Mohon tunggu...
MAULIDYA DWIPRAMESWARI
MAULIDYA DWIPRAMESWARI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Keperawatan Universitas Airlangga

Merupakan mahasiswa Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Terapi Antiretroviral

8 November 2023   05:03 Diperbarui: 8 November 2023   05:53 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

HIV/AIDS adalah infeksi virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga menyulitkan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit. HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus yang dapat menyerang sistem kekebalan tubuh dan dapat menyebabkan AIDS. Jadi, jika tidak diobati, HIV ini dapat menyebabkan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome), yaitu suatu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh rusak parah sehingga membuat tubuh rentan terhadap berbagai infeksi dan penyakit. Menurut laporan Badan Narkotika Nasional (BNN), sepanjang 2022 terdapat 62.856 kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Indonesia.

HIV ini dapat menyebar melalui hubungan seksual tanpa kondom, berbagi jarum suntik, dan penularan dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan, atau menyusui. HIV juga dapat ditularkan melalui transfusi darah, transplantasi organ, dan paparan darah yang terinfeksi di tempat kerja. Gejala HIV bisa berupa demam, kelelahan, pembengkakan kelenjar getah bening, dan ruam. Namun, banyak orang dengan HIV tidak mengalami gejala selama bertahun-tahun. Sayangnya, saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan HIV/AIDS, namun terapi antiretroviral (ART) dapat membantu orang dengan HIV hidup lebih lama, hidup lebih sehat dan mengurangi risiko penularan.

Terapi Antiretroviral (ART) merupakan pengobatan medis bagi penderita HIV karena mampu menekan perkembangan HIV di dalam tubuh. ART ini terdiri dari kombinasi obat-obatan yang dirancang untuk mengurangi jumlah virus HIV dalam tubuh, menjaga fungsi sistem kekebalan tubuh, dan memperlambat perkembangan penyakit, sehingga terapi ART dapat membantu penderita HIV hidup lebih lama dan lebih sehat. Dengan menekan perkembangan virus HIV di dalam tubuh, terapi ART dapat mencegah terjadinya infeksi oportunistik dan memperbaiki fungsi sistem kekebalan tubuh.

Dengan demikian, HIV/AIDS ini memang masih menjadi tantangan kesehatan global, namun dengan informasi yang tepat, strategi pencegahan, dan akses terhadap pengobatan, kita dapat mencapai kemajuan yang signifikan dalam mengurangi dampaknya. 

Tetap mendapatkan informasi, melakukan tes secara teratur, dan memberikan dukungan kepada mereka yang terkena dampak HIV/AIDS adalah langkah-langkah penting yang dapat kita ambil untuk menciptakan dunia yang lebih sehat dan penuh kasih sayang. Dengan meningkatkan kesadaran dan mendorong perilaku yang bertanggung jawab, kita dapat bekerja sama untuk mencegah penyebaran HIV dan meningkatkan kehidupan mereka yang hidup dengan virus tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun