Mohon tunggu...
Maulidia Putri Moncu
Maulidia Putri Moncu Mohon Tunggu... Administrasi - free

Saya menyukai aroma buku dan uang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tenggelam Dalam Lukamu

10 Juli 2024   14:32 Diperbarui: 10 Juli 2024   14:34 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Harus berapa kali aku menampar pipiku?

Mengapa aku tak pernah sadar?

Mengapa aku berani sekali menyelam ke lautan yang penuh karang tajam?

Sudah tahu tajam tetap saja diselami

Dan akhirnya aku sendiri tenggelam dalam lautan itu

Saat aku ingin naik ke permukaan,

Ombak selalu menghalangiku, dan akhirnya aku tetap tenggelam.

Medan, 09 Juli 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun