nampak Ibu berlari dengan menitihkan air mata menuju ke arah ku dan berkata dengan nada sedikit tinggi “Kau tak apa?”
aku pun menjawabnya “oh Eomma(ya Ibu..)”
Ibu langsung memelukku dan berkata “syukurlah.., kumohon jangan mencoba untuk membunuh Eomma (ibu)”
aku pun menjawab “ne (iya) Eomma (ibu) maaf..”
orang orang datang dengan menggunakan mobil nya, karena jarak start dan lokasi kejadian sekitar setengah kilometer.
Saat itu juga aku berfikir dan berkata “Eomma (ibu).. kau tahu, kau sudah berari dari arah sana.., kau tidak menydarinya? Berlari 100 meter saja kau sudah ter engah engah haha”
ibu pun menjawab “Itu karena mu., kau membuat Ibu panik!”
aku hanya tertawa dan memeluknya, kemudian ibu melepas pelukan ku dan menjitak kepala ku dan berkata “bahkan pada saat situasi seperti ini kau masih bis tertawa.. dasar..”
aku kembali tertawa dan memeluk nya kembali, orang orang yang awalnya terlihat cemas tampak tertawa karena melihat ulahku terhadap Ibu ku. Kemudian aku menatap bagian belakang mobil ku dan mengla nafas
“Astaga cukup parah..”
aku pun menghampiri Ayah dan berkata, “Ayah coba lihat, pasti akan memerlukan biaya yang tinggi untuk memperbaiki nya bukan?”