Mohon tunggu...
maulidi ilham
maulidi ilham Mohon Tunggu... Penerjemah - mahasiswa

turu wesss

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ghibah, Dosa Gak Sadar Berdosa

27 Agustus 2023   15:57 Diperbarui: 7 Juni 2024   22:40 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tak bisa dipungkiri ghibah adalah tema paling hangat dalam teman bicara . Tema ini bisa bertahan lebih lama dibandingkan panasnya kopi, tapi banyak orang tak menyadari hal  ini baik laki-laki maupun Wanita dalam sekali duduk tumpukan dosa mereka dapati. Padahal dosa yang didapatkan  sudah di ketahui. Kenapa kita suka suka sekali mengibah?.

Ringkasnya ghibah adalah membicarakan kejelekan seseorang yang ada atau pun tidak ada orangnya, walaupun kejelekan itu adalah benar ada padanya. Ghibah termasuk perbuatan zalim. Dan orang yang mendengarkan ghibah juga mendapatkan dosa.

Alllah mengibaratkan mengunjing seperti memakan daging manusia yang dudah meninggal alias mayit.

Sebagaimana firman allah dalam surah al-hujarat ayat 12 "Dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang"

Ghibah termasuk penyakit hati. Disebutkan dalam kitab Dalilul Sailin bahwa ghibah terbagi menjadi sepuluh macam diantaranya adalah rasa iri dan dengki. Dua sifat ini apabila sudah bersarang di hati manusia maka akan sulit dihilangkan, terlebih apabila melihat seseorang mendaptakan keberhasilan maka timbul dua sifat ini, tak segan ia akan mencari kekurangannya dan menceritakan dan menyebar luaskannya.

Imam Ibrahim bin Adham menerima tamu Ketika saat makan mereka mebicarakan seseorang beliau langsung menegur mereka " orang-orang biasanya makan roti sebelum makan daging, sedangkan kalian makan gading sebelum makan roti".

Dosa orang yang ghibah temasuk dosa besar dan lebih besar dari pada zina. Bahkan tak ada satu pun obat yang dapat  mengobati orang  yang suka ghibah kecuali ia berhenti untuk mencari kesalahan orang lain dan selalu berhusnuzon. Cara penghapus dosa ghiba tak lain kecuali meminta maaf kepada orang di ghibahi ,tapi sifat manusia tak pernah merasa salah dengan apa yang di perbuat, toh yang ia omongin itu adalah kenyataannya.

Jadi selama ini banyak dosa kita terdapat pada sulitnya menjaga kalam. Mudahnya ceplas ceplos membuat tak sadar dosa terus bertambah maka dari itu Rasulullah sudah  berwasiat dalam sabdanya "barang siapa beriman pada hari qiamat maka berkata baik atau diam".

Berkata juga Imam Abu Al-Fadhal AN-Naisaburi  "menyesal karena diam, itu jauh lebih baik daripada menyesal karena berbicara".

Jadi cara terbaik untuk menghindari ghibah adalah diam dan mencari teman bicara yang tidak suka ghibah.

Setelah membaca tulisan ini semoga kita terhindar dari ghibah seta dosa apapun kerena semua kejelakan mengandung dosa dan orang berdosa akan siamsukan ke neraka sampai ia bertaubat dan tidak melakukan dosa itu lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun