Nama        : Maulidina Fitriatil Lailiyah
NIM Â Â Â Â Â Â Â Â : 212102030029
Kelas        : HTN 3
Matkul       : Tafsir HTN (UAS)
1. Statement Presiden Jokowi Tentang Capres Berambut Putih dan Berkerut
Jember - Perbincangan mengenai calon Pilpres tahun 2024 tentu sudah menjadi topik renyah bagi kita. Apalagi menelaah tentang statement Presiden RI, Jokowi tentang karakteristik presiden yang baik dan dibutuhkan oleh masyarakat. Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat menghadiri acara relawan di Gelora Bung Karno, pada Sabtu (26/11). Jokowi berbicara mengenai ciri-ciri fisik pemimpin yang memikirkan rakyat.
Dalam acara tersebut, beliau memberikan gambaran kepada masyarakat bahwa pemimpin tidak hanya berdiam diri melainkan presiden harus memiliki jiwa yang bertanggung jawab, bekerja dengan sepenuh hati, menjalankan tugas amanatnya dalam mengemban rakyat dan negara, berpikir kedepan untuk melakukan pembangunan perubahan yang  lebih baik dan tidak hanya duduk di istana ber AC menerima laporan saja, namun ikut serta turun ke lapangan. Kalimat-kalimat itu Jokowi menyampaikan pesan tentang calon pemimpin yang baik adalah kriteria berambut putih dan berkerut. Beliau memikirkan satu pandangan pertama tentang fungsi pendidikan politik, bahwa pendidikan harus dinomorsatukan. Bagaimana calon pemimpin kedepan, itu namanya pendidikan politik.
Burhanuddin Muhtadi -- Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia dalam acara KOMPASTV (5/22), mengatakan betapa politik kita tidak didasarkan pada difredaksi deologis, dimana politik kita itu dipenuhi gimik oleh pertarungan yang bersifat personality tanpa diikuti dengan gagasan yang memadai. Hal ini menunjukkan tipical dan karakter politik Indonesia lama, dimana pertarungan tidak diwarnai oleh perbedaan mengenai proposal kebijakan apa yang dibawa nanti, tetapi hal tersebut lebih bersifat gimik.
Dalam pertemuan yang ia kemukakan, seharusnya menjadi pertimbangan antara statement Presiden Jokowi terkait seperti apa pimpinan yang dapat menjalankan prosedur-prosedurnya dengan baik. Bahwa tidak selamanya jalannya pemerintahan dapat diselesaikan secara komunal maupun individual.
Pernyataan Presiden Jokowi mengenai pemimpin yang baik seperti wajahnya yang berkerut dan berambut putih, sebetulnya tidak ada yang perlu dianggap spesial. Presiden Jokowi mengemukakan hal tersebut untuk memberikan motivasi dan dorongan kepada anak-anak bangsa dan seluruh masyarakat tanah air agar mendapat respon yang baik dan positif bagi pembangunan kinerja dan pendidikan di Indonesia. Betapa pentingnya pendidikan bagi penerus bangsa ini. Jika pemimpin yang dapat melihat konteks tidak hanya mengurus dan menilai pendapatan negara bahkan juga dapat mengatasi dan mengamati perkembangan negaranya.
Karakter Pemimpin dalam Al-Qur'an
Dalam masyarakat beradab, pembahasan di dalam Al-Qur'an mengenai pemimpin atau dikenal dengan istilah khalifah yang sesuai dengan islam menjadi arahan utama yang harus dibangun, dimana suatu kepemimpinan dilatarbelakangi oleh nilai-nilai budaya dan kehidupan bersosial yang harus direlasikan. Apalagi mengenai pemimpin yang menjadi pemegang kekuasaan tertinggi atas negara. Namun, adanya kalanya seorang pemimpin didasari oleh 3 (tiga) hal, diantaranya:Â
1) Seorang pemimpin harus beragama islam. Bagaimana jika pemimpin tidak beragama islam jika karakter yang dibentuk harus sesuai dengan kepemimpinan menurut ajaran islam. Ia akan mempengaruhi kualitas keberagaman rakyatnya. Karena sebagian dari penduduk Indonesia adalah beragam islam.
2) Tidak menjadikan seorang pemimpin yang mempermainkan agama. Hal ini akan menimbulkan suatu konflik keberagaman jikalau terlihat dari awal seorang pemimpin menunjukkan sesuatu yang bertentangan dengan agama, maka seterusnya  ia akan membuat peraturan baru yang akan menentang aturan-aturan dan syari'at agama islam.
3) Seorang pemimpin harus memiliki keahlian kompeten di setiap bidangnya. Jika tidak, sistem kinerja dan ketatanegaraannya tidak akan komprehensif dan menyebabkan rusaknya pekerjaan maupun organisasi yang menaunginya.
Setelah kita membahas mengenai beberapa point penting di atas, pokok utama seperti apa Pemimpin yang akan dipilih nanti tentu yang menjadi acuan bagaimana cara ia bekerja dan menerapkan visi-misi nya dengan baik, serta dapat mengolah sistem hukum yang kian banyak tidak terkontribusi, pemimpin yang dapat memberikan aspirasi dan peluang bagi masyarakatnya untuk mendapatkan hak-hak mereka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI