Ini bukan tulisan abadi
Hanya sekadar barisan puisi
Puisi-puisi yang teruntai bagai panggung orkestra
Berjuta rasanya
Aku bukanlah seorang pujangga yang berlagak puitis
Hanya saja aku ingin mencurahkannya
Untuk mengingatnya dalam memori dan terpatri dalam hati
Sejenak aku tuangkan dikau dalam pelataran bahasa
Kala senja turut menemaniku
Menyaksikan wajahmu yang berseri-seri
Ntah untuk siapa dan karena apa
Namun, sangkala memaksaku untuk berbaur denganmu
Sepatah, dua kata, aku bungkam
Mencoba mengukir senyum untukmu agar tidak terasa kaku
Dan kau ...
Kuakui pandai sekali memetik perhatian khalayak
Prolog hingga epilog pun kau kuasai
Tak banyak yang bisa aku jabarkan tentangmu
'Ku belum punya kesempatan untuk mengejamu
Lalu, bagaimana aku dalam sudut pandangmu?
Maulidia Putri
01 Juli 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H