Mohon tunggu...
Maulidya Falah
Maulidya Falah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

mahasiswi Teknik Elektro UI, blogger, fotografer

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ramahnya Sang Ketua MK

20 Januari 2014   10:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:39 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di saat Ibu Ani dan Ibu Iriana menjadi topik pembicaraan berbagai media, saya memilih untuk membicarakan Pak Hamdan Zoelva, Ketua Mahkamah Konstitusi. Belum lama ini, tepatnya Minggu, 12 Januari 2014, saya dan beberapa rekan saya berkesempatan untuk bertemu dengan beliau guna melakukan sebuah wawancara. Kami adalah sekumpulan mahasiswa yang tergabung dalam Lembaga Pers Mahasiswa Teknika Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Bisa dikatakan kami sangat beruntung mendapatkan kesempatan untuk melakukan wawancara dengan Pak Hamdan Zoelva, Ketua Mahkamah Konstitusi. Sesaat setelah kami sampai di kediaman beliau, kami langsung dijamu oleh beliau pribadi. Beliau sangatlah ramah terhadap kami dan tidak sungkan untuk berbincang dengan kami. Dikarenakan wawancara yang kami lakukan akan kami rekam dalam format video, kami membutuhkan sebuah ruangan yang tidak terlalu ramai. Tidak lama kemudian, beliau mengajak kami menuju ruang kerjanya untuk langsung melakukan sesi wawancara. Setelah persiapan teknis untuk wawancara selesai, kami pun siap memulai wawancara. Wawancara tersebut berlangsung kurang lebih 45 menit. Setelahnya, Pak Hamdan dengan sangat ramah mengajak kami berbincang santai. Beliau banyak bercerita mengenai kehidupannya sewaktu menjadi mahasiswa. Ternyata dulu beliau adalah seorang aktivis. Bahkan semangat perjuangan beliau masih terasa dari cara beliau menyampaikan kisahnya kepada kami. Kami hanyut dalam perbincangan dengan beliau. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 18.00 WIB. Itu artinya, dua jam sudah kami saling bertukar cerita dengan Pak Hamdan. Dibalik semua kontroversi terpilihnya Pak Hamdan sebagai Ketua MK menggantikan Akil, terselip rasa percaya di hati saya jika Pak Hamdan dapat mengembalikan lagi kepercayaan masyarakat terhadap Mahkamah Konstitusi.

1390188414565810126
1390188414565810126

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun