Mohon tunggu...
Maulidya Dian Nugraha
Maulidya Dian Nugraha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Seorang Mahasiswi yang menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan Program Studi Jurnalistik, suka membaca buku bergenre fiksi, terkadang suka menulis untuk mengutarakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cara Memilih Topik Pidato yang Relevan

21 Mei 2024   20:08 Diperbarui: 21 Mei 2024   20:19 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Syamsul Yakin dan Maulidya Dian Nugraha

Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pidato dapat mengambil topik yang beragam sesuai dengan apa yang relevan dengan saat itu dan sesuai dengan audiensnya. Tapi pada umumnya, topik-topik pidato meliputi hal-hal besar seperti politik, ekonomi, kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan agama.

Namun, sering kali dalam pidato, berbagai isu penting seperti ekonomi, politik, kesehatan, dan pendidikan bisa dibahas secara bersamaan. Meskipun topik-topik tersebut mencakup beragam hal, fokus pada satu topik utama tetap dijaga.

Pada dasarnya, setiap topik politik, ekonomi, kesehatan, lingkungan, dan agama memiliki subtopik yang lebih terperinci. Contohnya, dalam konteks ceramah agama Islam, topik spesifik bisa berfokus pada akidah, syariah, atau akhlak.

Pentingnya memahami akidah sebelum mempelajari syariah dan akhlak karena akidah merupakan dasar yang fundamental dalam keimanan atau tauhid. Kita bisa memandangnya seperti akar yang kuat yang mendukung pertumbuhan pohon secara keseluruhan.

Berikutnya, topik akidah harus dipilih setelah akidah, sebelum akhlak. Jika akidah diibaratkan sebagai pohon, maka syariah adalah batangnya. Dalam praktiknya, syariah merupakan ekspresi atau implementasi dari keyakinan dalam akidah atau tauhid. Sebagai contoh, seseorang yang mempraktikkan syariah seperti melakukan shalat, puasa, dan haji karena memiliki keimanan yang kuat kepada Allah.

Pentingnya akhlak disampaikan setelah pemahaman terhadap akidah dan syariah, mirip dengan hubungan antara akar dan batang dengan buah. Akhlak merupakan hasil langsung dari pemahaman terhadap akidah dan syariah, khususnya yang didasarkan pada ajaran al-Qur'an dan hadits Nabi.

Tentu, kita bisa mengungkapkan topik-topik tersebut dengan cara yang berbeda. Sebagai contoh, dalam pidato kepada masyarakat muslim pemula, fokusnya bisa pada pemahaman akidah. Pada audiens yang telah memahami akidah, fokusnya dialihkan ke syariah. Sementara untuk para ahli ibadah, tema yang relevan adalah akhlak, yang kemudian bisa diperdalam dengan pembahasan tentang tasawuf, yang menggali dimensi batiniah dari akhlak tersebut.

Pemilihan topik yang sesuai dengan berbagai lapisan sosial, seperti kalangan atas, menengah, dan bawah, serta disesuaikan dengan latar belakang kultural, asal-usul, dan pekerjaan, merupakan hal yang penting dalam menyusun pidato.

Mampu memilih topik yang menarik dan merumuskan judul yang sedang menjadi pembicaraan membuat pidato lebih menarik, memicu rasa ingin tahu pada pendengar, dan membuat mereka mendengarkan dengan serius. Setiap kata yang diucapkan ditunggu-tunggu oleh pendengar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun