Mohon tunggu...
Maulita Indriana
Maulita Indriana Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

BBPOM di Banjarmasin

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

KERLING: Kelotok Laboratorium Keliling

15 November 2021   18:25 Diperbarui: 15 November 2021   19:34 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KERLING : KELOTOK LABORATORIUM KELILING

Balai Besar POM di Banjarmasin sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Badan POM mempunyai tugas melaksanakan kebijakan teknis operasional di bidang pengawasan Obat dan Makanan, dan mempunyai fungsi diantaranya pelaksanaan pengambilan contoh (sampling) Obat dan Makanan, pelaksanaan pengujian Obat dan Makanan serta pengelolaan komunikasi, informasi, edukasi, dan pengaduan masyarakat di bidang pengawasan Obat dan Makanan. 

Ketiga fungsi tersebut dapat ditemui dalam Program Mobil Laboratorium Keliling, yang berisi kegiatan sampling pangan, pengujian pangan dan pemberian informasi pangan aman.

Pengujian yang dilakukan di Mobil Laboratorium Keliling adalah pengujian bahan berbahaya secara cepat menggunakan test kit terhadap pewarna tekstil (Rhodamin B, Metanil Yellow), boraks dan formalin yang dicurigai terdapat pada pangan. 

Sasaran Program Mobil Laboratorium Keliling adalah pangan yang dijual di lingkungan sekolah (Pangan Jajanan Usia Anak Sekolah), pasar dan desa. 

Pangan yang disampling kemudian diuji secara cepat di mobil laboratorium keliling, terkait hasil ujinya akan disampaikan oleh petugas kepada pedagang di sekitar sekolah, pasar, desa, serta masyarakat sekitar. 

Informasi dan edukasi yang diberikan adalah tentang efek pangan yang mengandung bahan berbahaya, ciri-ciri pangan berbahaya dan higiene sanitasi yang menyangkut tiga aspek, higiene sanitasi bahan, alat dan pengolah atau penjual pangan.

Demi meningkatkan pengawasan pangan yang beredar, BBPOM di Banjarmasin mengembangkan porgram mobil laboratorium keliling yang biasanya beroperasi di darat, dengan suatu sarana transportasi air yaitu kelotok. 

Kelotok merupakan transportasi di sungai berupa perahu/kapal kecil yang menggunakan mesin. Dinamakan klotok karena mesin penggerak perahu ini mengeluarkan bunyi "tok tok tok". 

Klotok memiliki dua tempat yang bisa dinaiki penumpang, yaitu bagian bawah dan atap. Bagian bawah merupakan ruang penumpang yang sebenarnya. Di sini ada kursi dengan posisi berhadapan dengan atap sebagai pelindung dari cahaya matahari. 

Tempat kedua yang juga bisa ditempati penumpang adalah bagian atap. Sebenarnya ini bukan tempat duduk penumpang, tetapi jika ingin melihat pemandangan yang lebih luas, bisa duduk di atap. Moda transportasi model ini bisa ditemukan di wilayah Kalimantan Selatan.    

Program Kelotok Laboratorium Keliling (KERLING) merupakan inovasi BBPOM di Banjarmasin yang bertujuan untuk memperluas cakupan pengawasan pangan yang beredar di sekitar tepi sungai, sekaligus menyampaikan informasi tentang keamanan pangan kepada masyarakat tepi sungai yang selama ini belum pernah terpapar oleh BPOM. 

Program KERLING juga mengangkat kearifan lokal Kota Banjarmasin yang dikenal sebagai Kota Seribu Sungai. 

KERLING diperkenalkan pertama kali kepada lintas sektor dan masyarakat pada tanggal 10 April 2021 di Siring Banjarmasin.  Program KERLING dijalankan setiap bulan. 

KERLING kedua telah dilaksanakan pada tanggal 28 Mei 2021 bertempat di Sungai Bakung Kabupaten Banjar, sedangkan KERLING ketiga dilaksanakan atas kerjasama BBPOM di Banjarmasin dengan Dinas Pariwisata Kota Banjarmasin dalam Sosialisasi Menumbuhkembangkan Usaha Kuliner di Destinasi Wisata Kampung Biru Banjarmasin. KERLING diharapkan makin dikenal dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. 

Bersama instansi terkait BPOM akan selalu bersama-sama melakukan pengawasan dan pembinaan pangan yang beredar di sekitar sungai dan mengedukasi masyarakat untuk selalu Cek KLIK (Cek Kemasan, Label, Izin Edar dan Kedaluwarsa) sebelum membeli dan mengonsumsi pangan. 

KERLING juga diharapkan akan membawa pengaruh positif dari aspek pariwisata dan meningkatkan perekonomian masyarakat, karena semakin banyak pengunjung dari luar daerah yang tertarik berwisata menggunakan kelotok, semakin tinggi pula kesadaran masyarakat untuk selalu menjaga ikon Kota Banjarmasin baik dalam hal penyediaaan pangan aman, maupun memelihara lingkungan wisata beserta alat transportasi kelotok, agar selalu bersih dan menciptakan kenyamanan bagi pengunjungnya.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun