Mohon tunggu...
Santi Maulidy
Santi Maulidy Mohon Tunggu... -

mahasiswa UNITR

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pengaruh Partai Politik pada Pilpres 2014

16 Oktober 2013   07:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:29 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada sebuah pesta demokrasi sebuah parati politik sangat berpengaruh,karena semua calon presiden yang ada harus terlebih dahulu mendaftar pada sebuah partai politik,dan sebuah partai politik sebagai jembatan untuk menjadi seorang presiden,,,,

Pemilihan Umum (Pemilu) baik legislatif (Pileg) maupun presiden/wakil presiden (Pilpres) sudah diambang pintu. Meski masih satu tahun lagi (2014), namun aroma persaingan antar partai politik peserta pemilu, tampak semakin intensif dan terbuka.

Diawali dengan penetapan KPU terkait dengan partai politik yang berhak mengikuti Pemilu, yang jumlahnya hanya 10 partai, partai-partai yang lolos verifikasi dan berhak menjadi kontestan Pemilu, seolah berebut pengaruh mendekati partai-partai yang tidak lolos seleksi, untuk bergabung atau berkoalisi dengan mereka (partai yang lolos).

“Aroma” persaingan juga tampak jelas saat beberapa Parpol tiba-tiba muncul dan melakukan “kampanye terselubung” di sejumlah media massa, khususnya televisi. Beberapa isu dan agenda diusung dalam tayangan berdurasi beberapa menit itu.

Namun kegiatan “mencuri start kampenye”  ini akhirnya mereda, setelah KPU dan Bawaslu mengingatkan semua pihak dan akan menindak mereka yang terlibat dengan kegiatan “kampanye” sebelum waktunya tersebut. Selanjutnya, persoalan internal di tubuh partai politik, dalam sekejap sudah menjadi komoditas bahan pembicaraan publik, setelah media massa yang ada, terutama media yang notabene dikuasai oleh para politisi (pelaku politik),

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun