak yang terkait lainnya. Didalam diplomasi maritime tersebut ada tiga hal yang sangat perlu dijadikan pedoman yaitu :
- Perlunya untuk selalu memprioritaskan kepentingan nasional bangsa Indonesia.
- Perlunya untuk memperjuangkan kepentingan ASEAN dimana bangsa Indonesia dianggap sebagai pemimpin alami ASEAN;
- Perlunya untuk selalu mengupayakan solusi win-win dari masalah sengketa antara negara anggota ASEAN dengan pihak diluar ASEAN.
Dalam ke tiga pedoman tersebut dapat saja memiliki konflik satu sama lain. Sehingga perlu adanya prioritas dari ketiga pedoman tersebut.Â
Prioritas yang paling rasional adalah dengan mengedepankan kepentingan Indonesia dahulu, lalu kemudian ASEAN.Â
Peran Indonesia sebagai pemimpin alami AS Â Â EAN harus dipertahankan dengan membantu negara anggota yang mengalami kesulitan. Mendorong kerjasama lebih erat melalui kerangka ASEAN dan kerjasama trilateral.Â
Kebijakan bangsa Indonesia tentang poros maritime dunia harus diikuti dengan pembangunan dan perbaikan pelabuhan-pelabuhan utama yang diupayakan berstandar internasional dan kebijakan tol laut.Â
Untuk dapat menjadi poros maritime di dunia maka sistem pelabuhan yang ada di negara Indonesia harus ada pembaharuan sesuai dengan strandar internasional sehingga pelayanan dan juga akses di seluruh pelabuhan harus mengikuti prosedur internasional.Â
Analisis mengenai rancangan poros maritime dunia dapat dihubungkan dengan pembangunan infrastruktur yang terkonektivitas di wilayah Indonesia timur, khususnya di Provinsi Sulawesi selatan dan Papua barat.
Pemerintah Indonesia masih terus berusaha untuk pembangunan konektivitas nasional. Hasil dari upaya yang sudah mulai tampak meningkatnya indeks konektivitas global Indonesia.Â
Keberhasilan menjadi bagian dari jalur logistic global yang akan bergantung pada konsistensi dak kesungguhan pemerintah Indonesia dalam meningkatkan konektivitas maritime Indonesia.
Visi nasional kelautan bangsa Indonesia semakin jelas dan terarah serta masih terdapat beberapa hal yang perlu di jalankan dalam upaya mempercepat realisasi Indonesia menjadi poros maritime dunia.
- Perlu di tegaskan pengertian dari istilah maritime dan laut agar tidak tercampur aduk.
- Diharuskan adanya perubahan terhadap paradigma dari land-based orientation menuju ocean-based orientation.
- Penguatan Lembaga penelitian dan pengembangan.
Pengintegrasian dalam penelitian kelautan secara nasional untuk menghasilkan inovasi baru yang mampu mendukung optimalisasi sector maritime di Indonesia, sehingga dapat berdampang positif bagi kelangsungan ekonomi dan perdagangan internasional.
Referensi :Â
- Wangke Humprey. 2018. Diplomasi Indonesia dan Pembangunan Konektivitas maritim. Jakarta: Yayasan pustaka obor Indonesia.
- Yanyan M. Yani, Ian Montratama. 2015. Indonesia sebagai poros maritime dunia: suatu tinjauan geopolitik. Jakarta: Jurnal Pertahanan dan bela negara.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI