Sementara itu, media cetak memberikan karya fisik yang bisa dibanggakan bagi penulisnya. Bukan pilihan yang mudah untuk memilih di antara keduanya, sehingga Valian juga lebih menegaskan untuk menjalankan keduanya saja dan membagi porsi di antara keduanya sesuai kebutuhan. Selanjutnya LPM harus menggencarkan promosi yang mengedepankan kualitas dibandingkan kuantitas. Dengan begitu, konten yang dipublikasikan tidak murahan dan memiliki kekhususan sendiri seperti membuat desain, judul, dan isi poster untuk promosi yang semenarik mungkin.
Di tengah digitalisasi memang terjadi kemerosotan pada jurnalisme baik secara umum maupun kampus. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menutupi kekurangan yang terjadi, mungkin saran Valian bisa menjadi solusi yang efektif untuk jurnalisme kampus yang sedang minim sumber daya dan kualitas. Bagaimanapun jurnalisme kampus harus tetap berjalan karena jurnalis adalah pihak yang dapat memverifikasi segala informasi demi kepentingan publik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI