Mohon tunggu...
maulinatul hakiki
maulinatul hakiki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Desain Grafis | Seni

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kasus Mabuk Kecubung di Banjarmasin: Bahaya dan Edukasi Mengenai Tanaman Beracun

15 Juli 2024   15:42 Diperbarui: 15 Juli 2024   15:47 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buah kecubung(Shutterstock)

Banjarmasin, Kalimantan Selatan - Pada tanggal 9 Juli 2024, puluhan warga Banjarmasin digegerkan dengan kasus keracunan kecubung yang menelan dua korban jiwa. Kejadian ini menyebabkan kepanikan dan menjadi perhatian serius masyarakat dan pihak berwenang.

Menurut informasi yang dihimpun, para korban diduga mengonsumsi obat terlarang yang dicampur dengan kecubung, tanaman liar yang memiliki efek halusinasi dan berbahaya. Akibatnya, mereka mengalami halusinasi, mengamuk, dan bahkan kejang-kejang.

Sebanyak 44 orang yang diduga keracunan kecubung dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum, Banjarmasin. Dua di antaranya meninggal dunia, satu orang di lokasi kejadian dan satu orang di RSJ beberapa hari setelah dirawat.

Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan pentingnya edukasi terkait tanaman berbahaya seperti kecubung. Pihak berwenang juga telah melakukan penyelidikan untuk mengungkap sumber obat terlarang yang dicampur dengan kecubung dan menindak tegas pelakunya.

Efek Kecubung pada Tubuh
1. Sistem Saraf Pusat: Senyawa atropin dan skopolamin pada kecubung dapat menyebabkan halusinasi, delirium, dan kebingungan. Dalam dosis tinggi, dapat menyebabkan kejang dan koma.

2. Sistem Kardiovaskular: Konsumsi kecubung dapat menyebabkan peningkatan detak jantung yang signifikan, yang berpotensi berbahaya bagi individu dengan masalah jantung.

3. Sistem Penglihatan: Penggunaan kecubung dapat menyebabkan pupil mata melebar dan gangguan penglihatan sementara.

4. Sistem Pencernaan: Efek samping lainnya termasuk mulut kering, mual, dan muntah.

Tindakan Penanganan dan Pertolongan Pertama

1. Jika terjadi keracunan kecubung, tindakan berikut dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama:

2. Segera Cari Bantuan Medis: Hubungi layanan darurat medis segera.

3. Jangan Biarkan Korban Sendiri: Pastikan korban berada di tempat yang aman dan diawasi hingga bantuan medis tiba.

4. Tidak Memberikan Makanan atau Minuman: Jangan memberikan apapun untuk diminum atau dimakan, karena bisa memperparah kondisi.

Edukasi kimia dan sains yang tepat dapat membantu masyarakat memahami bahaya tanaman beracun dan zat kimia berbahaya, serta memotivasi mereka untuk menghindari konsumsinya. Hal ini dapat meminimalkan risiko terjadinya kasus keracunan seperti yang terjadi di Banjarmasin.

Untuk informasi lebih lanjut dan mendalami lebih banyak tentang bahaya tanaman beracun dan zat kimia berbahaya, serta bagaimana ilmu kimia dapat berkontribusi dalam menjaga keselamatan masyarakat, kunjungi Prodi Kimia UIN Ar-Raniry.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun