Apakah kamu sulit berkonsentrasi ketika belajar? atau apakah kamu kerap menunda-nunda dalam mengerjakan tugas? Bisa jadi kamu mungkin mengalami kejenuhan dalam belajar. Yuk! mengenal lebih jauh tentang kejenuhan dalam belajar.
Kejenuhan belajar merupakan suatu kondisi dimana individu merasakan lelah secara fisik maupun mental akibatnya adanya tuntutan dan tekanan yang menimbulkan perasaan lelah, kurang bersemangat, malas dan terhambatnya produktivitas dalam belajar. Kejenuhan bisa terjadi pada siapapun tanpa terkecuali, entah itu peserta didik di sekolah dasar, sekolah menengah, maupun mahasiswa, dan biasanya kerap dikaitkan dengan kurang atau hilangnya motivasi diri.Â
Berbica tentang tekanan atau tuntutan yang dapat menjadi penyebab suatu kejenuhan, Desmita (dlm Agustina et al., 2019) menguraikannya bentuk-bentuk tekanan sebagai berikut :
- Physical demand (tuntutan fisik) yang bersumber dari lingkungan fisik sekolah yang menimbulkan stress pada peserta didik
- Task demand (tuntutan tugas) yang merupakan kewajiban siswa untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman hanya saja terkadang dapat menimbulkan perasaan tertekan dan kecemasan.
- Role demand (tuntutan peran) yang berisi harapan-harapan baik dari orang tua, sekolah, dan masyarakat yang dapat memunculkan perasaan tertekan dan ketakutan akan tidak terpenuhinya harapan.
- Interpersonal demand (tuntutan interpersonal) yang dapat bersumber dari bagaimana interaksi peserta didik terhadap diri dan lingkungan sosialnya (teman) serta interaksi dengan guru dalam proses pembelajaran.Â
Untuk mengetahui apakah kamu mengalami kejenuhan dalam belajar, kamu perlu mencermati beberapa indikator atau ciri dari kejenuhan belajar.Â
Schaufeli & Enzaman (dlm Disman & Rudin, 2021), mengungkapkan beberapa indikator dari kejenuhan yaitu sebagai berikut:
- Kelelahan emosi yang gejalanya meliputi perasaan depresi, sedih, kecemasan, dan kemampuan mengendalikan emosi
- Kelelahan fisik yang memiliki gejala diantaranya sakit kepala, mual, pusing, gelisah, gangguan tidur, kurangnya nafsu makan, siklus mentruasi tidak normal, tekanan darah tinggi, sesak nafas, dan lain sebagainya
- Kelelahan kognitif yang memiliki gejala meliputi hilangnya harapan, perasaan tidak berdaya, perasaan gagal yang sering menghantui, penghargaan diri rendah, ketidakmampuan dalam berkonsentrasi, kerap lupa, merasa kesepian, ketidakmampuan mengerjakan tugas-tugas dengan kompleks, dan lain sebagainya.
- Kehilangan motivasi yang memiliki gejala seperti kehilangan semangat untuk belajar, perasaan bosan, penghindaran diri dari lingkungan dan lain sebagainya.
Selanjutnya Afifuddin (dlm Nihayah, 2018) menyatakan bahwa ada beberapa ciri dimana seseorang dikatakan memiliki atau mengalami kejenuhan dalam belajar yaitu:
- Tidak mampu mengikuti pembelajaran seperti peserta didik lainnya
- Sering terlambat ketika datang maupun pengumpulan tugas
- Menghindari tugas-tugas yang dianggap berat
- Kurang teliti dalam berbagai hal
- Acuh tak acuh terhadap sekitar
- Memiliki semangat belajar yang rendah
- Tidak mampu berkonsentrasi
- Perhatian singkat terhadap objek atau aktivitas pembelajaran
- Suka menyendiri dan sulit berbaur
- Kerap terlihat murung
- Sulit mengendalikan diri dan emosi (agresif, suka memberontak dalam menghadapi ketika cocokan)
- Hasil belajar rendah
Selain karena ketidak mampuan dalam memenuhi tuntutan, ada pula beberapa faktor yang dimungkinkan dapat menyebabkan suatu kejenuhan dalam belajar. Sehingga, hal-hal berikut ini perlu untuk di waspadai dan diperhatikan agar kedepan kamu memahami kondisi apa yang menyebabkan suatu kejenuhan terjadi. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:Â
- Belajar dengan waktu yang lama tanpa jeda. Waktu juga perlu diperhatikan dalam belajar karena otak juga dapat mengalami kelelahan dan membuat materi yang dipelajari tidak akan terserap maksimal. Biasanya saat belajar 2 sampai 3 jam dengan banyaknya informasi yang diserap, perlu untuk memiliki jeda sebentar (maksimal 30 menit) sehingga kepala bisa dingin, kembali fresh, dan lebih bisa fokus.
- Lingkungan belajar tidak mendukung dan suasana belajar yang tidak berubah-ubah. Lingkungan dan suasana belajar juga berperan dalam menyebabkan kejenuhan dalam belajar. Lingkungan yang bising akan membuat peserta didik kesulitan dalam menjaga konsentrasi sedangkan suasana yang tidak berubah atau monoton akan membuat peserta didik menjadi bosan. Maka dari itu penting untuk mengkondisikan lingkungan dan menciptakan suasana yang menyenangkan dan tidak monoton bagi peserta didik dalam aktivitas belajar.
- Kurangnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran. Ada beberapa hal yang mempengaruhi minat peserta didik dalam belajar diantaranya yaitu ketidak nyamanan peserta didik dengan suasana belajar di kelas dan konflik dengan lingkungan sosial. Sehingga perlu adanya kepekaan dari orang sekitar untuk meningkatkan minat peserta didik dalam belajar
- Cara atau metode belajar yang tidak variatif. Metode atau cara belajar yang monoton seperti hanya membaca buku paket saja dapat menimbulkan suatu kebosanan sehingga membutuhkan variasi dalam cara belajar misalnya dengan mendengarkan materi atau penjelasan guru, menonton video animasi pembelajaran yang sesuai topik, dan lain sebagainya.
- Ketidaksesuaian gaya belajar. Ada beberapa jenis gaya belajar yang dapat dimiliki individu yaitu audio, visual, dan kinestetik. Memahami gaya belajar penting untuk dilakukan karena dengan menemukan gaya belajar seseorang akan menemukan cara yang tepat untuk memahami materi pembelajaran dengan maksimal. Meskipun begitu seiring berjalannya waktu, gaya belajar dapat berubah sehingga individu perlu untuk segara menyadari gaya belajar yang dimiliki untuk kemudian disesuaikan dengan metode belajar yang akan dilakukan.
- Kurangnya aktivitas rekreasi atau hiburan. Sama halnya dengan aktivitas fisik yang membutuhkan istirahat, belajar yang merupakan aktivitas berpikir juga dimungkinkan mengalami kelelahan secara mental sehingga dibutuhkan rekreasi untuk membuat pikiran kembali fresh.
Setelah mengetahui terkait faktor yang menyebabkan suatu kejenuhan maka selanjutnya adalah kamu perlu mengetahui dampak dari kejenuhan belajar. Faijin et al. (2021) mengungkapkan bahwa kejenuhan bukan merupakan masalah sepele dan ada beberapa dampak negatif yang diakibatkan olehnya, antara lain:
- Turunnya produktifitas. Dimana seseorang yang mengalami kejenuhan belajar akan malas untuk melanjutkan belajarnya dan memilih melakukan hal lain untuk menghilangkan kejenuhan yang dirasakan.
- Menggagalkan rencana. Kejenuhan belajar seringkali membuat rencana yang telah disusun sesuai dengan skala prioritas menjadi berantakan sehingga hal ini terkadang membuat peserta didik menjadi terlambat dalam mengumpulakan tugas.
- Hasil yang kurang matang/maksimal. Saat seseorang merasa jenuh dapat membuat orang tersebut melakukan  pekerjaannya dengan kurang maksimal sehingga hasil yang didapat pun menjadi kurang maksimal selaras dengan usaha yang dilakukan.
- Munculnya sikap menganggu. Bentuk sikap mengganggu yang umum terjadi pada peserta didik adalah mengusili temannya atau mencoba mengajak temannya mengobrol untuk mencari pengalihan dari rasa jenuhnya. Dimana hal ini tentu tidak berakibat baik bagi dirinya maupun orang sekitarnya (teman). Â
- Sikap Antipati. Sikap ini merupakan sikap benci pada hal-hal yang dapat memicu kejenuhan sebagai ekspresi diri. Contohnya ketika belajar dapat memicu kejenuhan maka dia akan membenci belajar.
- Menimbulkan frustasi. Frustasi merupakan dampak serius dari kejenuhan yang tidak segara di atasii. Mengingat salah satu faktor penyebab kejenuhan adalah tekanan maka biasanya orang yang mengalami frustasi mengalami ketidak mampuan untuk mengatasi tekanan tersebut sehingga dirinya menjadi kehilangan kepercayaan pada dirinya, pada kemampuannya, dan membenci kehidupannya.
Sehingga berdasarkan materi diatas untuk dapat mencegah dan mengatasi kejenuhan belajar yang perlu kamu lakukan adalah melakukan cara belajar yang variatif, membuat jadwal-jadwal tertentu dengan memperhatikan prioritas dan kondisi tubuh, menciptakan kondisi (ruang dan suasana) belajar yang kondusif, memberikan motivasi pada diri, dan istirahat cukup. Poin terakhir terkait istirahat sering kali di abaikan, kadang kala kamu lupa untuk mengistirahatkan tubuh dan pikiranmu karena terlalu sibuk dengan tugas-tugas yang dibebankan padamu, padahal istirahat merupakan faktor yang amat penting dan sangat mempengaruhi kejenuhan. Cobalah untuk memahami kondisi tubuhmu, ketika kamu merasa tubuh dan pikiranmu lelah maka berikan jeda waktu untukmu beristirahat. Mungkin dengan menghirup udara segar sebentar atau melakukan hal lain yang membuat pikiranmu menjadi lebih fresh dan siap untuk kembali belajar. Â Karena sejatinya keefektifan belajar kita tergantung bagaimana kondisi diri kita, tubuh kita, dan juga pikiran kita.
Reference:Â
Agustina, P., Bahri, S., & Bakar, A. (2019). ANALISIS FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KEJENUHAN BELAJAR PADA SISWA DAN USAHA GURU BK UNTUK MENGATASINYA. Jurnal Ilmiah Bimbingan Dan Konseling, 4, 96–102.