Dampak Sosial dan Ekonomi: Mencairnya Es Mempengaruhi Manusia
- Kehidupan Masyarakat di Wilayah Kutub
Berdasarkan artikel yang telah dipuplikasi pada tahun 2021 dengan judul "Perubahan iklim: Masyarakat adat Iupiat, saksi hidup mencairnya lapisan es di Kutub Utara - 'Kamilah yang akan punah' menyatakan bahwa komunitas adat yang tinggal di sana, termasuk Iupiat, dan komunitas adat Inuit di Kanada dan Greenland, mengalami perubahan besar di lingkungannya yang mana dapat mengguncang seluruh budaya dan cara hidup mereka. Akibat mencairnya es kutub menybabkan orang-orang Iupiat sering melakukan perjalanan jauh melintasi es selama musim dingin untuk berburu. Kemudian, dalam beberapa tahun terakhir, warga di sana sering harus berhenti berburu di atas es karena tidak ada lagi lapisan es atau lapisannya terlalu tipis untuk perjalanan yang aman. Selain itu, banyak kejadian warga dari desa-desa terdekat meninggal dunia karena jatuh dalam perjalanan melintasi lapisan es yang tipis.
Dari penjelasan tersebut, dapat ditegaskan bahwa dengan mencairnya es kutub memberikan pengaruh yang besar terutama pada masyarat yang tinggal di sekitar daerah tersebut. Dampak tersebut menyebabkan masyarat harus dapat beradaptasi kembali dengan daerah yang tersebut misalnya saat berburu. Kemudian, dengan mencairnya es kutub, masyarakat perlu berhati-hati dalam beraktivitas karena lapisan es yang tipis.
- Risiko untuk Daerah Pesisir Global
Berdasarkan keterangan World Economic Forum (WEF) terdapat beberapa kota yang akan tenggelam akibat naiknya permukaan air laut yang perlahan-lahan merambah pantainya.
1. Jakarta, Indonesia
Jakarta adalah salah satu kota yang paling rentan, mengalami penurunan tanah hingga 6,7 inci (17 cm) per tahun karena pemompaan air tanah yang berlebihan. Diperkirakan bahwa sebagian besar kota ini dapat tenggelam pada tahun 2050.
2. Dhaka, Bangladesh
Dhaka terancam tenggelam akibat banjir yang meluas. Proyeksi menunjukkan bahwa sekitar 18 juta orang di Bangladesh dapat kehilangan tempat tinggal akibat kenaikan permukaan laut pada tahun 2050.
3. Ho Chi Minh City, Vietnam
Kota ini mengalami penurunan tanah rata-rata 16,2 milimeter per tahun dan menjadi salah satu kota paling cepat tenggelam di dunia. Urbanisasi yang cepat dan ekstraksi air tanah menjadi faktor penyebab.
4. New York, Amerika Serikat