Nama : Maulidiyah Khoirina
NIM : 43222010126
Dosen : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak
Komunikasi yang Efektif
Bagaimana berbicara yang baik?
Apakah dengan artikulasi yang jelas atau mengambil tarikan napas? Tidak, sebuah ucapan yang bisa disebut baik adalah yang bisa menggetarkan hati orang-orang yang mendengarnya seperti ucapan seorang juara yang memiliki daya tarik tersendiri. Sedemikian pentingnya ucapan, kita harus pandai berbicara untuk menunjukkan diri kita kepada lawan bicara dalam kehidupan sosial. Orang yang berbicara dengan mahir akan lebih maju dari pada yang lainnya. Untuk mencapai tujuan komunikasi, persuasi, dan negosiasi, kita harus mengetahui komunikasi yang efisien
1. Logika dalam berbicaraÂ
      Ucapan mencerminkan keadaan seseorang apa adanya, kita dapat langsung mengetahui apakah seseorang itu logis atau tidak hanya dengan berbincang sebentar dengannya. Oleh karena itu, berbicara yang menunjukkan pola pikir logis harus dilatih. Ucapan yang tidak dilandasi dengan ilmu humaniora akan seperti tanah kosong, Isilah dengan ilmu-ilmu humaniora agar tanah itu berubah menjadi hutan yang subur, yang membuat inspirasi, kearifan, dan wawasan menari-nari di dalamnya. Ilmu humaniora tidaklah sulit. Anda hanya perlu mempunyai hobi membaca di bidang yang diminati seperti psikologis, filsafat, ekonomi, atau komunikasi .
2. Memperkenalkan diri dengan bercerita/ storytelling
      Bercerita/ storytelling merupakan cara untuk memperkenalkan diri yang sangat efektif, tidak hanya untuk wawancara, tetapi juga dalam pertemuan bisnis ataupun pribadi. Kutipan dari Doug Stevenson, konsultan ahli prestasi dalam melatih teknik mengajar terbaik di Amerika, " Latihan story telling atau menyampaikan cerita sama saja seperti mengasah kemampuan berkomunikasi.  Jika ingin menjadi seorang pembicara, berlatih storytelling akan sangat membantu, jika tidak ingin menjadi pembicara latihan storytelling akan menjadi senjata besar dalam kehidupan sosial ". Menurutnya bercerita/storytelling adalahketerampilan berbicara yang sangat bermanfaat baik saat mengajar, pertemuan bisnis, wawancara, atau kehidupan sosial.
Lalu bagaimana caranya berbicara dengan metode bercerita/storytelling? Berikut adalah unsur-unsur yang diperlukan
1) Tema
Tema yang menonjol sangat disukai oleh orang-orang, legenda atau dongeng klasik bertahan lama karena mengandung sebuah tema, bahwa yang baik akan menang dan yang jahat akan mendapatkan ganjarannya. Cerita yang ingin disampaikan harus konsisten menggunakan tema
2)Konflik
Konflik dan klimaks merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan dari kisah yang menarik. Semakin dalam konflik semakin banyak juga emosi  dalam cerita, konflik membuat orang-orang tenggelam dalam cerita.
3)Simpati
Tema dan konflik saja tidak cukup jika pendengarnya tidak dapat merasakan simpati dalam cerita tersebut. Sebuah cerita harus familier dan mudah dipahami untuk bisa menarik simpati.
4)Solusi
Cerita yang dramatis harus menyajikan solusi terhadap konflik. Cerita yang bagus adalah cerita yang bisa mengatasi konfliknya.
5)PembalikanÂ
Faktor ini tidak harus ditambahkan tetapi akan lebih efektif jika digunakan. Pembalikan berfungsi memberikan dorongan pada jalan cerita yang membosankan. Alur cerita yang sama sekali tidak bisa ditebak akan memberikan rasa penasaran dan konsentrasi lawan bicara atau audiens
3. Penyebab takutnya berbicara
      Berbicara merupakan daya saing yang sangat penting dalam berbisnis sehingga tidak bisa menguasainya maka mau tidak mau akan tersingkir. Beberapa orang yang tidak bisa berbicara dengan lancar akibat trauma. Ciri-ciri gejala ini adalah
1) berbicara terbata-bata
2) suara kecil dan bergetar
3) gagap yang berlebihan
4) tidak berani menatap lawan bicara