Penilaian adalah suatu proses meninjau seluruh informasi tentang seseorang dan situasi saat ini untuk melakukan penilaian. Evaluasi merupakan bagian dari proses penilaian  individu atau situasi yang dapat menunjukkan keberhasilannya dalam mencapai  tujuan. Evaluasi dilakukan sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas atau nilai  situasi atau individu. Sebab dari proses tersebut dapat dinilai berbagai kesenjangan atau kelemahan yang ada. Selain itu, melalui penilaian, Anda dapat dengan mudah mengidentifikasi setiap indikator keterampilan yang telah  Anda capai atau capai dengan sukses.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, mengevaluasi berarti menilai. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2004: 1), evaluasi adalah kegiatan  mengumpulkan informasi tentang pengoperasian sesuatu, yang kemudian digunakan untuk mengidentifikasi alternatif yang cocok dalam pengambilan keputusan.
Fungsi evaluasi pembelajaran sangat diperlukan dalam pendidikan antara lain memberi informasi yang dipakai sebagai dasar untuk : a.) memberikan landasan untuk menilai hasil usaha (prestasi) yang telah dicapai oleh peserta didiknya. b.) memberikan informasi yang sangat berguna untuk mengetahui posisi peserta didik dalam kelompoknya. c.) memberikan bahan yang penting untuk memilih dan kemudian menetapkan status peserta didik. d.) memberikan pedoman untuk mencari dan menemukan jalan keluar bagi peserta didik yang memang memerlukannya. e.) memberikan petunjuk tentang sejauh manakah program pengajaran yang telah ditentukan telah dapat dicapai. f.) Membuat kebijaksanaan dan keputusan. g.) Menilai hasil yang dicapai para pelajar. h.) Menilai kurikulum. i.) Memberi kepercayaan kepada sekolah. j.) Memonitor dana yang telah diberikan. k.) Memperbaiki materi dan program pendidikan.
Tujuan umum evaluasi pembelajaran adalah mengumpulkan informasi yang akan dijadikan  bukti tentang tingkat perkembangan atau  kemajuan yang dialami siswa setelah  mengikuti suatu proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu, menentukan dan mengetahui tingkat keefektifan pembelajaran. Metode pembelajaran telah digunakan dalam proses pembelajaran selama beberapa waktu. Selain mengumpulkan informasi sebagai dasar untuk mengetahui tingkat kemajuan, tingkat perkembangan atau tingkat keberhasilan kegiatan belajar siswa.
Tujuan khusus penilaian akademik adalah: merangsang keaktifan siswa dalam mengikuti program pendidikan, meneliti dan menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan kegagalan siswa dalam mengikuti program pendidikan sehingga dapat dicari dan ditemukan solusi atau cara perbaikannya , Mengetahui kemajuan belajar siswa , Mengetahui potensi  siswa , Mengetahui hasil belajar siswa  , Menentukan pilihan , Mengetahui kelemahan atau kesulitan belajar siswa , Membantu kelompok siswa , Mendukung pemilihan mata kuliah , Mendukung aktivitas belajar siswa , Memotivasi belajar , Mengetahui efektivitas mengajar guru , Mengetahui efektivitas mengajar guru , Memberikan masukan kepada guru ,  Memberikan bukti untuk pelaporan kepada orang tua atau masyarakat , Menyediakan data untuk penelitian dan pengembangan akademik.
Jenis evaluasi berdasarkan tujuan dibedakan atas lima jenis evaluasi :
Pertama Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang di tujukan untuk menelaah kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.
Kedua Evaluasi selektif adalah evaluasi yang di gunakan untuk memilih siwa yang paling tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.
Ketiga Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.
Keempat Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan meningkatan proses belajar dan mengajar.
Kelima Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan bekerja siswa.
Jenis evaluasi berdasarkan sasaran :
Pertama Evaluasi konteks ditujukan untuk mengukur konteks program baik mengenai rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan yang muncul dalam perencanaan
Kedua  Evaluasi input diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya maupun strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.
Ketiga Evaluasi proses di tujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik mengenai kalancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan faktor hambatan yang muncul
Keempat Evaluasi hasil atau produk Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan.
Kelima Evaluasi outcom atau lulusan melihat hasil belajar siswa lebih lanjut, yankni evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.
Jenis evalusi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran :
Pertama Evaluasi program pembelajaran Evaluasi yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi program pembelajaran, strategi belajar mengajar, aspe-aspek program pembelajaran yang lain.
Kedua Evaluasi proses pembelajaran Evaluasi yang mencakup kesesuaian antara proses pembelajaran dengan garis besar program pembelajaran yang di tetapkan, kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Ketiga Evaluasi hasil pembelajaran mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau dalam aspek kognitif, afektif, sikomotorik.
Jenis evaluasi berdasarkan objek dan subjek evaluasi
Berdasarkan objek terdiri dari Evaluasi input, Evaluasi transformasi, Evaluasi output. Sedangkan Berdasarkan subjek terdiri dari Evaluasi internal dan Evaluasi eksternal.
Teknik evaluasi ada teknik tes dan non tes. Dalam teknik tes, maka bentuk instrumen yang digunakan adalah soal-soal atau pertanyaan-pertanyaan, latihan khusus atau alat lainnya guna mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, bakat (kemampuan), sikap dan minat seseorang.sedangkan teknik non tes ada skala bertingkat dan wawancara.
Syarat-syarat Evaluasi dalam Pembelajaran
Pertama Validitas artinya berkaitan dengan alat ukur yang digunakan, suatu alat ukur  dikatakan valid apabila alat ukur tersebut digunakan dengan benar untuk mengukur suatu objek yang akan diukur. Dengan kata lain, nilai berarti "ketepatan" dalam penggunaan alat ukur.
Kedua Reliabilitas berarti dapat dipercaya, sehingga suatu tes dapat dikatakan reliabel apabila dapat memberikan hasil yang konsisten meskipun diuji berkali-kali. Artinya jika siswa mengerjakan tes yang sama pada waktu yang berbeda, Â tetap memperoleh hasil yang sama.
Ketiga  Objektivitas artinya tidak ada pengaruh masalah pribadi dalam penilaian terhadap hasil belajar. Suatu tes dapat dikatakan objektif jika  pelaksanaan dan hasilnya tidak dipengaruhi oleh faktor subjektif.
Keempat Suatu tes dikatakan layak apabila  praktis dan mudah pelaksanaannya.Dan tes latihan merupakan tes yang mudah diselesaikan dalam arti tidak memerlukan materi yang sulit didapat dan memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengerjakan  soal-soal yang dianggap mudah terlebih dahulu.
Kelima ekonomis dalam konteks ini adalah pelaksanaan pengujian tidak memerlukan biaya yang besar, memakan banyak tenaga, dan  waktu yang  lebih lama.
Referensi :
Idrus, L. "Evaluasi dalam proses pembelajaran." Adaara: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 9.2 (2019): 920-935.
Magdalena, Ina, Hadana Nur Fauzi, and Raafiza Putri. "Pentingnya evaluasi dalam pembelajaran dan akibat memanipulasinya." Bintang 2.2 (2020): 244-257.
Sawaluddin, Sawaluddin. "Konsep Evaluasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Islam." Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah 3.1 (2018): 39-52.
Fitrianti, Leni. "Prinsip kontinuitas dalam evaluasi proses pembelajaran." Al-Ishlah: Jurnal Pendidikan 10.1 (2018): 89-102.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI