Mohon tunggu...
Maulidya Rahmah
Maulidya Rahmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Informatics Engineering Student '21 - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Suka Berenang, Skincare, Makeup, dan Musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Menangis Merupakan Ekspresi Emosional yang Wajar

1 Oktober 2023   12:01 Diperbarui: 1 Oktober 2023   12:03 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://i.pinimg.com/564x/e0/e7/fa/e0e7faf8ab5478a9a21ba8c32c6cf4f1.jpg

Tangisan dan Manusia

Tangisan adalah salah satu ekspresi emosional yang paling manusiawi. Sejak saat kedatangan mereka ke dunia ini, manusia diberi hadiah luar biasa berupa kemampuan untuk menangis, sebuah cara yang sangat menakjubkan dan mempesona untuk menyampaikan pesan, merespons dunia luar, dan mengekspos kedalaman jiwa mereka. Dalam konteks kesehatan mental dan emosional, tangisan adalah topik yang sangat menarik dan kompleks. Tulisan ini akan menyelami secara mendalam mengapa menangis adalah tampilan biasa dari keadaan emosional dan mental seseorang, mencerminkan fungsi penting dalam ranah kesejahteraan psikologis, dan meninggalkan tanda tak terlupakan pada individu serta keberadaan masyarakat.

Tangisan dan Kesehatan Mental

Air mata memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kesejahteraan psikologis seseorang. Ini bukan hanya ekspresi emosional normal, tetapi juga mekanisme alami untuk meredakan stres dan melibatkan respons biologis yang kompleks. Ketika seseorang menangis, tubuhnya melepaskan endorfin dan oksitosin, dua hormon yang memiliki sifat menenangkan dan menenangkan. Endorfin bertindak sebagai penenang ketidaknyamanan fisik dan menghasilkan perasaan kebahagiaan yang mendalam, sedangkan oksitosin memperkuat hubungan sosial dan memupuk empati di antara manusia.

Mengabaikan kebutuhan untuk menangis atau menekan emosi secara berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental. Ini memiliki potensi untuk menimbulkan penumpukan ketegangan, perasaan putus asa, dan bahkan masalah fisik seperti migrain atau gangguan tidur. Oleh karena itu, sangat penting bagi seseorang untuk memberikan izin pada diri mereka sendiri untuk menangis ketika diperlukan. Ini adalah langkah yang sehat dan alami dalam menjaga keseimbangan emosional dan kesejahteraan mental. Jadi, jangan ragu untuk merangkul air mata Anda sebagai bagian dari perjalanan emosional alami Anda.

Tangisan sebagai Ekspresi Emosi yang Normal

Salah satu kesalahpahaman umum tentang menangis adalah gagasan bahwa itu menandakan kelemahan. Sebaliknya, kami menyatakan bahwa menangis adalah penanda kesejahteraan psikologis yang menguntungkan. Ini merupakan bukti bahwa seseorang memiliki kemampuan untuk mengakui dan mengelola emosi mereka dengan cara yang sehat. Menangis adalah bagian alami dari spektrum emosi manusia, dan mengabaikannya dapat menghambat pertumbuhan emosional.

Dalam banyak situasi, menangis telah terbukti sebagai sarana yang kuat untuk merespons kedalaman emosi seseorang. Sebagai contoh, ketika seseorang merasa sedih, menangis adalah cara alami untuk melepaskan emosi tersebut dan memungkinkan diri mereka untuk sepenuhnya mengalaminya. Hal ini juga berlaku untuk emosi positif seperti kebahagiaan; menangis dalam kebahagiaan adalah cara tubuh untuk mengungkapkan emosi yang luar biasa.

Menyadari bahwa menangis adalah alat yang kuat dalam menjaga keseimbangan emosional dan perkembangan pribadi merupakan langkah pertama menuju pemahaman yang lebih mendalam tentang diri kita sendiri dan orang lain. Dengan menerima tangisan sebagai ekspresi yang sah dari perasaan kita, kita dapat memperkuat kesehatan mental dan menghargai keanekaragaman emosi manusia yang kaya.

Tangisan dan Hubungan Sosial

Air mata juga memiliki dampak signifikan dalam membangun dan memperkuat hubungan sosial. Ketika seseorang meneteskan air mata di depan teman atau keluarga, itu adalah tanda besar dari kepercayaan dan kerentanan yang mereka tunjukkan kepada orang lain. Air mata memiliki kemampuan luar biasa untuk memicu empati dan perasaan kepedulian dari orang lain, yang pada gilirannya dapat memperkuat ikatan antarpribadi yang kuat.

Selain itu, air mata juga dapat berfungsi sebagai sarana untuk mengungkapkan ketidaksetujuan atau ketidakpuasan dalam hubungan. Ketika seseorang merasakan rasa sakit atau kekecewaan, menangis dapat menjadi cara yang kuat untuk menyampaikan perasaan tersebut kepada seorang teman atau sahabat. Tindakan ini dapat membuka jalan bagi percakapan yang jujur, memberdayakan kedua belah pihak untuk lebih memahami perasaan batin satu sama lain dan bekerja sama menuju solusi untuk setiap kesulitan yang mungkin muncul. Dengan demikian, air mata melebihi sekadar manifestasi emosional semata, melainkan berubah menjadi alat berharga untuk membina dan menjaga hubungan yang sehat dan langgeng.

Ketika Tangisan Menjadi Masalah

Meskipun tangisan adalah ekspresi emosional yang normal, ada situasi di mana tangisan berlebihan atau berkelanjutan dapat menjadi masalah. Beberapa kondisi kesehatan mental seperti depresi atau gangguan kecemasan dapat menyebabkan peningkatan tangisan yang tidak terkendali. Dalam kasus seperti ini, sangat penting untuk mencari bantuan dari seorang ahli kesehatan mental yang kompeten. Selain itu, jika tangisan secara signifikan mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang atau mengarah pada perilaku merusak diri, ini adalah tanda peringatan serius yang memerlukan perhatian segera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun