Mohon tunggu...
Maulidya Rahmah
Maulidya Rahmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Informatics Engineering Student '21 - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Suka Berenang, Skincare, Makeup, dan Musik

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Insecurity di Era Media Sosial: Dampak dan Cara Mengatasinya

19 September 2023   16:44 Diperbarui: 19 September 2023   16:46 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://i.pinimg.com/564x/b5/90/67/b590671fdef890e5e4ad906faa65d439.jpg

Di era digital yang begitu mendalam seperti sekarang, media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan kita. Ini adalah platform yang memungkinkan kita untuk terhubung dengan teman-teman, berbagi pengalaman, dan bahkan mempromosikan diri kita sendiri. Namun, di balik kecanggihan ini, ada aspek yang sering kali terabaikan - yaitu masalah keamanan diri (insecurity) yang mungkin timbul akibat penggunaan media sosial.

Insecurity adalah ketidakamanan perasaan diri yang bisa muncul ketika kita membandingkan diri kita dengan orang lain atau merasa kurang puas dengan penampilan, prestasi, atau kehidupan kita sendiri. Media sosial dapat menjadi sumber insecurity yang signifikan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi dampak negatif insecurity dalam era media sosial dan mengusulkan beberapa taktik untuk mengatasinya.

Dampak Negatif Insecurity dalam Media Sosial

  • Perbandingan Sosial

Ketika kita menjelajahi media sosial, kita sering menemui gambar dan cerita orang lain yang kehidupannya nampak sempurna. Ini dapat memunculkan perasaan ketidakcukupan dalam diri kita sendiri, akhirnya berujung pada persepsi nilai diri yang lebih rendah dan kondisi kerentanan yang lebih tinggi. Kita melihat teman-teman kita berlibur di tempat-tempat eksotis, merayakan pencapaian besar, atau tampak menikmati hubungan bahagia. Terkadang, perbandingan semacam ini bisa mengganggu perasaan kita tentang diri kita sendiri dan menggiring kita menuju spiral insecurity yang berbahaya. 

  • Gangguan Kesehatan Mental

Penelitian telah menunjukkan korelasi antara penggunaan media sosial yang berlebihan dan masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan. Insecurity yang berasal dari perbandingan sosial dapat memperburuk masalah ini. Ketika kita merasa tidak aman tentang diri kita sendiri, kita rentan terhadap perasaan cemas, tidak berdaya, atau bahkan merasa terasing. 

  • Pemfilteran Identitas

Di media sosial, orang cenderung memfilter dan menampilkan hanya sisi terbaik dari hidup mereka. Ini menciptakan gambar palsu bahwa semua orang memiliki kehidupan yang sempurna, yang bisa merangsang perasaan tidak adekuat dan insecurity di antara pengguna. Orang seringkali menyembunyikan kegagalan, kesulitan, dan kelemahan mereka, yang bisa membuat kita merasa seperti kita sendirilah yang mengalami kesulitan. 

  • Gangguan Produktivitas

Penggunaan media sosial yang berlebihan yang dipicu oleh insecurity dapat mengalihkan perhatian dan energi dari tugas-tugas produktif, mengganggu pencapaian tujuan pribadi dan profesional. Banyak orang menghabiskan waktu berharga untuk mencari berita terbaru di media sosial daripada fokus pada pekerjaan atau hobi yang berarti yang benar-benar berkontribusi pada pertumbuhan pribadi.

  • Rasa Malu dan Perlakuan Negatif

Ketika insecurity menguasai pikiran kita, kita cenderung terlibat dalam perbandingan diri yang negatif. Ini dapat mengarah pada rasa malu yang dalam dan membuat kita lebih menerima perlakuan negatif dari orang lain. Kita mungkin merasa tidak layak mendapatkan cinta dan rasa hormat, yang dapat merusak hubungan kita dengan orang lain.

Strategi Mengatasi Insecurity dalam Era Media Sosial

Meskipun media sosial dapat menjadi sumber Insecurity , ada langkah-langkah yang dapat kita ambil untuk mengatasi masalah ini dan mengalami manfaat positif lebih banyak dari penggunaannya. Berikut adalah beberapa strategi yang perlu dipertimbangkan:

  • Kesadaran Diri

Langkah pertama dalam mengatasi insecurity adalah menyadari bahwa perasaan tersebut ada. Ketika kita mengenali bahwa kita merasa tidak aman, kita dapat lebih mudah mengatasi masalah ini. Cobalah untuk memantau perasaan Anda saat Anda menggunakan media sosial dan kenali tanda-tanda ketidakamanan.

  • Batasi Waktu Media Sosial

Membatasi waktu yang dihabiskan di media sosial adalah cara efektif untuk mengurangi dampak negatifnya. Tetapkan batasan waktu harian atau mingguan untuk aktivitas media sosial. Selain itu, hindari menggunakan media sosial segera sebelum tidur, karena ini dapat mengganggu ketenangan tidur Anda.

  • Berhenti Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Hentikan kebiasaan membandingkan diri Anda dengan orang lain di media sosial. Ingatlah bahwa gambar yang ditampilkan di sana hanya mewakili sebagian kecil dari kehidupan seseorang. Banyak orang hanya membagikan momen-momen terbahagia mereka sambil mengabaikan kesulitan mereka. Membandingkan diri Anda dengan citra palsu ini tidak adil bagi diri Anda sendiri.

  • Praktikkan Self-Care 

Merawat diri dengan baik adalah kunci untuk mengatasi insecurity . Ini termasuk mencakup menjaga kesejahteraan fisik dan mental, berpartisipasi dalam aktivitas fisik, mendapatkan istirahat yang cukup, dan menciptakan keseimbangan dalam gaya hidup Anda. Ketika kita merasa baik secara fisik dan emosional, kita lebih baik untuk menghadapi insecurity .

  • Fokus pada Pertumbuhan Pribadi

Alihkan perhatian Anda dari perbandingan dengan orang lain dan fokus pada pertumbuhan dan perkembangan pribadi. Tetapkan tujuan yang realistis dan ukur pencapaian Anda berdasarkan perkembangan pribadi, bukan perbandingan dengan orang lain. Ini membantu kita merasa lebih puas dengan prestasi kita sendiri.

  • Kurasi Konten Positif

Ikuti akun yang menyediakan konten positif dan inspiratif di platform media sosial Anda. Ini dapat membantu meningkatkan suasana hati Anda dan mengurangi dampak negatif dari perbandingan sosial. Selain itu, pertimbangkan untuk unfollow akun yang hanya memperburuk perasaan insecurity Anda.

  • Berbicara dengan Seseorang

Jika insecurity Anda persisten dan memengaruhi kesejahteraan Anda, pertimbangkan untuk berbicara dengan teman, anggota keluarga, atau profesional kesehatan mental. Terkadang, berdiskusi tentang perasaan kita dapat membantu kita mengatasi mereka. Jika Anda merasa terlalu sulit untuk mengatasi insecurity sendiri, dukungan eksternal bisa sangat berharga.

Kesimpulan

Insecurity dalam era media sosial adalah masalah nyata, tetapi bukan sesuatu yang seharusnya kita biarkan mengendalikan hidup kita. Dengan kesadaran diri, batasan waktu yang bijak, dan praktik perawatan diri, kita dapat mengatasi dampak negatifnya dan mendapatkan manfaat positif dari penggunaan media sosial. Jika, sekiranya Anda atau kenalan Anda merasa berjuang dalam kegelapan keraguan diri yang mendalam, jangan ragu untuk mencari keberlanjutan dan panduan dari seorang profesional yang berpengetahuan. Selalu ingat bahwa Anda tidak sendirian dalam menghadapi tantangan ini. Sebenarnya, ada berbagai alat dan sumber berharga yang siap membantu dalam membangun rasa percaya diri dan membimbing Anda melalui kompleksitas kehidupan di era teknologi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun