Ketika menghadapi perubahan, mereka akan bersikap proaktif daripada reaktif. Karyawan yang cerdas emosional berani mengambil risiko, tidak takut melakukan kesalahan, dan mampu mengenali solusi kreatif (inovatif).
3. Tidak rentan terkena stres
American Psychological Association menjelaskan bahwa 65% pekerja mengaku pekerjaan adalah sumber stres utama mereka. Hal ini disebabkan karena beban kerja yang berat, jam kerja yang panjang, serta lingkungan kerja yang tidak sehat.
Untuk itu, selain kecerdasan intelektual, karyawan juga harus memiliki kecerdasan emosional. Goleman menjelaskan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan lebih seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi, dan mengatur keadaan jiwa.
Kecerdasan emosional membantu seseorang untuk bisa mengatur keadaan jiwa dan menghadapi tekanan kerja. Setiap perusahaan pasti ingin karyawannya untuk bisa memberikan kinerja yang baik, memiliki motivasi diri yang tinggi, empati, dan inisiatif.
Hal-hal tersebut merupakan keterampilan kecerdasan emosional. Kabar baiknya, kecerdasan emosional adalah keterampilan yang bisa dilatih.
4. Komunikasi dan interaksi yang semakin efektif
Kecerdasan emosional memungkinkan seseorang untuk mengontrol dan mengekspresikan emosi mereka dengan baik, serta memahami dan menanggapi emosi orang lain.
Hal ini akan sangat membantu karyawan untuk berkomunikasi secara efektif dengan rekan kerja mereka.
5. Pengambilan keputusan yang lebih baik
Seseorang dengan kecerdasan emosi yang baik akan cenderung membuat keputusan yang rasional dan obyektif. Â Pasalnya, mereka akan berpikir dengan lebih hati-hati dan baru mengambil keputsaan di saat kondisi emosi sudah stabil.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI