Teori kognitif sosial merupakan istilah baru dalam teori pembelajaran sosial, istilah ini dikemukakan oleh seorang tokoh bernama Albert Bandura. Albert Bandura lahir pada tahun 1925 di Kanada. Ia menerima gelar doktor dalam bidang psikologi klinis dari University of Iowa, di mana pemikirannya dipengaruhi oleh buku  Miller dan Dollard (1941) "Social Learning and Imitation." Nama baru "Teori Social Cognition" digunakan pada tahun 1970 dan 1980. Ide utama dalam pemikiran Bandura juga merupakan pengembangan dari pemikiran pembelajaran buatan Miller dan Dollard. (Elga, 2019). Dalam beberapa publikasinya, Bandura telah menjelaskan proses pembelajaran sosial yang mempengaruhi faktor kognitif dan perilaku masyarakat dalam proses pembelajaran sosial.
    Sosial-kognitif merupakan gagasan yang menekankan pada perspektif linguistik mayoritas Kegiatan belajar pribadi berlangsung dalam lingkungan sosial. Melalui kegiatan observasi Orang dan individu lain akan memperoleh pengalaman, standar, keterampilan, strategi strategis,keyakinan dan perilaku. Individu juga dapat mengamati pola atau misalnya menguji kegunaan dan kesesuaian sikap yang berasal dari perilaku ikuti modelnya, lalu lakukan apa yang  mereka yakini dan dapatkan hasil mengharapkan perilaku ini. (Dale, 2012).
Teori Bandura Tentang Belajar
    Bandura berhipotesis bahwa perilaku, lingkungan, dan peristiwa Keadaan internal peserta didik mempengaruhi persepsi dan tindakan hubungan saling mempengaruhi persepsi, Harapan dan nilai saling mempengaruhi perilaku. Oleh karena itu, perilaku sering kali dievaluasi tanpa umpan balik dari lingkungan mengubah kesan personal Perilaku yang dipicu oleh situasi lingkungan yang tidak terduga. Karakteristik fisik seperti ukuran,  jenis kelamin, dan atribut sosial berkembang respon lingkungan yang berbeda. Pengakuan sosial yang berbeda mempengaruhi konsepsi diri.  Kontinjensi aktif dapat mengubah intensitas atau arah aktivitas.
    Karena melibatkan atensi, ingatan dan motifasi, teori Bandura dilihat dalam kerangka Teori Behaviour Kognitif. Teori belajar sosial membantu memahami terjadinya perilaku agresi dan penyimpangan psikologi dan bagaimana memodifikasi perilaku. Teori Bandura menjadi dasar dari perilaku pemodelan yang digunakan dalam berbagai pendidikan secara massal.
   Pandangan kognitif sosial albert bandura adalah teori yang menekankan peran penting pengamatan dan pembelajaran sosial dalam perkembangan individi. Teori ini mempunyai konsep-konsep penting seperti : Model pembelajaran, Keyakinan diri, Pengaturan diri, Pemberian konsekuensi, Determinisme reciprocal, Peran kepribadian.Teori Kognitif sosial bandura ini memiliki aplikasi luas dalam bidang psikologi ,pendidikan,dan psikologi sosial. karena membantu kita memahami bagaimana orang belajar,mengembangkan keyakinan diri,dan berinteraksi dalam lingkungan sosial mereka.
Apa itu pembelajaran Observasional? Â
   Albert Bandura mengungkapkan bahwa teori belajar observasional adalah metode pembelajaran yang efektif untuk membentuk perilaku seseorang. Pembelajaran ini dapat membentuk perilaku seseorang dan bertahan dalam waktu yang cukup lama. Proses pembelajaran observasional terdiri dari 4 tahapan, yaitu:
1.Perhatian= Pembelajaran observasional dimulai dengan memperhatikan lingkungan sekitar. Semakin banyak Anda mengamati sekeliling Anda, semakin banyak yang bisa Anda pelajari. dari percobaan boneka Bobo, jika orang tua ingin mendidik anaknya berperilaku baik, maka  harus terus memberikan teladan perilaku yang baik kepada anaknya agar dapat mengambil hikmah darinya. perilaku.
2. Menyimpan= Proses selanjutnya adalah proses pemberian informasi ke  otak, tergantung seberapa sering peristiwa tersebut dicatat oleh otak. Jadi apa yang diperhatikan seseorang dalam jangka waktu yang lama akan membentuk perilakunya berdasarkan apa yang dilihatnya. Saat mencatat informasi ke dalam otak, biasanya terjadi dua proses, yaitu belajar menikmati dan membentuk gagasan tentang hasil kegiatan. pengamatan yang dilihat anak (pengkodean imajinatif) dan belajar mengingat detail serta langkah-langkah yang  mudah diulangi oleh anak (pengkodean verbal).
3. Reproduksi= Bagaimana peserta didik mencoba menerapkan hasil pengamatannya ke dalam praktik. Hal ini  terlihat dari caranya menampilkan diri dan memamerkan kemampuannya. Dalam proses pembelajaran ini terkadang peserta didik tidak menyadari bahwa dirinya sedang belajar dari lingkungannya.Namun hal itu terlihat dari tingkah lakunya sehari-hari. Jika seorang anak tinggal di lingkungan yang sering mengucapkan kata kasar, kemungkinan besar ia juga akan mengucapkan kata kasar kepada orang di sekitarnya, begitu pula sebaliknya.