Mohon tunggu...
Maulidya Falah
Maulidya Falah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

mahasiswi Teknik Elektro UI, blogger, fotografer

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Schneider Electric Campus Ambassador

24 Agustus 2014   23:11 Diperbarui: 17 Maret 2017   20:19 1232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang ada di benak Anda jika saya menyebut kata "energi"? Apakah yang terlintas adalah UU Minerba? Eksplorasi minyak dan gas oleh pihak asing? Atau energi baru dan terbarukan?

Apapun bisa terlintas di benak Anda mengenai energi. Sudah menjadi rahasia umum jika saat ini banyak masyarakat di dunia yang berbondong-bondong berbicara mengenai energi. Energi menjadi isu yang seksi untuk diperbincangkan oleh hampir semua golongan masyarakat. Sumber daya energi merupakan kekayaan alam Indonesia dan dikuasai oleh negara untuk digunakan dalam rangka mencapai kemakmuran rakyat sebagaimana tercantum dalam Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Seperti dikutip dalam laman Dewan Energi Nasional, energi memegang peranan penting dalam peningkatan kegiatan ekonomi dan ketahanan nasional. Oleh karenanya, pengelolaan energi yang meliputi penyediaan, pemanfaatan, dan pengusahaannya harus dilaksanakan secara berkeadilan, berkelanjutan, rasional, optimal, dan terpadu. Cadangan sumber daya energi tidak terbarukan terbatas, maka perlu adanya kegiatan penganekaragaman sumber daya energi agar ketersediaan energi terjamin.

Salah satu hal sederhana yang dapat kita lakukan demi terjaganya keberlangsungan energi adalah dengan menerapkan prinsip pemakaian energi se-efisien mungkin dalam semua sektor kehidupan kita. Seperti yang kita tahu, Schneider Electric adalah sebuah perusahaan multinasional yang bergerak di bidang elektrik dan berkomitmen penuh pada prinsip efisiensi energi. "Global Specialist in Energy Management" adalah moto dari Schneider Electric. Kesadaran untuk mulai menerapkan efisiensi energi dapat kita mulai dari lingkungan dimana kita berada. Oleh karena itu, Schneider Electric Indonesia menginisiasi sebuah program yang bertajuk Schneider Electric Campus Ambassador. Program ini telah memilih 12 mahasiswa se-Indonesia yang telah melewati beberapa tahap seleksi. Ke-12 mahasiswa ini diharapkan dapat menjadi agent of change dalam hal efisiensi energi.

Berikut adalah nama-nama Schneider Electric Campus Ambassador:

1. Maulidya Falah, Teknik Elektro UI

2. Bonifasius Kevin Ramada, Teknik Elektro Unika Atma Jaya

1408862956393615807
1408862956393615807
3. Reza Rizky Darmawan, Teknik Elektro ITB

1408863107828515664
1408863107828515664
4. Devira, Manajemen UNPAD

14088632751312295461
14088632751312295461
5. Muhammad Agung Agriza, Teknik Industri Telkom

14088636351112295819
14088636351112295819
6. Edwards Lie, Universitas Maranatha

14088638591446520057
14088638591446520057
7. Sisca Paramita Dwi Respati, Manajemen UNAIR

14088641401587023278
14088641401587023278

8. Radhitya Pujosakti, Teknik Elektro UNDIP

14088654851378268864
14088654851378268864

9. FA Brian Ganda Pratama, Teknik Elektro UKSW

1408866210126786130
1408866210126786130

10. Muhammad Nur Wangsa Saputra, Teknik Elektro UGM

1408867323765722978
1408867323765722978

11. Rida Nurafiati, Akuntansi UGM

14088682131980502775
14088682131980502775

12. Ardiansyah, Teknik Elektro ITS

140887115214405429
140887115214405429

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun