Mohon tunggu...
Maulita Indriana
Maulita Indriana Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

BBPOM di Banjarmasin

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hand Sanitizer Vs Sabun

4 April 2020   08:56 Diperbarui: 4 April 2020   09:03 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang tidak kenal dua bahan pembersih tangan berikut, hand sanitizer dan sabun? Semenjak wabah COVID 19 muncul di Wuhan, China, bulan Desember tahun 2019 lalu, kata-kata tersebut sangat familiar di telinga kita, di tengah situasi terbatasnya ketersediaan pembersih tangan yang digunakan sebagai salah satu cara untuk mencegah masuknya virus ke dalam tubuh. 

Mari kita mengenal lebih dekat dengan berbagai bahan pembersih tangan..

HandSanitizer

Apakah yang dimaksud dengan hand sanitizer? Hand sanitizer adalah produk pembersih tangan yang mengandung alkohol tinggi antara 60%-70% yang berfungsi sebagai antiseptik untuk membersihkan tangan dari virus dan bakteri.

Menghilangnya hand sanitizer dari pasaran seiring dengan berlanjutnya berita COVID-19 ramai diberitakan di berbagai media massa, baik media elektronik, media cetak, media daring, maupun media sosial. Perkembangan teknologi dalam media komunikasi, salah satunya seperti Whatsapp grup menyebabkan informasi yang sampai ke pengguna sulit terpantau. Hand sanitizer dianggap satu-satunya bahan kimia yang dapat membunuh Virus Corona, sehingga masyarakat umum berbondong-bondong untuk membelinya. Untuk itulah perlu diluruskan informasi tentang penggunaan hand sanitizer secara baik dan benar. 

Pertanyaan berikutnya adalah, apakah pembersih tangan dapat menghilangkan virus? Hand sanitizer benar dapat mengurangi dengan cepat jumlah bakteri dan virus di tangan karena sediaan ini mengandung alkohol sebagai antiseptik. Tetapi yang perlu diperhatikan juga bahan kimia ini kemungkinan tidak menghilangkan semua jenis virus, hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman sebagian orang dalam penggunaan hand sanitizer  secara tepat, bahwa umumnya mereka menyeka sebelum tangan kering, atau dapat pula karena pemakaian volume hand sanitizer yang terlalu sedikit. 

Hand sanitizer tidak hanya mempunyai kegunaan, tetapi juga dapat berefek samping, sehingga perlu kehati-hatian dalam pemakaiannya. Hand sanitizer yang telah digunakan pada tangan sebanyak 5 kali berturut-turut, maka tangan harus dicuci menggunakan air mengalir yang bertujuan untuk mencegah resistensi antiseptik serta mencegah iritasi pada tangan bagi mereka yang sensitif terhadap alkohol. Efek lainnya adalah masih tertempelnya residu atau sisa bakteri/virus yang telah mati di tangan, karena setelah menggunakan hand sanitizer, alkohol dibiarkan menguap begitu saja dan tangan kering dengan sendirinya, tanpa dialiri air (republika.co.id).

Hand sanitizer juga tidak dapat menghilangkan lemak, minyak dan pestisida yang terdapat pada tangan, sehingga diperlukan sabun dan air untuk membersihkannya. Pemakaian hand sanitizer hendaklah sebijak mungkin dan dapat digunakan tetutama jika berada pada kondisi berikut, jauh dari tempat cuci tangan, kesulitan mencari air bersih atau saat akan bepergian. Kemasan hand sanitizer yang kecil, tidak mudah tumpah dan tidak memerlukan air dalam penggunaannya, memungkinkan hand sanitizer untuk dibawa dalam kondisi apapun dan di mana pun.

Sabun

Di atas telah diuraikan bahwa hand sanitizer bukanlah satu-satunya bahan pembersih tangan yang dapat menghilangkan bakteri dan virus. Bahan kimia yang lebih besar kegunaannya dalam membunuh bakteri dan virus adalah sabun dan air. 

Mengapa sabun lebih efektif? Simak penjelasan berikut, Virus Corona dilapisi oleh lapisan lemak dan protein pada bagian luarnya. Lapisan lemak ini akan larut dalam sabun yang akhirnya merusak dan mematikan virus. Hal ini berbeda dengan hand sanitizer, yang zat aktifnya (alkohol) membunuh virus tidak dengan merusak lapisan lemak pada virus. Saat memakai sabun, virus dan bakteri yang mati akan terbawa larut bersamaan dengan aliran air yang disiramkan ke tangan. Adapun jenis sediaan sabun yang dapat digunakan dalam mematikan bakteri dan virus adalah sabun antiseptik, sabun mandi, sabun cuci piring, sabun colek dan sabun cair.

Sabun memiliki kelebihan lain yaitu dapat dipakai berulang-ulang tidak hanya sebatas lima kali pemakaian berturut-turut, hal ini dikarenakan sabun tidak mengandung alkohol. Tangan yang dicuci dengan sabun dan kemudian disiram air dapat membersihkan tangan dari lemak, minyak serta kotoran lain yang menempel. Dengan demikian sabun juga ramah untuk semua orang. 

Bolehkan Membuat Hand Sanitizer Sendiri?

Informasi tentang pembuatan hand sanitizer sendiri juga telah membanjiri halaman media. Bolehkah?

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 62 tahun 2017 tentang Izin Edar Alat Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik In Vitro dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT), hand sanitizer digolongkan ke dalam kategori PKRT. Ketentuannya adalah semua produk PKRT yang diproduksi, diimpor, atau dikemas ulang dan akan diperjualbelikan, harus memiliki izin edar dari Kementerian Kesehatan. Tidak ada larangan bagi masyarakat memproduksi hand sanitizer untuk digunakan sendiri, dengan syarat harus sesuai dengan pedoman WHO tentang komposisi dan cara pembuatannya. Namun jika mengolah dengan tujuan untuk dipasarkan, maka siapa pun harus mendaftarkan produknya terlebih dulu di Kementerian Kesehatan untuk memperoleh izin edar.

Gunakanlah hand sanitizer dengan bijak, agar dapat memutus mata rantai Virus Corona di masyarakat.. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun