Mohon tunggu...
Maulidya Dian Nugraha
Maulidya Dian Nugraha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Seorang Mahasiswi yang menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan Program Studi Jurnalistik, suka membaca buku bergenre fiksi, terkadang suka menulis untuk mengutarakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menelusuri Ruang Lingkup Retorika: Definisi, Praktik, dan Interaksi dengan Disiplin Ilmu Lainnya

12 Juni 2024   05:20 Diperbarui: 12 Juni 2024   06:33 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari sudut pandang filosofis, retorika mempertimbangkan tiga pertanyaan pokok. Pertama, pertanyaan ontologis tentang hakikat retorika. Kedua, pertanyaan epistemologis tentang bagaimana seseorang memperoleh pengetahuan tentang retorika. Dan ketiga, pertanyaan aksiologis tentang manfaat retorika.

Awalnya, retorika terdiri dari tiga unsur utama: pembicara, pendengar, dan pesan yang dapat berupa informatif, persuasif, atau rekreatif, sering kali merupakan materi atau isi pidato. Namun, seiring perkembangan, media menjadi unsur kunci dalam retorika, termasuk media tradisional, konvensional, dan media sosial.

Salah satu komponen penting dalam retorika adalah pathos, yang mengacu pada kemampuan persuasif untuk memengaruhi perasaan dan pikiran pendengar. Seorang pembicara perlu memiliki pathos agar dapat menggerakkan emosi pendengar, menghasilkan rasa simpati, kesedihan, atau kasihan.

Kedua adalah logos, yang menuntut kecocokan dengan logika. Pidato yang efektif sebaiknya didasarkan pada pemikiran yang rasional dan dipertimbangkan dengan akal. Akal merupakan kemampuan intelektual atau pemahaman yang mendalam.

Ketiga, ethos mengacu pada sikap, kepribadian, watak, dan karakter seseorang. Dalam konteks retorika, seorang pembicara harus memiliki atribut tersebut agar pesannya dapat dipercaya oleh pendengar.

Retorika dan ilmu komunikasi memiliki keterkaitan yang kuat karena keduanya membahas interaksi komunikatif manusia, termasuk proses penyampaian pesan oleh pembicara, penerimaan pesan oleh pendengar, dan pengolahan pesan melalui berbagai media.

Retorika juga memiliki keterkaitan dengan bidang psikologi, terutama dalam konteks psikologi pembicara dan pendengar. Keduanya bersinggungan dalam mempelajari perilaku dan pikiran manusia. Secara epistemologis, keduanya merupakan bidang ilmu pengetahuan dan penerapannya. Ketika seseorang memberikan pidato, tidak hanya melibatkan proses retorika, tetapi juga proses psikologis.

Ini adalah lingkup retorika yang meliputi definisi, karakteristik ilmiah, kerangka filosofis, praktik, elemen, komponen, dan interaksinya dengan disiplin ilmu lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun