Mohon tunggu...
Maulidya Dian Nugraha
Maulidya Dian Nugraha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Seorang Mahasiswi yang menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan Program Studi Jurnalistik, suka membaca buku bergenre fiksi, terkadang suka menulis untuk mengutarakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manfaat Retorika dalam Dakwah: Perspektif Aksiologis dan Komunikatif

29 Juni 2024   13:15 Diperbarui: 29 Juni 2024   13:32 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Syamsul Yakin dan Maulidya Dian Nugraha

Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Secara aksiologis, terdapat banyak keuntungan dari dakwah. Berdasarkan ayat dan hadis tentang dakwah, keuntungannya terbagi menjadi tiga. Pertama, bagi da'i, yaitu gugurnya kewajiban berdakwah dan mendapatkan kebaikan baik di dunia maupun di akhirat. 

Kedua, bagi mad'u, yaitu gugurnya kewajiban untuk belajar dan menerima kebaikan di dunia dan akhirat. Ketiga, bagi alam, yaitu keseimbangan kosmos. Secara ringkas, manfaat dakwah adalah untuk kesejahteraan semua makhluk sebelum dan sesudah kematian (kehidupan eskatologis).

Sementara itu, manfaat retorika adalah membimbing pembicara dalam menyampaikan materi dengan efektif, efisien, dan menarik. Retorika juga bermanfaat dalam meyakinkan pendengar karena pesan yang disampaikan didasarkan pada data dan riset.

Bagi pendengar, manfaat retorika terletak pada pemahaman yang komprehensif, mendalam, informatif, edukatif, dan advokatif dari pesan yang disampaikan pembicara.

Berdasarkan spektrum manfaat retorika dan dakwah di atas, dapat disimpulkan beberapa manfaat retorika dalam dakwah. Pertama, pesan dakwah mengenai akidah, syariah, dan akhlak dapat disampaikan secara efektif, efisien, menarik, dan estetis.

Kedua, da'i dapat memperkaya isi pidatonya dengan teknik ice breaking dan humor. Ini bertujuan untuk menjaga agar ceramah tidak monoton dan monologis, melainkan membuka ruang dialogis dan asertif bagi pendengar.

Ketiga, retorika dakwah membantu dalam meningkatkan bobot materi dakwah dengan menyajikan ilmu pengetahuan berdasarkan sumber yang dipercaya dan otoritatif, yang disusun secara sistematik, kreatif, dan estetis.

Keempat, dalam retorika dakwah, pembicara didorong untuk mengambil keputusan strategis saat berbicara, misalnya dalam pengaturan nada suara untuk memotivasi atau menyentuh emosi pendengar, berdasarkan pertimbangan objektif dan situasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun